STEREOTYPE DAN PREJUDICE PENJURUSAN IPA DAN IPS DI SMA (Studi: SMA Negeri 21 Jakarta)

ATRY OKTAVIANA, . (2011) STEREOTYPE DAN PREJUDICE PENJURUSAN IPA DAN IPS DI SMA (Studi: SMA Negeri 21 Jakarta). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
BAB 1-5.pdf

Download (2MB)
[img] Text
i-xii.pdf

Download (51kB)
[img] Text
COVER.pdf

Download (62kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (557kB)

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai stereotype dan prejudice penjurusan IPA dan IPS di SMAN 21 Jakarta yang berlokasi di Jalan Pulo Mas Raya No. 1, Jakarta Timur. Sekolah yang merupakan salah satu sekolah Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Sekolah ini hanya membagi program jurusan menjadi dua yaitu jurusan IPA dan IPS. Selain itu, SMAN 21 Jakarta memiliki beberapa kriteria kenaikan dan penjurusan kelas yang harus dicapai siswa sebagai syarat naik kelas X ke kelas XI. Hal tersebut menjadi alasan penulis untuk mengetahui bagaimana proses penjurusan dan presepsi siswa memaknai penjurusan kelas IPA dan IPS di SMAN 21 Jakarta Penelitian ini merupakan studi yang menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara observasi dan wawancara. Informan dalam penelitian ini, yaitu: kepala sekolah, wakil kepala sekolah, tujuh orang guru, dan lima belas siswa, serta dua orang tua murid dan satu orang masyarakat sekitar SMAN 21 Jakarta. Penelitian dilakukan selama satu tahun dengan dua kali periode. Periode pertama pada saat penulis PPL (Program Pengalaman Lapangan) dari bulan Juli hingga Desember 2010. Pada periode kedua dari bulan Januari hingga Juli 2011. Hasil analisis atas temuan di lapangan menunjukan bahwa pengaruh stereotype dan prejudice, intervensi orang tua dan stigmatisasi terhadap penjurusan masih terjadi di SMAN 21 Jakarta. Hal tersebut dapat mempengaruhi pemaknaan siswa, serta menyebabkan munculnya citra sebagai siswa jurusan IPA maupun siswa jurusan IPS. Penelitian ini menemukan pada proses penjurusan di SMAN 21 Jakarta terjadi karena adanya: Pertama, penjurusan dianggap sebagai sarana aktualisasi masa depan dengan adanya intervensi orang tua. Kedua, penjurusan dijadikan sebagai identitas sosial di dalam maupun di luar lingkungan sekolah. Ketiga, peran keluarga serta sekolah dalam pemaknaan jurusan IPA dan IPS dan juga mempengaruhi proses penjurusan di sekolah ini. Temuan lainnya adalah siswa memaknai penjurusan kelas sebagai interpretasi dari cita-cita, bakat dan minat diri maupun mindset yang dibentuk oleh orang tua siswa. Serta adanya faktor lain yaitu intervensi kehendak orang tua dan sekolah dalam mengarahkan cita-cita, bakat dan minat siswa SMAN 21 Jakarta.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Ubedillah Badrun, M.Si. ; 2). Yuanita Aprilandini, M.Si.
Subjects: Ilmu Sosial > Sosiologi
Pendidikan > Pendidikan
Divisions: FIS > S1 Pendidikan Sosiologi
Depositing User: Users 14614 not found.
Date Deposited: 01 Sep 2022 01:17
Last Modified: 01 Sep 2022 01:17
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/34121

Actions (login required)

View Item View Item