AHMAD MASHURI SAHID, . (2024) ANALISIS SIFAT MEKANIK KAMPAS REM CAKRAM DARI KOMPOSIT SERAT ECENG GONDOK DAN SERBUK KAYU JATI. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
COVER.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (221kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (469kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (515kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (211kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (237kB) | Request a copy |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (275kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (753kB) | Request a copy |
Abstract
Kampas rem merupakan salah satu komponen penting pada kendaraan, karena berfungsi untuk menekan piringan cakram sehingga gaya gesek yang dihasilkan mampu memperlambat dan menghentikan laju putaran roda kendaraan. Pada umumnya, kampas rem terbuat dari material asbestos yang pada penggunaannya memiliki kelemahan, baik dari segi performa maupun dampaknya terhadap lingkungan, sehingga dibutuhkan bahan alternatif pembuatan kampas rem asbestos. Pada penelitian ini, spesimen kampas rem dibuat menggunakan matriks resin polyester dengan penguat serat eceng gondok dan serbuk kayu jati. Pembuatannya melalui proses kompaksi dengan tekanan sebesar 2000 psi selama 45 menit pada suhu ruang dan proses sintering dengan suhu 150°C selama 45 menit. Setiap spesimen uji memiliki komposisi serat eceng gondok dan serbuk kayu jati yang berbeda-beda, kemudian dilakukan pengujian kekerasan dan keausan, sehingga dapat diketahui pengaruh variasi komposisinya terhadap nilai kekerasan dan keausannya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa Spesimen A (10% serat eceng gondok dan 30% serbuk kayu jati) memiliki kekerasan dengan nilai 50,6 HD dan laju keausan spesifik dengan nilai 5,861 x 10-6 mm2/kg; Spesimen B (20% serat eceng gondok dan 20% serbuk kayu jati) memiliki kekerasan dengan nilai 66,7 HD dan laju keausan spesifik dengan nilai 5,452 x 10-6 mm2/kg; dan Spesimen C (30% serat eceng gondok dan 10% serbuk kayu jati) memiliki kekerasan dengan nilai 71,2 HD dan laju keausan spesifik dengan nilai 5,373 x 10-6 mm2/kg. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Spesimen B dan C sudah memenuhi standar SAE J661 untuk nilai kekerasan sebesar 64-90 HD. Sedangkan semua spesimen tidak memenuhi standar SAE J661 untuk nilai keausan sebesar 5 x 10-4 – 5 x 10-3 mm2/kg. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa peningkatan persentase serat eceng gondok dan penurunan persentase serbuk kayu jati mengakibatkan meningkatnya nilai kekerasan dan menurunnya nilai keausan spesimen kampas rem. Brake pads are an important component in vehicles, because it functions to press the disk rotor so the friction created can slow down and stop the rotation of the vehicle wheels. Generally, brake pads are made of asbestos material, which has disadvantages in its use, both in its performance and its impact to the environment, so alternative materials are needed to produce asbestos brake pads. In this study, brake pad specimens were made by using polyester resin matrix with water hyacinth fiber and teak wood powder reinforcement. It is made through a compaction process with pressure of 2000 psi for 45 minutes at room temperature and a sintering process with temperature of 150°C for 45 minutes. Each specimen has a different composition of water hyacinth fiber and teak wood powder, then hardness and wear testing were carried out, so the effect of variations in composition on its hardness and wear values can be determined. The test results showed that Specimen A (10% water hyacinth fiber and 30% teak wood powder) has a hardness of 50.6 HD and a specific wear rate of 5,861 x 10-6 mm2/kg; Specimen B (20% water hyacinth fiber and 20% teak wood powder) has a hardness of 66.7 HD and a specific wear rate of 5,452 x 10-6 mm2/kg; and Specimen C (30% water hyacinth fiber and 10% teak wood powder) has a hardness of 71.2 HD and a specific wear rate of 5,373 x 10-6 mm2/kg. This study concluded that Specimen B and C meet the SAE J661 standard for a hardness value of 64-90 HD. Meanwhile, all specimens did not meet the SAE J661 standard for wear values of 5 x 10-4 – 5 x 10-3 mm2/kg. This study also concluded that increasing the percentage of water hyacinth fibre and decreasing the percentage of teak wood powder caused an increase in the hardness value and a decrease in the wear value of brake pad specimens.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). Dr. Ferry Budhi Susetyo, M.T., M.Si. 2). Rani Anggrainy, M.T. |
Subjects: | Teknologi dan Ilmu Terapan > Teknik Mesin, Mekanika Teknik Teknologi dan Ilmu Terapan > Otomotif, Astronotika Teknologi dan Ilmu Terapan > Manufaktur |
Divisions: | FT > S1 Pendidikan Teknik Mesin |
Depositing User: | Users 23482 not found. |
Date Deposited: | 25 Jul 2024 06:44 |
Last Modified: | 25 Jul 2024 06:44 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/46581 |
Actions (login required)
View Item |