PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI KABEL TEGANGAN RENDAH BERDASARKAN SPLN 42-2:1992 DAN SNI 04-6629:2011

ARMAN MULIA, . (2018) PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI KABEL TEGANGAN RENDAH BERDASARKAN SPLN 42-2:1992 DAN SNI 04-6629:2011. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
SKRIPSI_ARMAN MULIA_5115122589.pdf

Download (8MB)

Abstract

Skripsi ini meneliti tentang tahanan isolasi pada kabel tegangan rendah. Menyampaikan kajian pengujian tahanan isolasi kabel kemudian disesuaikan dengan SPLN 42-2:1992 dan SNI 04-6629:2011. Tujuan penelitian ini adalah menguji berdasarkan aspek listrik yang berkaitan dengan tahanan isolasi kabel untuk mengetahui apakah kabel habis pakai masih sesuai dengan SPLN 42-2:1992 dan SNI 04-6629:2011 dan menganalisis apakah pengaruh tahanan isolasi terhadap arus bocor. Pengujian tahanan isolasi kabel meliputi pengujian resistans isolasi sebelum uji tegangan, pengujian tegangan kabel utuh dan pengujian resistans isolasi sesudah uji tegangan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Dalam desain penelitian ini sampel kabel dilakukan pengujian resistans isolasi dan pengujian tegangan kabel utuh disesuaikan berdasarkan ketentuan pengujian SPLN 42-2:1992 dan SNI 04-6629:2011. Parameter yang digunakan pada desain penelitian adalah tahanan isolasi dan arus bocor. Berdasarkan hasil penelitian, pengujian tahanan isolasi kabel NYM 3 x 2,5 mm2 untuk sampel A, B, dan C didapatkan hasil dengan nilai paling rendah 182,70 Mohm.km untuk sampel A, 342,78 Mohm.km untuk sampel B, dan 238,38 Mohm.km untuk sampel C, pengujian tahanan isolasi kabel NYM 4 x 4 mm2 untuk sampel D, E, dan F didapatkan hasil dengan nilai paling rendah 42,10 Mohm.km untuk sampel D, 164,43 Mohm.km untuk sampel E, dan 44,89 Mohm.km untuk sampel F, dan pengujian tahanan isolasi kabel NYM 2 x 1,5 mm2 untuk sampel G, H, dan I didapatkan hasil dengan nilai paling rendah 400,20 Mohm.km untuk sampel G, 243,60 Mohm.km untuk sampel H, dan 45,41 Mohm.km. Berdasarkan hasil perbandingan nilai tahanan isolasi terhadap arus bocor didapatkan hasil bahwa nilai tahanan isolasi mempengaruhi nilai arus bocor. Semakin besar nilai tahanan isolasi maka arus bocor semakin kecil.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1) Ir.Drs. Parjiman, M.T 2) Imam Arif Raharjo, M.T
Subjects: Teknologi dan Ilmu Terapan > Teknik Elektronika
Divisions: FT > S1 Pendidikan Teknik Elektronika
Depositing User: sawung yudo
Date Deposited: 01 Oct 2019 10:41
Last Modified: 01 Oct 2019 10:41
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/47

Actions (login required)

View Item View Item