HUBUNGAN KELEKATAN IBU DAN KELEKATAN AYAH DENGAN KOMPETENSI SOSIAL REMAJA SMA DI JAKARTA

MAYA SRI AMALIA, . (2025) HUBUNGAN KELEKATAN IBU DAN KELEKATAN AYAH DENGAN KOMPETENSI SOSIAL REMAJA SMA DI JAKARTA. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

	Text COVER.pdf Download (1MB)
	Text BAB I.pdf Download (143kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (179kB) | Request a copy
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (178kB) | Request a copy
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (375kB) | Request a copy
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (122kB) | Request a copy
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (134kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kelekatan ibu dan kelekatan ayah dengan kompetensi sosial remaja SMA di Jakarta. Populasi penelitian merupakan siswa kelas X dan XI SMA Negeri 44 Jakarta yang berjumlah 500. Sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 233 peserta didik dengan menggunakan teknik sampling insidental. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasi. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kelekatan ibu dan kelekatan ayah, yaitu Inventory of Parent and Peer Attachment (IPPA) yang dikembangkan oleh Armsden dan Greenberg (2023) dan untuk mengukur kompetensi sosial remaja menggunakan Social Skills Rating System (SSRS) yang diadaptasi oleh Eslami, A.A., at.al., (2014) dari Gresham dan Elliot (1991). Kemudian, kedua instrumen tersebut telah peneliti adaptasi ke dalam bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang signifikan dan positif antara kelekatan ibu dengan kompetensi sosial remaja dengan nilai korelasi sebesar 0.392 dan terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara kelekatan ayah dengan kompetensi sosial remaja dengan korelasi sebesar 0.258. Artinya semakin tinggi kelekatan ibu dan kelekatan ayah akan semakin tinggi pula kompetensi sosial remaja SMA di Jakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar remaja memiliki kelekatan yang aman dengan ibu daripada dengan ayah. Remaja yang memiliki kelekatan aman dengan ibu dan ayah memiliki kepercayaan, komunikasi, dan keterasingan yang lebih tinggi daripada kelekatan kurang aman. Kemudian, remaja dengan kelekatan yang aman dengan ibu dan ayah memiliki kompetensi sosial yang lebih tinggi. Oleh karena itu, guru bimbingan dan konseling di sekolah diharapkan dapat mengadakan kegiatan parenting bagi orang tua dan siswa dengan tema “Pentingnya Komunikasi Antar Generasi” untuk memberikan pemahaman kepada orang tua dan siswa terkait pentingnya kelekatan aman yang dapat terbentuk melalui komunikasi.***** This study aims to identify the relationship between maternal attachment and paternal attachment with the social competence of high school adolescents in Jakarta. The study population was students in grades X and XI of SMA Negeri 44 Jakarta, totaling 500. The sample used in the study was 233 students using incidental sampling techniques. This study uses a quantitative approach with a type of correlation research. The measuring instrument used to measure maternal attachment and paternal attachment, namely the Inventory of Parent and Peer Attachment (IPPA) developed by Armsden and Greenberg (2023) and to measure adolescent social competence using the Social Skills Rating System (SSRS) adapted by Eslami, A.A., at.al., (2014) from Gresham and Elliot (1991). Then, the two instruments have been adapted into Indonesian. Translated with DeepL.com (free version)The results showed a significant and positive relationship between maternal attachment and adolescent social competence with a correlation value of 0.392 and there was a significant and positive relationship between paternal attachment and adolescent social competence with a correlation of 0.258. This means that the higher the mother's attachment and father's attachment, the higher the social competence of high school adolescents in Jakarta. The results showed that most adolescents had secure attachment with mothers rather than fathers. Adolescents who have secure attachment with mothers and fathers have higher trust, communication, and alienation than less secure attachment. Then, adolescents with secure attachments with mothers and fathers have higher social competence. Therefore, guidance and counseling teachers at schools are expected to hold parenting activities for parents and students with the theme “The Importance of Intergenerational Communication” to provide understanding to parents and students regarding the importance of secure attachment that can be formed through communication.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Additional Information:	1). Dr. Wirda Hanim, M.Psi.; 2). Dr. Aip Badrujaman, M.Pd.
Subjects:	Pendidikan > Bimbingan dan Konseling Ilmu Sosial > Wanita,Pernikahan dan Keluarga Pendidikan > Psikologi Pendidikan
Divisions:	FIP > S1 Bimbingan Dan Konseling
Depositing User:	Users 26171 not found.
Date Deposited:	26 Feb 2025 01:48
Last Modified:	26 Feb 2025 01:48
URI:	http://repository.unj.ac.id/id/eprint/53564

Actions (login required)

View Item