KENCAN ONLINE SEBAGAI BENTUK KONSUMERISME ROMANTIS (Studi Kasus: 5 Pengguna Bumble di Jakarta)

MUTIARA RAMADHINA, . (2025) KENCAN ONLINE SEBAGAI BENTUK KONSUMERISME ROMANTIS (Studi Kasus: 5 Pengguna Bumble di Jakarta). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

	Text COVER.pdf Download (1MB)
	Text BAB 1.pdf Download (1MB)
	Text BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (766kB) | Request a copy
	Text BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (626kB) | Request a copy
	Text Daftar Pustaka.pdf Download (664kB)
	Text Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (840kB) | Request a copy

Abstract

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah cara manusia berinteraksi, termasuk dalam membangun hubungan romantis melalui aplikasi kencan online. Bumble, sebagai salah satu aplikasi populer, memiliki konsep ”ramah wanita” di mana mereka harus memulai percakapan terlebih dahulu. Konsep ini berlawanan dengan budaya di Indonesia, karena perempuan yang menyapa duluan dipandang sebagai wanita yang agresif dan bertentangan dengan norma gender tradisional yang ada di Indonesia. Di sisi lain, penggunaan Bumble tidak hanya sekadar mencari pasangan, tetapi juga mencerminkan fenomena gaya hidup modern yang mengutamakan visual dan kesan pertama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bentuk konsumerisme romantis dan dampak dari penggunaan Bumble di Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data penelitian diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, dokumentasi, dan studi kepustkaan. Subjek penelitian terdiri dari lima informan pengguna Bumble di Jakata. Teori konsumsi Jean Baudrillard menjadi landasan analisis dalam penelitian ini, terutama dalam memahami simbol-simbol yang dipertukarkan di platform Bumble sebagai bagian dari konsumerisme romantis. Penelitian ini dimulai sejak bulan April hingga bulan Juli 2024. Berdasarkan temuan penelitian, Bumble bukan sekadar platform untuk mencari pasangan, tetapi juga menjadi ruang untuk membentuk identitas, citra diri, dan status sosial. Simbol-simbol yang ditampilkan di laman profil, seperti pekerjaan, pendidikan, minat, dan gaya hidup, menjadi elemen penting dalam proses penilaian dan membangun kepercayaan antar pengguna. Baudrillard menjelaskan bahwa konsumsi dalam masyarakat modern tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan material, tetapi menjadi sarana untuk membentuk identitas, citra diri dan status sosial. Pertukaran simbol di Bumble menciptakan interaksi yang menyerupai transaksi, di mana keputusan untuk ”match” didasarkan pada simbol-simbol tersebut. Bumble sebagai ruang virtual yang mempresentasikan konsumerisme romantis, di mana simbol identitas, citra diri, dan status sosial menjadi nilai utama yang dipertukarkan. Kata Kunci: Kencan Online, Bumble, Konsumerisme Romantis dan Identitas ***** Advancements in information and communication technology have significantly transformed human interaction, including the way individuals form romantic relationships through online dating platforms. Bumble, as one of the prominent dating applications, introduces a "women-friendly" concept where female users must initiate the conversation. This concept contrasts with Indonesian culture, where women who take the first step in initiating contact may be perceived as overly assertive or deviating from established gender norms. Furthermore, Bumble’s usage reflects a modern lifestyle phenomenon that emphasizes visual appeal and the importance of first impressions, beyond merely finding a romantic partner. This research aims to explore and describe the form of romantic consumerism and the impacts of using Bumble in Jakarta. This research utilizes a qualitative approach, employing a case study method. Data were collected through in-depth interviews, observations, documentation, and literature reviews. The study involved five Bumble users residing in Jakarta as research informants. Jean Baudrillard’s theory of consumption serves as the theoretical framework, focusing on the analysis of simbols exchanged on Bumble as a manifestation of romantic consumerism. The research was conducted over the period from April to July 2024. Based on the results of this study, Bumble functions not only as a platform for partner-seeking but also as a virtual space for identity construction, self-presentation, and the negotiation of social status. Simbols presented on users’ profiles—such as occupation, educational background, interests, and lifestyle—play a crucial role in the process of mutual evaluation and trust-building. Baudrillard posits that in modern society, consumption transcends material fulfillment, serving as a means of shaping personal identity, self-image, and social standing. On Bumble, simbolic exchanges create interactions that resemble transactional processes, wherein decisions to "match" are influenced by the perceived value of these simbols. Consequently, Bumble represents a digital space of romantic consumerism where identity markers, self-representation, and social status are key elements being exchanged. Keyword: Online Dating, Bumble, Romantic Concumerism, Identity

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Additional Information:	1). Syaifudin, S.Pd., M.Kesos 2). Prima Yustitia Nurul Islami, S.KPm., M.Si
Subjects:	Ilmu Sosial > Ilmu Sosial (Umum) Ilmu Sosial > Sosiologi
Divisions:	FIS > S1 Pendidikan Sosiologi
Depositing User:	Users 26625 not found.
Date Deposited:	26 Feb 2025 03:31
Last Modified:	26 Feb 2025 03:31
URI:	http://repository.unj.ac.id/id/eprint/53575

Actions (login required)

View Item