PENGARUH INTERPERSONAL INTERACTIONS KEPALA SEKOLAH TERKAIT PENEMPATAN GURU KELAS 9 TERHADAP KINERJA GURU DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 14 KOTA BOGOR

HASSANGGA AGUNG GUNAWAN, . (2025) PENGARUH INTERPERSONAL INTERACTIONS KEPALA SEKOLAH TERKAIT PENEMPATAN GURU KELAS 9 TERHADAP KINERJA GURU DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 14 KOTA BOGOR. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

	Text COVER.pdf Download (692kB)
	Text BAB 1.pdf Download (241kB)
	Text BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (368kB) | Request a copy
	Text BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (340kB) | Request a copy
	Text bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (722kB) | Request a copy
	Text BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (140kB) | Request a copy
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (139kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Interpersonal interactionI atau interaksi antarpribadi yang baik antara kepala sekolah dan guru sangat penting untuk meningkatkan kinerja guru. Di SMPN 14 Kota Bogor, terdapat masalah komunikasi, terutama terkait penempatan guru di kelas 9. Beberapa guru merasa kurang didengar dan dipahami, dengan kepala sekolah dianggap kurang responsif terhadap keluhan mereka. Guru kelas 9 terbebani oleh tanggung jawab besar seperti mempersiapkan siswa untuk ujian. Kurangnya empati dan komunikasi terbuka dari pimpinan berdampak pada kinerja guru, sehingga diperlukan perbaikan pola komunikasi untuk mendukung peningkatan kinerja mereka secara keseluruhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh komunikasi interpersonal kepala sekolah terkait penempatan guru kelas 9 terhadap kinerja guru di SMPN 14 kota Bogor. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Relationship Maintenance sangat relevan untuk memahami bagaimana menjaga hubungan kerja yang efektif dalam hal ini interpersonal interaction kepala sekolah dan kinerja guru. Pada penelitian ini menggunakan variabel independen yaitu komunikasi interpersonal yang mempunyai 6 dimensi yaitu ; sumber-penerima (source-receiver), pesan (message), saluran (channel), gangguan (noise), konteks (Context), etika (ethics). Sedangkan pada variabel dependen dalam penelitian ini yaitu kinerja yang mempunyai 3 dimensi yaitu ; . kinerja tugas (Task performance), kewarganegaraan (Citizenship), Kontraproduktifitas (Counterproductivity). Dalam penelitian ini paradigma yang digunakan adalah positivisme dengan pedekatan kuantitatif. Metode yang digunakan yaitu metode survei dengan jenis penelitian deskriptif bertujuan untuk untuk menjelaskan pengaruh komuikasi interpersonal kepala sekolah terkait penempatan guru kelas 9 terhadap kinerja guru di SMPN 14 kota Bogor. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah para guru di SMPN 14 kota Bogor yang berjumlah 56 orang. Analisis data dalam penelitian ini adalah univariat dan bivariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat interpersonl interactionl kepala sekolah terkait penempatan guru kelas 9 terhadap kinerja guru di SMPN 14 kota Bogor, khususnya dari variabel komunikasi interpersonal dimensi sumber-penerima (source-receiver), yang menunjukan nilai pengaruh yang tertinggi yang menunjukan bahwa tindakan komunikasi yang dibangun kepala sekolah berpengaruh besar kepada kinerja para guru. Kemudian pada dimensi pesan (message) yang menunjukan penyampaian informasi yang baik dari kepala sekolah dengan para guru. Ketiga yaitu pada dimensi gangguan (noise) yang menunjukan adanya gangguan secara psikologis kepala sekolah terhadap para guru. Keempat yaitu pada dimensi konteks (Context) yang menunjukan keadaan lingkungan budaya menjadi salah satu faktor kepala sekolah dalam memimpin para guru. Kelima pada dimensi saluran (channel) yang menunjukan media menjadi penentu tersampainya pesan dari kepala sekolah kepada para guru. Terakhir pada dimensi etika (ethics) dengan nilai terendah yang menujukan etika yang digunakan kepala sekolah kepada para guru masih belum cukup baik. Dari variabel kinerja dimensi kinerja tugas (Task performance) yang paling terpengaruh interpersonal interaction kepala sekolah. Kedua pada dimensi kewarganegaraan (Citizenship) menunjukan kontribusi dan tindakan kepala sekolah dalam mendukung bawahannya keika disekolah. Terakhir dimensi Kontraproduktifitas (Counterproductivity) menjadi yang terendah terpengaruh komunikasi interpersonal menunjukan kepala sekolah belum cukup baik dalam mengelola tugas administratif yang ada. Kesimpulan penelitian ini menunjukan interpersonal interactions kepala sekolah terkait penempatan guru di kelas 9 dapat berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru di sekolah Menengah Pertama Negeri 14 kota Bogor. Saran peneliti yang diberikan adalah kepala sekolah perlu menerapkan prinsip kesetaraan dalam komunikasi dan pengambilan keputusan agar semua guru merasa dihargai. Kepala sekolah juga disarankan mengikuti pelatihan komunikasi interpersonal untuk meningkatkan keterampilan