VINA LESTARI, . (2025) ANALISIS PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DIFERENSIASI KURIKULUM MERDEKA PROGRAM KEAHLIAN DESAIN PERMODELAN DAN INFORMASI BANGUNAN DI SMKN 1 JAKARTA DAN SMKN 35 JAKARTA. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
![]() |
Text
FILE COVER.pdf Download (996kB) |
![]() |
Text
FILE BAB I.pdf Download (189kB) |
![]() |
Text
FILE BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (367kB) | Request a copy |
![]() |
Text
FILE BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (227kB) | Request a copy |
![]() |
Text
FILE BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (594kB) | Request a copy |
![]() |
Text
FILE BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (110kB) | Request a copy |
![]() |
Text
FILE DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (235kB) |
![]() |
Text
FILE LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan pembelajaran Diferensiasi Kurikulum merdeka program keahlian Desain Permodelan dan Informasi Bangunan di SMKN 1 Jakarta dan SMKN 35 Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode campuran (Mixed Methods) desain konvergen. Teknik penggumpulan data menggunakan Observasi, Kuesioner, Wawancara dan dokumentasi. Penelitian menggunakan sampel Guru dan siswa kelas X DPIB dengan total keseluruhan sampel berjumlah 125 siswa. Pelaksanaan Pembelajaran Diferensiasi Kurikulum Merdeka di SMKN 1 Jakarta dan SMKN 35 Jakarta diukur berdasarkan 4 komponen yaitu Diferensiasi Konten/isi, Diferensiasi proses, Diferensiasi Produk, dan Diferensiasi Lingkungan Belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran diferensiasi di SMKN 1 Jakarta lebih baik dibandingkan SMKN 35 Jakarta, terutama dalam integrasi konten, proses, produk, dan lingkungan belajar. Faktor internal seperti penerapan Kurikulum Merdeka, kompetensi guru, dan kesiapan siswa, serta faktor eksternal seperti sarana prasarana dan dukungan sekolah, berperan penting dalam keberhasilan implementasi diferensiasi. Hambatan yang ditemukan meliputi keterbatasan alat peraga dan teknologi, materi ajar yang kurang fleksibel, rasio siswa-guru yang tinggi, dan kurangnya pelatihan guru. Untuk mengoptimalkan pelaksanaan pembelajaran diferensiasi, diperlukan peningkatan anggaran untuk sarana pembelajaran, pengembangan materi berbasis proyek, pemanfaatan teknologi digital, pelatihan guru berkelanjutan, dan kolaborasi dengan industri serta lembaga eksternal. Investasi dalam pengembangan sarana dan prasarana juga krusial untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. *****This research aimed to analyze the implementation of the Merdeka Curriculum's differentiation learning program in the Building Modeling and Information Design expertise program at SMKN 1 Jakarta and SMKN 35 Jakarta. The study employed a mixed-methods approach with a convergent design. Data collection techniques included observation, questionnaires, interviews, and documentation. The research sample consisted of teachers and 10th-grade DPIB students, totaling 125 students. The implementation of the Merdeka Curriculum's Differentiation Learning at SMKN 1 Jakarta and SMKN 35 Jakarta was measured based on four components: Content Differentiation, Process Differentiation, Product Differentiation, and Learning Environment Differentiation. The results of the research indicated that the implementation of differentiation learning at SMKN 1 Jakarta was better than at SMKN 35 Jakarta, especially in the integration of content, process, product, and learning environment. Internal factors such as the implementation of the Merdeka Curriculum, teacher competence, and student readiness, as well as external factors such as facilities and school support, played an important role in the success of differentiation implementation. The obstacles found included limitations in teaching aids and technology, less flexible teaching materials, a high student-teacher ratio, and a lack of teacher training. To optimize the implementation of differentiation learning, it is necessary to increase the budget for learning facilities, develop project-based materials, utilize digital technology, provide continuous teacher training, and collaborate with industries and external institutions. Investment in the development of facilities and infrastructure is also crucial to create a conducive learning environment.*
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). Prof. Dr. Tuti Iriani, M.Si. ; 2). Anisah, M.T. |
Subjects: | Pendidikan > Pendidikan Kejuruan dan Sekolah Kejuruan |
Divisions: | FT > S1 Pendidikan Teknik Bangunan |
Depositing User: | VINA LESTARI . |
Date Deposited: | 28 Feb 2025 01:53 |
Last Modified: | 28 Feb 2025 01:53 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/53807 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |