PERBUATAN PENCEMARAN NAMA BAIK DALAM KERANGKA LITERASI DIGITAL PADA WARGA NEGARA INDONESIA (STUDI KASUS PADA PAGUYUBAN KORBAN UU ITE)

UTARI OCTAVHIRA, . (2022) PERBUATAN PENCEMARAN NAMA BAIK DALAM KERANGKA LITERASI DIGITAL PADA WARGA NEGARA INDONESIA (STUDI KASUS PADA PAGUYUBAN KORBAN UU ITE). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
COVER.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (280kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (317kB) | Request a copy
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (186kB) | Request a copy
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (178kB) | Request a copy
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (241kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (784kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara penanganan yang diberikan oleh Paguyuban Korban UU ITE dalam menangani kasus pencemaran nama baik dan juga mengetahui tanggapan anggota PAKU ITE dalam melihat penguatan literasi digital pada warga negara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus pada Paguyuban Korban UU ITE. Sejalan dengan pendekatan yang dipilih oleh peneliti, data yang dijadikan sebagai dasar penelitian ini berasal dari subjek penelitian yang diantaranya adalah satu orang key informan, tiga orang informan, dan satu orang expert opinion sebagai sumber data primer. Selain itu, peneliti juga menjadikan dokumentasi media dan pendalaman literatur yang relevan sebagai sumber data sekunder. Peneliti menghimpun data dengan teknik wawancara dan dokumentasi yang kemudian diolah dengan melakukan member checking, triangulasi data, dan validasi oleh expert opinion. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan, dimulai dari bulan Mei sampai dengan bulan Juli 2022. Hasil temuan penelitian ini menunjukan keberadaan PAKU ITE sebagai suatu lembaga yang memiliki tugas pokok dan fungsi advokasi yang menyasar pada individu yang terjerat kriminalisasi kasus UU ITE. Keberadaan PAKU ITE ini kemudian mengungkap proses advokasi yang menimbulkan berbagai implikasi bagi para anggotanya. Kesimpulan dalam penelitian adalah PAKU ITE mampu hadir bukan hanya sebagai supporting group melainkan juga sebagai kelompok atau lembaga advokasi yang mempunyai tiga langkah penanganan dengan memberikan edukasi terkait UU ITE, memberikan bantuan hukum melalui pengacara atau melalui Lembaga Bantuan Hukum (LBH), dan memberikan advokasi baik yang bersifat litigasi atau non-litigasi khususnya pada kasus pencemaran nama baik di media sosial. Pengalaman yang dibagikan oleh anggota juga menimbulkan berbagai implikasi yang salah satunya adalah dengan melakukan penguatan literasi digital melalui kegiatan seminar guna memberikan kesadaran terkait hak-hak digital yang disertai batasan etik melalui hukum yang dalam penelitian ini dikaitkan dengan UU ITE. ***** This study aims to find out how the handling given by Paguyuban Korban UU ITE (PAKU ITE) in dealing with defamation cases and also to find out the responses of PAKU ITE members in seeing the strengthening of digital literacy in citizens. This study uses a qualitative approach with a case study method on Paguyuban Korban UU ITE. In line with the approach chosen by the researcher, the data used as the basis for this research came from research subjects which included one key informant, three informants, and one expert opinion as the primary data source. In addition, researchers also use media documentation and relevant literature studies as secondary data sources. Researchers collect data with interview and documentation techniques which are then processed by member checking, data triangulation, and validation by expert opinion. This research was conducted for three months, starting from May to July 2022. The findings of this study indicate the existence of PAKU ITE as an institution that has the main task and function of advocacy targeting individuals who are entangled in criminalizing cases of the ITE Law. The existence of PAKU ITE then reveals the advocacy process that has various implications for its members. The conclusion in the study is that PAKU ITE is able to attend not only as a supporting group but also as an advocacy group or institution that has three steps to deal with by providing education related to the ITE Law, providing legal assistance through lawyers or Lembaga Bantuan Hukum (LBH), and providing good advocacy. litigation or non-litigation, especially in cases of defamation on social media. The experiences shared by members also have various implications, one of which is to strengthen digital literacy through seminar activities to provide awareness regarding digital rights accompanied by ethical limitations through the law which in this study is associated with the ITE Law.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Moh. Maiwan, M.Si., Ph.D. ; 2). Fauzi Abdillah, M.Pd.
Subjects: Ilmu Sosial > Ilmu Sosial (Umum)
Ilmu Sosial > Kondisi Sosial,Masalah Sosial,Reformasi Sosial
Divisions: FIS > S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Depositing User: Users 15569 not found.
Date Deposited: 05 Sep 2022 06:27
Last Modified: 05 Sep 2022 06:27
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/34502

Actions (login required)

View Item View Item