PELAKSANAAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM SINETRON ISLAM KTP DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN MENULIS BAHASA INDONESIA

DIAH AYU NINGTYAS, . (2012) PELAKSANAAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM SINETRON ISLAM KTP DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN MENULIS BAHASA INDONESIA. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
Diah Ayu Ningtyas.pdf

Download (6MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan prinsip kerja sama dalam sinetron Islam KTP. Fokus penelitian ini adalah pelaksanaan prinsip kerja sama yang meliputi pematuhan dan pelanggaran dalam sinetron Islam KTP. Pematuhan prinsip kerja sama terdiri atas pematuhan maksim kualitas, pematuhan maksim kuantitas, pematuhan maksim relevansi, dan pematuhan maksim cara. Pematuhan maksim kualitas terdiri atas mengatakan hal yang nyata dan mendasari ucapan dengan bukti yang cukup. Pematuhan maksim kuantitas yaitu dengan memberikan informasi yang cukup. Pematuhan maksim relevansi yaitu dengan memberikan informasi yang relevan dengan tuturan sebelumnya. Pematuhan maksim cara terdiri atas memberi informasi dengan jelas, menghindari tuturan yang ambigu, memberikan informasi secara ringkas, dan menyampaikan informasi secara teratur. Pelanggaran maksim kualitas terdiri atas mengatakan hal yang bohong dan memberikan bukti yang tidak memadai. Pelanggaran maksim kuantitas terdiri atas memberikan informasi lebih daripada yang dibutuhkan mitra tutur dan memberikan informasi lebih banyak daripada yang dibutuhkan mitra tutur. Pelanggaran maksim relevansi yaitu dengan memberikan informasi yang tidak berkaitan dengan pertuturan yang sedang berlangsung. Pelanggaran maksim cara terdiri atas memberikan informasi yang kabur, menggunakan tuturan yang ambigu, memberikan informasi secara bertele-tele, dan menyampaikan informasi secara tidak teratur. Sumber data penelitian ini adalah ujaran dalam sinetron Islam KTP episode 250—251 yang tayang pada 18 Februari 2011 sebanyak 574 ujaran dan 531 pasangan ujaran. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian yang didapatkan adalah jumlah pematuhan prinsip kerja sama adalah sebanyak 3735 pasangan ujaran. Pematuhan tersebut terdiri atas pasangan ujaran yang mematuhi maksim kualitas dengan mengatakan hal yang nyata sebanyak 468 buah (13,23% ) mendasari ucapan dengan bukti yang cukup terdapat sebanyak 468 buah (13,23%), pasangan ujaran yang mematuhi maksim kuantitas sebanyak 401 buah (9,97%), pasangan ujaran yang mematuhi maksim relevansi sebanyak 513 buah (12,80%), pasangan ujaran yang mematuhi maksim cara dengan memberikan informasi dengan jelas adalah sebanyak 529 buah (13,20%), pasangan ujaran yang mematuhi maksim cara dengan menghindari penggunaan tuturan yang ambigu terdapat sebanyak 532 buah (13,23%), pasangan ujaran yang mematuhi maksim cara dengan memberikan informasi secara ringkas sebanyak 531 buah (13,21%), dan pasangan ujaran yang mematuhi maksim cara dengan menyampaikan informasi secara teratur sebanyak 293 buah (7,29%). Jumlah total pelanggaran prinsip kerja sama adalah 284 buah. Pelanggaran tersebut terdiri atas pelanggaran maksim kualitas dengan mengatakan hal yang bohong sebanyak 38 buah (0,94%), pelanggaran maksim kualitas dengan ii memberikan bukti yang tidak memadai sebanyak 80 buah (1,99%), pelanggaran maksim kuantitas dengan memberikan informasi kurang daripada yang diperlukan mitra tutur sebanyak 43 buah (1,06%), pelanggaran maksim kuantitas dengan memberikan informasi lebih daripada yang dibutuhkan mitra tutur sebanyak 97 buah (2,41%), pelanggaran maksim relevansi adalah sebanyak 17 buah (0,42%), pasangan ujaran yang melanggar maksim cara dengan memberikan informasi yang kabur adalah sebanyak 5 buah (0,12%), pasangan ujaran yang melanggar maksim cara dengan menggunakan tuturan yang ambigu terdapat sebanyak 2 buah (0,04%), pasangan ujaran yang melanggar maksim cara dengan memberikan informasi secara bertele-tele sebanyak 2 buah (0,04%), dan pasangan ujaran yang melanggar maksim cara dengan menyampaikan informasi secara tidak teratur tidak ditemukan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini dapat diimplikasikan bagi pembelajaran menulis Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah. Dengan demikian, siswa dapat menerapkan prinsip kerja sama dalam kegiatan menulis, khususnya menulis naskah drama.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Prof. Dr. H. Achmad HP; 2). Drs. Sam Mukhtar Chaniago, M.Si.
Subjects: Bahasa dan Kesusastraan > Bahasa Indonesia
Divisions: FBS > S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: Users 14614 not found.
Date Deposited: 23 Aug 2022 03:10
Last Modified: 23 Aug 2022 03:10
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/32959

Actions (login required)

View Item View Item