HIDAYATUS SYIFA, . (2023) QUO VADIS WHITE SUPREMACY OVER PEOPLE OF COLOR IN LEILA SLIMANI'S LULLABY. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
COVER.pdf Download (304kB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (260kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (380kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (202kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (395kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (200kB) | Request a copy |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (224kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (350kB) | Request a copy |
Abstract
Pada tahun 2016, sebuah novel tentang pembunuhan dua anak multiras bernama Mila dan Adam Masse oleh pengasuh kulit putih mereka, Louise, menjadi novel yang paling banyak dibaca di Prancis. Chanson Douce atau versi Inggrisnya adalah Lullaby. Ceritanya terinspirasi dari kejadian nyata di New York. Peneliti meyakini motif pembunuhan dalam cerita tersebut berkaitan dengan kebencian rasial dan rasa superioritas pengasuh terhadap keluarga Masse. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji supremasi kulit putih atas orang kulit berwarna yang diungkap dalam novel tersebut. Posisi pengasuh membuat supremasi kulit putih digambarkan secara implisit. Oleh karena itu, emosi rasisme oleh Spanierman & Cabrera (2015) digunakan untuk mengidentifikasi emosi Louise yang merupakan inti dari sikap dan ideologi rasialnya. Hasilnya menunjukkan bahwa Louise adalah seorang rasis dan supremasi kulit putih. Kemudian, cara-cara supremasi kulit putih oleh Frederickson (1981) juga digunakan untuk menganalisis bagaimana Louise mengungkapkan supremasi kulit putih melalui sikap, ideologi, dan kebijakannya. Dalam sikapnya, Louise menunjukkan rasa superioritas dan perilaku bermusuhannya terhadap Masse. Setelah itu, dia juga memiliki ideologi penjajah. Upayanya untuk mempertahankan posisi unggul adalah melalui pedoman implisit dalam bentuk ucapan sebagai kebijakan supremasi kulit putih. In 2016, a novel about the murder of two multiracial kids named Mila and Adam Masse by their White nanny, Louise, became the most-read novel in France. Chanson Douce or the UK’s version is Lullaby. The story is inspired by an actual event in New York. The researcher believes the murder motive in the story relates to racial hatred and a sense of superiority of the nanny towards the family. Thus, the study aims to examine White supremacy over people of color is revealed in the novel. The nanny position makes White supremacy portrayed implicitly. Hence, emotions of racism by Spanierman & Cabrera (2015) are used to identify Louise’s emotions which are central to her racial attitude and ideology. The result shows that Louise is a racist and a White supremacist. Then, Frederickson’s ways of White supremacy are also used to analyze how Louise reveals white supremacy through her attitude, ideology, and policy. In the attitude, Louise shows her sense of superiority and hostile behaviour toward the Masse. Afterward, she, too, has the colonizer ideology. Her effort to maintain the superior position is through implicit guidelines in the form of utterances as the policy of White supremacy.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). Atikah Ruslianti, M. Hum. ; 2). Diyantari, M. App., Ling. |
Subjects: | Bahasa dan Kesusastraan > Kesusastraan Bahasa dan Kesusastraan > Kesusastraan > Teori Sastra Bahasa dan Kesusastraan > Sastra Inggris |
Divisions: | FBS > S1 Sastra Inggris |
Depositing User: | Users 17860 not found. |
Date Deposited: | 14 Mar 2023 03:00 |
Last Modified: | 14 Mar 2023 03:00 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/38266 |
Actions (login required)
View Item |