KENDURI CINTA SEBAGAI ARENA PEMBELAJARAN SOSIAL - SPIRITUAL MASYARAKAT PERKOTAAN

JENIZA NUR ARINI, . (2011) KENDURI CINTA SEBAGAI ARENA PEMBELAJARAN SOSIAL - SPIRITUAL MASYARAKAT PERKOTAAN. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
Skripsi Isi.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Skripsi Depan.pdf

Download (265kB)

Abstract

Penelitian ini didasarkan pada fenomena perkotaan yang digambarkan dengan kehidupan yang serba modern seperti Jakarta. Gejala modernisasi pada masyarakat Jakarta sering digambarkan dengan kehidupan individualis, materialistis, dan rasional. Dimana masyarakat perkotaan ini mengalami kegersangan spiritual karena rutinitasnya dan kehilangan dimensi sosialnya sebagai makhluk sosial. Kenduri Cinta menangkap gejala masyarakat perkotaan ini, dengan memadukan meteri sosialspiritual serta menggunakan metode yang humanis, kebersamaan dan tidak saling menggurui ternyata Kenduri Cinta bertahan hingga saat ini dan diikuti oleh ratusan Jemaah Maiyah di Jakarta. Transfer nilai sosial-spiritual ini menjadi penyeimbang antara kebutuhan intelektual dan pemenuhan ruhaniyah manusia. Dari sinilah maka Jemaah Maiyah mau duduk delapan jam dalam sekali acara, hingga menemukan arti pembelajaran sosial-spiritual bagi hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran sosial-spiritual yang terjadi di Kenduri Cinta, serta bagaimana proses pembelajaran sosial-spiritual tersebut berjalan hingga memiliki arti bagi kehidupan setiap Jemaah Maiyah yang hadir. Untuk mendapatkan gambaran secara jelas mengenai arti pembelajaran sosialspiritual bagi kehidupan Jemaah Maiyah di Kenduri Cinta, maka penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Dimana melalui pendekatan ini penulis dapat menggali informasi yang lebih mendalam dari para informan penelitian. Sumber data yang diperoleh berdasarkan hasil wawanvara, observasi, dan studi pustaka. Setelah data-dat terkumpul barulah penulis melakukan pengolahan data. Dari temuan penelitian tersebut, maka penulis mendapatkan beberapa kesimpulan. Pertama, berjalannya pembelajaran sosial-spiritual yang Kenduri Cinta lakukan tidak terlepas dari peran kelompok Reboan. Kelompok Reboan mempersiapkan segala perlengkapan dari pembentukan tema, pemilihan pembicara, moderator, membuat mukadimah hingga persiapan teknis. Kedua, melalui metode pembelajaran yang humanis, tidak saling menggurui, dan rasa kekeluargaan yang terjalin antar sesama Jemaah Maiyah dan pembicara lainnya membuat suasana belajar menjadi kondusif. Ketiga, arti pembelajaran sosial-spiritual pada ketiga Jemaah Maiyah juga beragam. Keberagaman ini dilatarbelakangi oleh jenis pekerjaan, alasan dan latar belakang budaya masing-masing berbeda, sehingga hasil dari pembelajaran sosial-spiritual juga berbeda-beda.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Prof.Dr. Muchlis R. Ludin MA. ; 2). Umar Baihaqki, M.Si.
Subjects: Ilmu Sosial > Sosiologi
Pendidikan > Pendidikan Dasar
Divisions: FIS > S1 Pendidikan Sosiologi
Depositing User: Users 14614 not found.
Date Deposited: 30 Aug 2022 01:11
Last Modified: 30 Aug 2022 01:11
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/33729

Actions (login required)

View Item View Item