HANNA DWI WULANDARI, . (2023) FENOMENA THRIFTING SEBAGAI PENENTU IDENTITAS (Studi Naratif Pada 5 Anak Muda di Jakarta). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
COVER.pdf Download (593kB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (564kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (826kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (286kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (171kB) | Request a copy |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (308kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (394kB) | Request a copy |
Abstract
Hanna Dwi Wulandari, Fenomena Thrifting sebagai Penentu Identitas (Studi Naratif Pada 5 Anak Muda di Jakarta). Skripsi. Jakarta: Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta, 2023. Penelitian ini memiliki dua tujuan yakni untuk mendeskripsikan seperti apa pola konsumsi anak muda di Jakarta terhadap pakaian bekas dan menjelaskan bagaimana kegiatan thrifting dapat menentukan identitas anak muda di Jakarta. Penelitian menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan studi naratif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, studi pustaka dan dokumentasi. Dengan subjek penelitiannya ialah 5 anak muda dengan kriteria dalam rentang usia 18-23 tahun dan berdomisili Jakarta selain itu ada informan tambahan sebanyak 2 orang yakni penjual online baju thrift. Pelaksanaan penelitian dilakukan sejak Maret 2021 hingga Juli 2022 dengan lokasi penelitian di Jakarta. Data yang telah dikumpulkan disajikan melalui pendekatan naratif Creswell. Dalam kajian menggunakan pendekatan Teori Kapital Budaya yang dikemukakan oleh Pierre Bourdieu. Dimana kebiasaan thrifting yang dilakukan oleh anak muda menjadi sebuah culture baru sebagai penentu identitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola konsumsi pemakai baju thrift dilakukan diantaranya sebagai pelengkap aksesori penampilan, dilakukan karena memiliki selera yang berbeda dan melakukan thrifting karena telah menjadi habitusnya. Pola thrifting anak muda dipengaruhi oleh faktor harga, faktor kualitas, dan faktor lingkungan yang memberikan nilai pada pakaian bekas. Seseorang khususnya anak muda yang melakukan thrifting di samping atas dasar kebutuhan, juga memiliki alasan lainnya yakni harga yang murah dengan kualitas bagus, upaya pengurangan limbah tekstil, dan dapat diterima di pergaulan. Kini, thrifting dijadikan sebagai culture baru yang membentuk gaya hidup. Dari gaya hidup itulah menunjukkan bagaimana individu membentuk suatu identitas diri. Kata kunci: Gaya Berpakaian, Kapital Budaya, Thrifting Hanna Dwi Wulandari, Thrifting Phenomenon as Identity Determinant (Narrative Study on 5 Youth in Jakarta). Thesis. Jakarta: Department of Sociology, Faculty of Social Sciences, Jakarta State University, 2023. This research has two objectives, namely to describe the consumption patterns of youth in Jakarta towards second-hand clothes and explain how thrifting activities can determine the identity of youth in Jakarta. The research used a qualitative method through a narrative study approach. Data collection techniques were carried out through observation, interviews, literature study and documentation. With the research subjects being 5 youth with criteria in the age range of 18-23 years and domiciled in Jakarta, besides that there are 2 additional informants, namely online sellers of thrift clothes. The research was conducted from March 2021 to July 2022 with the research location in Jakarta. The data that has been collected is presented through Creswell's narrative approach. The study uses the Cultural Capital Theory approach proposed by Pierre Bourdieu. Where thrifting habits carried out by young people become a new culture as a determinant of identity. The results show that the consumption patterns of thrift clothing wearers are done among others as a complement to appearance accessories, done because they have different tastes and do thrifting because it has become their habit. The youth's thrifting patterns are influenced by price factors, quality factors, and environmental factors that give value to used clothes. A person, especially a young person, who does thrifting in addition to the basis of need, also has other reasons, namely low prices with good quality, efforts to reduce textile waste, and being accepted in social circles. Now, thrifting has become a new culture that forms a lifestyle. From that lifestyle, it shows how individuals form a self-identity. Keywords: Fashion Style, Cultural Capital, Thrifting
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). Dr. Asep Suryana, M.Si. 2). Meila Riskia Fitri, S.Pd, M.A. |
Subjects: | Ilmu Sosial > Sosiologi Ilmu Sosial > Kondisi Sosial,Masalah Sosial,Reformasi Sosial |
Divisions: | FIS > S1 Sosiologi |
Depositing User: | Users 18612 not found. |
Date Deposited: | 23 Aug 2023 06:15 |
Last Modified: | 23 Aug 2023 06:15 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/39359 |
Actions (login required)
View Item |