KYLA FAJRERA GUINEVERE DRIEVELA ABETO, . (2023) PENGARUH SEKSISME AMBIVALEN TERHADAP PENERIMAAN MITOS PEMERKOSAAN PADA PEREMPUAN DEWASA AWAL DI JAKARTA. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
COVER.pdf Download (893kB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (317kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (391kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (503kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (655kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (158kB) | Request a copy |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (317kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh seksisme ambivalen (seksisme yang melibatkan dua dimensi yang saling bertentangan yaitu hostile sexism atau seksisme yang dicirikan dengan sikap antipati terhadap perempuan, dan benevolent sexism atau seksisme yang dipandang positif secara subjektif) terhadap penerimaan mitos pemerkosaan pada perempuan dewasa awal di Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan nonprobability sampling sebagai teknik pengambilan sampel. Responden diperoleh sebanyak 417 perempuan dalam rentang usia 20-40 tahun di Jakarta. Instrumen yang digunakan adalah Ambivalent Sexism Inventory serta Illinois Rape Myth Acceptance Scale - Short Form. Data penelitian dianalisis dengan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seksisme ambivalen berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap penerimaan mitos pemerkosaan. Seksisme ambivalen ditemukan berkontribusi sebesar 79,4% terhadap penerimaan mitos pemerkosaan. Artinya, pandangan seksis yang kuat, baik yang secara eksplisit bersifat antipati terhadap perempuan maupun seksisme “positif” yang memberikan rasionalisasi untuk membatasi peran perempuan, dapat memprediksi penerimaan mitos pemerkosaan seseorang, dimana mereka setidaknya secara implisit membenarkan agresi seksual atau cenderung tidak mengatribusikan kesalahan pada pelaku pemerkosaan, namun kepada korban. ***** This study aims to investigate the effect of ambivalent sexism (sexism that encompasses two contradictory dimensions; hostile sexism or sexist attitude that is characterized by antipathy towards women, dan benevolent sexism or sexist attitudes that are subjectively perceived as positive) on rape myth acceptance among early adult women in Jakarta. Quantitative method was used in this study, with nonprobability sampling chosen as the sampling technique. Respondents acquired in this study were 417 women in the age span of 20-40 years old in Jakarta. Instruments that were used are Ambivalent Sexism Inventory (Glick & Fiske, 1996) to measure ambivalent sexism, and Illinois Rape Myth Acceptance Scale-Short Form (Payne, Lonsway & Fitzgerald, 1999) to measure rape myth acceptance. Data was analyzed with multiple regression analysis. Results showed that ambivalent sexism has positive and significant influence on rape myth acceptance in early adult women in Jakarta. Ambivalent sexism was found contributed around 79,4% on rape myth acceptance in early adult women. This means that strong sexist views, both that are explicitly antipathy towards women or “positive” sexism that rationalizes confining women’s roles, predicts rape myth acceptance that they implicitly justifies sexual aggression or tend to put blame on the victims, rather than the perpetrator.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). Dr. Iriani Indri Hapsari, M.Psi, Psikolog ; 2). Dr. R.A. Fadhallah, M.Si. |
Subjects: | Filsafat, Psikologi & Agama > Psikologi, Ilmu Jiwa Ilmu Sosial > Kondisi Sosial,Masalah Sosial,Reformasi Sosial Ilmu Sosial > Wanita,Pernikahan dan Keluarga |
Divisions: | FPPsi > S1 Psikologi |
Depositing User: | Users 17853 not found. |
Date Deposited: | 09 Mar 2023 06:09 |
Last Modified: | 09 Mar 2023 06:09 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/38264 |
Actions (login required)
View Item |