EVALUASI PROGRAM MOVING CLASS PADA SMAN 59 JAKARTA TIMUR

ASRI DEVIYANTI, . (2013) EVALUASI PROGRAM MOVING CLASS PADA SMAN 59 JAKARTA TIMUR. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
BAB II.pdf

Download (181kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (21kB)
[img] Text
AWALAN.pdf

Download (150kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (96kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (71kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (71kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf

Download (2MB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (147kB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (187kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai efektifitas keberhasilan pelaksanaan Moving Class di SMAN 59. Model evaluasi yang digunakan adalah Model Evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product) yang di kembangkan oleh Stufflebeam, dkk. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 59, Jalan Bulak Timur I No. 10-11, Klender, Jakarta Timur. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, wawancara dan dokumen-dokumen yang relevan dengan objek penelitian diantaranya siswa, guru dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Evaluasi konteks membantu merencakan keputusan, menentukan kebutuhan yang akan dicapai oleh program, dan merumuskan tujuan program. Hasil dari evaluasi konteks yaitu latar belakang diterapkannya Moving Class di SMAN 59 yaitu sebagai salah satu syarat bagi Sekolah dalam rangka pencapaian sebagai Rintisan Sekolah Kategori Mandiri. Tujuan penerapan Moving Class di SMAN 59 yaitu untuk menciptakan suasana pembelajaran yang benar-benar ideal. Namun 73% siswa menyatakan bahwa pelaksanaannya belum sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Ada 76% siswa yang tidak setuju dengan penerapan Moving Class, berbeda dengan siswa,, guru setuju dengan penerapannya karena untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SMAN 59. Evaluasi input meliputi analisis personal yang berhubungan dengan bagaimana penggunaan sumber-sumber yang tersedia, alternatif-alternatif strategi yang harus dipertimbangkan untuk mencapai suatu program. Dari hasil evaluasi input, jumlah siswa belum sesuai dengan kriteria dalam Moving Class yang seharusnya berjumlah 32 siswa per kelas. Jumlah siswa di SMAN 59 yakni 40 siswa, namun sudah sesuai dengan rasio jumlah ruangan. Untuk jumlah guru dan kualifikasinya sudah memenuhi standar pendidik dan tenaga kependidikan yaitu 100% yang berkualifikasi minimum D-IV atau S1. Untuk standar penilaian sudah sesuai, yaitu peneilaian yang meliputi Kognitif, Praktik dan Sikap yang disesuaikan dengan peraturan yang telah ditetapkan. Adanya remedial bagi siswa yang nilainya kurang dari standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), yaitu 75 kecuali mata pelajaran Mulok yaitu 70. Evaluasi proses merupakan evaluasi yang dirancang dan diaplikasikan dalam praktik implemantasi kegiatan. Dari hasil evaluasi proses, pelaksanaan Moving Class menurut siswa tidak kondusif , dimana 83% siswa mengatakan demikian. ii Ada 79% siswa mengatakan motivasinya tidak meningkat dengan penerapan Moving Class ini. Dari segi kefektifan, 84% siswa menyatakan tidak efektif, sedangkan dari segi fasilitas yang tersedia 70% sudah digunakan dengan baik. Evaluasi produk adalah evaluasi yang mengukur keberhasilan pencapaian tujuan. Dari hasil evaluasi produk, Moving Class belum mempengaruhi nilai secara keseluruhan. Dilihat dari hasil wawancara kepada siswa, nilai mereka meningkat atau tidak bukan karena adanya Moving Class tetapi dari cara belajar dari masingmasing siswa itu sendiri. Selain itu pendapat dari guru mengenai hasil belajar siswa tergantung media maupun metode yang digunakan pada proses kegiatan belajar mengajar didalam kelas. Berdasarkan hasil penelitian program moving class di SMAN 59 ini ditiadakan, karena dianggap tidak efektif dan efisien didalam prosesnya. Pengaplikasian moving class di SMAN 59 masih perlu adanya tindaklanjut untuk mempersiapkan seluruh aspek yang ada didalamnya. Bilamana program moving class ini ingin dilaksanakan hendaknya perlu diperhitungkan dan dipersiapkan dengan pengaturan yang menunjang agar dapat mencapai tujuan yang akan dicapai. This study aimed to obtain information menganai the extent of implementation of Moving Class at SMAN 59. / Evaluation model used is Model Evaluation CIPP (Context, Input, Process, Product) that was developed by Stufflebeam, et al. This study was conducted at SMAN 59, Road No. I East Bulak. 10-11, Klender, East Jakarta. Instruments used were questionnaires, interviews and documents relevant to the object of research among students, teachers and the vice principal areas of the curriculum. Evaluation of context help plan the decision, determine the need to be achieved by the program, and formulate program objectives. The results of the evaluation of the background context of the implementation of Moving Class at SMAN 59 which is a prerequisite for the achievement of the school in order Pioneering Independent School Category. Moving Class the application purpose in SMAN 59 is to create a learning atmosphere that is absolutely ideal. However, 73% of students stated that the implementation is not in accordance with the expected goals. There are 76% of students who do not agree with the application of Moving Class, in contrast to students, teachers agree with the application as to improve the quality of education in SMAN 59. The evaluation includes analysis of personal input related to how the use of available resources, strategic alternatives that should be considered to achieve suatu program. From the results of evaluation of the input, the number of students does not meet the criteria that should be Moving Class numbered 32 students per class. The number of students at SMAN 59 which is 40 students, but it is in accordance with the ratio of the number of rooms. For the number of teachers already meet the standards and qualifications of teachers and are 100% qualified minimum D-IV or S1. Friday to assessment standards are appropriate, ie peneilaian which includes Cognitive, practices and attitudes that are tailored to the prescribed rules. There is remedial for students who score less than the standard minimum completeness criteria (KKM), which is 75 except Mulok subjects is 70. The evaluation process is an evaluation that is designed and applied in practice Implemantasi activities. From the results of the evaluation process, the implementation of Moving Class by students is not conducive, in which 83% of iv students say so. There were 79% of students say motivation does not increase with the application of this Class Moving. In terms of effectiveness, 84% of students claimed to be ineffective, while in terms of facilities provided 70% has been used well. Product evaluation is an evaluation that measures success in achieving goals. From the results of the evaluation of the product, Moving Class not affect the overall value. Judging from the results of interviews with students, their value increases or not is not because of moving class but of the learning of each student. Besides the opinions of teachers on student learning outcomes depending on the media and methods used in the process of teaching and learning activities in the classroom. Based on the results of the research program moving class at SMAN 59 was excluded, because it is not effective and efficient in the process. Application of moving class at SMAN 59 still need a follow-up to prepare for all aspects in it. When the program is moving class to be implemented should be taken into account and be prepared to support the settings in order to achieve the objectives to be achieved.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Dr. Siti Nurjanah, SE, M.Si,, ; 2). Dra. Rd. Tuty Sariwulan, M.Si,
Subjects: Ilmu Sosial > Industri, Buruh, Produksi > Pendidikan Ekonomi
Divisions: FE > S1 Pendidikan Ekonomi
Depositing User: Users 14651 not found.
Date Deposited: 21 Jul 2022 05:02
Last Modified: 21 Jul 2022 05:02
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/31965

Actions (login required)

View Item View Item