FATMAWATI: SOSOK PENDAMPING SOEKARNO DALAM REVOLUSI KEMERDEKAAN 1923 – 1949

NUGROHO DWI WISNU, . (2022) FATMAWATI: SOSOK PENDAMPING SOEKARNO DALAM REVOLUSI KEMERDEKAAN 1923 – 1949. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
Cover.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (438kB)
[img] Text
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (582kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (615kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (385kB) | Request a copy
[img] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (421kB)
[img] Text
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan Fatmawati sebagai sosok pendamping Soekarno dalam revolusi kemerdekaan. Fatmawati sosok yang membangkitkan semangat Soekarno dalam menghadapi gejolak perjuangan kemerdekaan. Fatmawati memiliki kepribadian dan sikap yang hangat sehingga pandai membangun kedekatan dengan orang-orang penting di sekitar Soekarno yang memberikan dampak terhadap kemerdekaan Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode historis: Tahap pertama pemilihan topik, didasari kedekatan intelektual karena peneliti mengkaji tulisan atau buku-buku Fatmawati Soekarno. Tahap kedua heuristik, data didapat melalui sumber primer seperti karya Fatmawati yaitu Catatan Kecil Bersama Bung Karno dan hasil wawancara keluarga Fatmawati. Sedangkan sumber sekunder antara lain buku Kisah Cinta Pak Karno & Ibu Fatmawati, Fatmawati Soekarno: The First Lady, Kisah Cinta Pak Karno dan Ibu Fatmawati, dan sumber relevan lainnya. Tahap ketiga verifikasi sumber intern dan ekstern, membandingkan buku Catatan Kecil Bersama Bung Karno dengan Suka Duka Fatmawati Soekarno. Kemudian mengidentifikasikan identitas buku, tahun terbit, penerbit, tempat terbit dan kertas yang digunakan. Tahap keempat interpretasi, menganalisis sumber yang telah diverifikasi sehingga fakta sejarah yang diperoleh berkesinambungan. Tahap kelima historiografi, penulisan deskriptif-naratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kiprah Fatmawati sebagai pendamping Soekarno menunjukkan keberhasilan dalam meraih kemerdekaan. Saat Indonesia diperkenankan merdeka oleh Jepang, Chuuoo Sangi In (badan bentukan Jepang terdiri dari orang Indonesia dan Jepang) mengadakan sidang tidak resmi tanggal 12 September 1944, salah satu pembahasannya yaitu pengaturan pemakaian bendera. Namun pada saat itu sulit mendapatkan kain dalam ukuran besar karena Jepang menerapkan sistem ekonomi perang sehingga menyebabkan kelangkaan tekstil dan produksinya diutamakan untuk kebutuhan logistik tentara Jepang saja. Kemudian atas perintah Soekarno, Fatmawati membujuk Shimizu sebagai kepala propaganda Jepang di Indonesia untuk memberikannya dua blok kain merah dan puith yang terbuat dari bahan katun halus setara dengan jenis Primissima untuk batik tulis dan Fatmawati menjahit kain tersebut menjadi bendera merah putih berukuran 2x3 meter. This study aims to describe Fatmawati as Soekarno's companion figure in the independence revolution. Fatmawati, a figure who raised Soekarno's spirit in the face of the turmoil of the independence struggle. Fatmawati has a warm personality and attitude so she is good at building closeness with important people around Soekarno who have an impact on Indonesian independence. This research uses the historical method: The first stage is topic selection, based on intellectual closeness because the researcher examines Fatmawati Soekarno's writings or books. The second stage of heuristics, data obtained through primary sources such as Fatmawati's work, namely Notes with Bung Karno and the results of interviews with Fatmawati's family. While secondary sources include the book The Love Story of Pak Karno & Ibu Fatmawati, Fatmawati Soekarno: The First Lady, The Love Story of Pak Karno and Ibu Fatmawati, and other relevant sources. The third stage is verification of internal and external sources, comparing the Small Notes book with Bung Karno with the Suka Duka Fatmawati Soekarno. Then identify the identity of the book, year of publication, publisher, place of publication and the paper used. The fourth stage is interpretation, analyzing verified sources so that the historical facts obtained are sustainable. The fifth stage is historiography, descriptive-narrative writing. The results showed that Fatmawati's gait as Soekarno's companion showed success in achieving independence. When Indonesia was allowed to become independent by Japan, Chuuoo Sangi In (a body formed by Japan consisting of Indonesians and Japanese) held an informal session on September 12, 1944, one of the discussions was the regulation of the use of the flag. However, at that time it was difficult to get cloth in large sizes because Japan implemented a war economy system, causing a shortage of textiles and its production was prioritized for the logistical needs of the Japanese army. Then at Soekarno's order, Fatmawati persuaded Shimizu as head of Japanese propaganda in Indonesia to give her two blocks of red and white cloth made of fine cotton equivalent to the Primissima type for written batik and Fatmawati sewed the cloth into a red and white flag measuring 2x3 meters.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Dr. Nur’aeni Marta, SS. M. Hum ; 2). Dr. Nurzengky Ibrahim, MM
Subjects: Ilmu Sejarah > Biografi
Divisions: FIS > S1 Pendidikan Sejarah
Depositing User: Users 15254 not found.
Date Deposited: 02 Sep 2022 05:35
Last Modified: 02 Sep 2022 05:35
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/34464

Actions (login required)

View Item View Item