dalam berkomunikasi secara terbuka, empatik, dan mendukung. Selain itu, kepala sekolah harus mematuhi tugas serta tanggung jawab sesuai permendiknas, dan menjalankan kepemimpinan yang sesuai dengan aturan hukum untuk memastikan efektivitas kepemimpinan. Kata Kunci : Interpersonal Interaction, Kinerja guru, Relationship Maintenance Good interpersonal interaction between principals and teachers is crucial to improving teacher performance. At SMPN 14 Bogor City, there were communication problems, especially regarding the placement of teachers in grade 9. Some teachers felt that they were not heard and understood, with the principal perceived as less responsive to their complaints. Grade 9 teachers are burdened by huge responsibilities such as preparing students for exams. The lack of empathy and open communication from leaders has an impact on teachers' performance, so improved communication patterns are needed to support the improvement of their overall performance. The purpose of this study was to determine how the influence of the principal's interpersonal communication related to the placement of grade 9 teachers on teacher performance at SMPN 14 Bogor city. The theory used in this study, namely Relationship Maintenance, is very relevant to understanding how to maintain effective working relationships in this case the principal's interpersonal interaction and teacher performance. This study uses independent variables, namely interpersonal communication which has 6 dimensions, namely; source-receiver, message, channel, noise, context, and ethics. While the dependent variable in this study is performance which has 3 dimensions, namely; task performance, citizenship, counterproductivity. In this study the paradigm used is positivism with a quantitative approach. The method used, namely the survey method with descriptive research type, aims to explain the effect of the principal's interpersonal communication related to the placement of grade 9 teachers on teacher performance at SMPN 14 Bogor city. The population used in this study were teachers at SMPN 14 Bogor city, totaling 56 people. Data analysis in this study was univariate and bivariate. The results of this study indicate that there is an interpersonal interaction of the principal related to the placement of grade 9 teachers on teacher performance at SMPN 14 Bogor city, especially from the source-receiver dimension of interpersonal communication variables, which shows the highest influence value which shows that the communication actions built by the principal have a big effect on the performance of the teachers. Then in the dimension of the message (message) which shows the delivery of good information from the principal with the teachers. Third, namely the dimension of interference (noise) which shows the psychological disturbance of the principal to the teachers. Fourth, namely in the context dimension (Context) which shows that the state of the cultural environment is one of the principal's factors in leading the teachers. Fifth, the channel dimension, which shows that the media determines the delivery of messages from the principal to the teachers. Finally, the ethics dimension with the lowest score which indicates that the ethics used by the principal to the teachers are still not good enough. From the performance variable, the task performance dimension is most affected by the principal's interpersonal interaction. Second, the Citizenship dimension shows the principal's contribution and actions in supporting his subordinates at school. Finally, the Counterproductivity dimension is the lowest affected by interpersonal communication, indicating that the principal is not good enough in managing existing administrative tasks. The conclusion of this study shows that the principal's interpersonal interactions related to the placement of teachers in grade 9 can have a significant effect on teacher performance at the State Junior High School 14 Bogor city. The researcher's suggestion is that principals need to apply the principle of equality in communication and decision making so that all teachers feel valued. Principals are also advised to attend interpersonal communication training to improve skills in communicating openly, empathically, and supportively. In addition, principals must comply with their duties and responsibilities according to the National Education Regulation, and exercise leadership in accordance with the rule of law to ensure leadership effectiveness. Keywords: Interpersonal Interaction, Teacher Performance, Relationship Maintenance

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Additional Information:	Dr. Marisa Puspita Sary, M.Si. Dr. Maulina Larasati P, M.I.Kom.
Subjects:	Ilmu Sosial > Komunitas Sosial, Ras dan Kelompok Ilmu Sosial > Komunikasi
Divisions:	FIS > S1 Ilmu Komunikasi
Depositing User:	Users 26857 not found.
Date Deposited:	26 Feb 2025 04:30
Last Modified:	26 Feb 2025 04:30
URI:	http://repository.unj.ac.id/id/eprint/53610

Actions (login required)

View Item