HEMA SITI MUNALIA, . (2024) GEJALA BAHASA HIPERKOREK PADA TEKS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
COVER.pdf Download (615kB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (109kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (281kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (331kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (317kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (160kB) | Request a copy |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (95kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gejala bahasa hiperkorek pada teks karangan deskripsi siswa kelas VII secara deskriptif. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan analisis isi, yaitu menganalisis teks deskripsi siswa kelas VII. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa data yang ditemukan dalam 27 teks karangan deskripsi siswa kelas VII yaitu 51 jenis gejala hiperkorek. dari 51 jenis gejala hiperkorek ditemukan terbagi menjadi 33 data hiperkorek overelegant yang dibentuk oleh 22 kata dasar dan 11 kata bentukan serta 28 data kata baku dan 5 data kata tidak baku. Selanjutnya, 10 data hiperkorek ketidaktahuan Bahasa asli yang dibentuk oleh 6 data kata dasar dan 4 data kata bentukan serta 9 data kata baku dan 1 data kata tidak baku. Terakhir, 8 data hiperkorek monoftongisasi yang dibentuk oleh 4 data kata dasar dan 4 data kata bentukan, serta 1 data kata baku dan 5 data kata tidak baku. Pemakaian gejala Bahasa hiperkorek paling banyak digunakan dalam teks deskripsi siswa kelas VII adalah gejala hiperkorek overelegant, sedangkan yang paling sedikit adalah gejala hiperkorek monoftongisasi. Hasil penelitian ini selanjutnya dapat diimplikasikan menjadi alternatif dari materi teks deskripsi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VII fase D pada elemen menulis dengan pembelajaran menulis teks deskripsi. ************ This study aims to analyze the symptoms of hypercorrect language in the description essay text of seventh grade students descriptively. This research uses descriptive qualitative method with content analysis, which analyzes the description texts of seventh grade students. The results of this study state that the data found in 27 description essay texts of seventh grade students are 51 types of hyperchoric symptoms. of the 51 types of hyperchoric symptoms found are divided into 33 overelegant hyperchoric data formed by 22 basic words and 11 formed words as well as 28 standard word data and 5 non-standard word data. Furthermore, 10 data of hyperchoric ignorance of the original language formed by 6 data of base words and 4 data of formed words as well as 9 data of standard words and 1 data of non-standard words. Finally, 8 data of hyperchoric monophthongization formed by 4 data of base words and 4 data of formed words, as well as 1 data of standard words and 5 data of non-standard words. The most common hyperchoric language symptom used in the description text of seventh grade students is the overelegant hyperchoric symptom with a percentage of, while the least is the monoftongized hyperchoric symptom with a percentage of . The results of this study can then be implied as an alternative to the description text material in Indonesian language learning in class VII phase D in the writing element by learning to write description texts.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). Dr. Sintowati Rini Utami, M.Pd. ; 2). Nur Sekhudin, S.Pd.,M.Hum. |
Subjects: | Bahasa dan Kesusastraan > Linguistik Bahasa dan Kesusastraan > Fonologi, Fonetik Bahasa dan Kesusastraan > Bahasa Indonesia |
Divisions: | FBS > S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia |
Depositing User: | Hema Siti Munalia . |
Date Deposited: | 26 Nov 2024 07:49 |
Last Modified: | 26 Nov 2024 07:49 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/52219 |
Actions (login required)
View Item |