WILYANA ROSMAYANTI PANYALAI, . (2023) ADAPTASI NILAI BUDAYA PADA TRADISI ADAT PERKAWINAN SUNDA DI KELURAHAN KEBALEN KECAMATAN BABELAN KABUPATEN BEKASI JAWA BARAT. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
COVER.pdf.pdf Download (835kB) |
|
Text
BAB I.pdf.pdf Download (243kB) |
|
Text
BAB II.pdf.pdf Restricted to Registered users only Download (622kB) | Request a copy |
|
Text
BAB III.pdf.pdf Restricted to Registered users only Download (243kB) | Request a copy |
|
Text
BAB IV.pdf.pdf Restricted to Registered users only Download (420kB) | Request a copy |
|
Text
BAB V.pdf.pdf Restricted to Registered users only Download (235kB) | Request a copy |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf.pdf Download (353kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf.pdf Restricted to Registered users only Download (295kB) | Request a copy |
Abstract
Kabupaten Bekasi secaara administrasi masuk kedalam daerah pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Kelurahan Kebalen sendiri berada dalam naungan Kabupaten Bekasi, akan tetapi sudah berada di perbatasan dengan Kota Bekasi. Ada 2 kebudayaan besar yang hidup berdampingan di Kabupaten Bekasi yakni Budaya Sunda dan Betawi. Penelitian ini dilakukan untuk melihat dan menganalisa perubahan yang terjadi pada pelaksanaan adat Pernikahan Sunda di Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi Jawa Barat sebagai bentuk dari adaptasi yang terjadi antara 2 suku dengan kebudayaan yang berbeda dan hidup berdampingan. Penelitian ini dilakukan dengan studi lapangan dan studi kepustakaan untuk mengetahui informasi mengenai pelaksanaan upacara pernikahan adat Sunda yang masih dilaksanakan di Kebalen saat ini, melalui wawancara dan pengamatan di lapangan yang dimulai dengan menentukan informan sebanyak 4 orang, dan waktu pelaksanaan nya selama 2 bulan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Sunda di Kebalen merupakan masyarakat yang hidup di daerah asalnya namun kemudian menjadi daerah urban yang banyak ditinggali oleh pendatang dari ibukota. Masyarakat Sunda di Kebalen masih menjunjung tinggi adat Sunda dalam kehidupan sehari-hari, maupun dalam ritual kehidupannya misalnya dalam pernikahan. Pada pelaksanaan pernikahan adat Sunda di Kebalen, ada beberapa tahapan pada rangkaian upacara yang hilang saat ini seperti siraman dan mapag penganten. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah waktu, biaya, serta pengaruh budaya dari suku pendatang serta pengaruh modernisasi. Perubahan pada tata upacara perkawinan adat Sunda dapat dilihat dari tiga tahapan mendasar yaitu pada sebelum pernikahan, saat pernikahan dan setelah pernikahan. ***** Bekasi Regency is administratively included in the government area of West Java Province. Kebalen Village itself is under the auspices of Bekasi Regency, but is already on the border with Bekasi City. There are two major cultures that coexist in Bekasi Regency, namely Sundanese and Betawi cultures. This research was conducted to see and analyze the changes that have occurred in the implementation of the Sundanese Wedding custom in Kebalen Village, Babelan District, Bekasi Regency, West Java as a form of adaptation that occurs between 2 tribes with different cultures and coexist. This research was conducted with field studies and literature studies to find out information about the implementation of Sundanese traditional wedding ceremonies that are still carried out in Kebalen today, through interviews and observations in the field which began by determining 4 informants, and the implementation time was 2 months. This research used descriptive qualitative method. The results of this study show that the Sundanese community in Kebalen is a community that lives in its original area but then becomes an urban area that is inhabited by many migrants from the capital city. The Sundanese community in Kebalen still upholds Sundanese customs in their daily lives, as well as in their life rituals, for example in marriage. In the implementation of Sundanese traditional marriage in Kebalen, there are several stages in the series of ceremonies that are missing today such as siraman and mapag penganten. This is caused by several factors including time, cost, and the influence of culture from immigrant tribes and the influence of modernization. Changes in the Sundanese traditional marriage ceremony can be seen from three basic stages, namely before the wedding, during the wedding and after the wedding.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). Dr.Sitti Nursetiawati M.Si. ; 2). Dr. Jenny Sista Siregar, M.Hum. |
Subjects: | Geografi, Antropologi > Budaya, Adat Istiadat Ilmu Sosial > Wanita,Pernikahan dan Keluarga Tata Rias > Tata Rias (Makeup) |
Divisions: | FT > S1 Pendidikan Tata Rias |
Depositing User: | Users 19384 not found. |
Date Deposited: | 06 Sep 2023 04:53 |
Last Modified: | 06 Sep 2023 04:53 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/41217 |
Actions (login required)
View Item |