SELF-DISCLOSURE GENERASI Z DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PADA LINGKUNGAN KERJA DI KUNINGAN KARET JAKARTA SELATAN

MUHAMMAD FERDIYAN, . (2024) SELF-DISCLOSURE GENERASI Z DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PADA LINGKUNGAN KERJA DI KUNINGAN KARET JAKARTA SELATAN. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
COVER.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (478kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (398kB) | Request a copy
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (304kB) | Request a copy
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (551kB) | Request a copy
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (187kB) | Request a copy
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (237kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Stigma negatif tentang generasi Z di lingkungan kerja menjadi topik hangat dalam media sosial. Hal itu disebabkan karena generasi Z memiliki beberapa permasalahan yang dinilai kurang baik oleh generasi lain di lingkungan kerja. Permasalahan yang terjadi salah satu di antaranya adalah gaya komunikasi generasi Z yang dianggap kurang baik oleh lingkungan kerjanya. Adanya jarak antar generasi dalam lingkungan kerja membuat generasi Z menjadi generasi yang memiliki kesulitan dalam komunikasi dan dimengerti. Oleh sebab itu, tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui self-disclosure dalam komunikasi antarpribadi generasi Z dalam lingkungan kerja di Kuningan Karet Jakarta Selatan. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teori communication private management yang ditemukan oleh Sandra Petronio. Teori ini berasal dari tradisi sosiokultural. Dalam Littlejohn, sosiokultural berfokus pada pembahasan yang berkaitan tentang proses pemahaman makna, normal, peran, dan aturan yang dibentuk secara interaktif dalam komunikasi. Pada teori communication private management, terdapat 5 faktor yang memiliki peran dalam menentukan informasi yang dapat dibuka dan disembunyikan yaitu culture atau budaya, motivations atau motivasi, gender atau jenis kelamin, context atau konteks, dan risk-benefit ratio atau rasio risiko-manfaat. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif menggunakan paradigma konstruktivis dan jenis penelitian naratif. Unit analisis pada penelitian ini adalah individu sebagai informan dalam mendapatkan data. Subjek penelitian didapatkan melalui teknik nonprobability sampling dengan enam informan dan satu informan kunci. Dalam mengumpulkan data peneliti menggunakan wawancara mendalam sebagai teknik pengumpulan data. Teknik keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki andil yang besar dalam keterbukaan diri individu dan generasi Z didalamnya. Hal itu disebabkan karena suatu perusahaan memiliki aturan-aturan dan budaya tersendiri yang terbentuk sejak perusahaan dibangun. Generasi Z melakukan keterbukaan diri dengan lingkungan kerjanya hanya pada saat terdapat perkumpulan yang melakukan pertukaran informasi satu sama lain. Dalam melakukan pengembangan hubungan, generasi Z dalam lingkungan kerja membahas mengenai tujuan, imajinasi, dan khayalan sebagai salah satu bentuk topik yang menjadi pembahasan. Selain itu terdapat beberapa hambatan dalam keterbukaan diri generasi Z di lingkungan kerja seperti persaingan dalam lingkungan kerja dan batasan informasi yang tidak dapat diberikan kepada rekan di sekitarnya seperti gaji, jabatan, dan status. Generasi Z yang memiliki sifat tertutup cenderung sukar dalam melakukan keterbukaan diri dengan lingkungan di sekitarnya. Generasi Z di lingkungan kerja memang merupakan generasi yang awas terhadap kesehatan mental, oleh karena itu generasi Z memiliki rekan terdekat untuk dirinya mengungkapkan emosi. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa self-disclosure generasi Z dalam lingkungan kerja tentunya diatur dengan budaya dan aturan dari perusahaan. Generasi Z dalam lingkungan kerja sudah menentukan dan mengetahui batasanbatasan informasi yang dapat mereka berikan kepada orang lain di sekitarnya. Sifat memiliki andil besar dalam keterbukaan diri individu dengan lingkungan di sekitarnya. Selain itu generasi Z memiliki rekan terdekat untuk menjadi tempat ia bercerita mengenai keresahan dan perasaan agar kesehatan mental mereka tetap terjaga. ***** The negative stigma about generation Z in the workplace has become a hot topic on social media. This is because generation Z has several problems that are considered unfavorable by other generations in the work environment. One of the problems that occurs is the communication style of generation Z which is considered unfavorable by the work environment. The distance between generations in the work environment makes generation Z a generation that has difficulty in communication and being understood. Therefore, the purpose of this study is to determine self-disclosure in generation z interpersonal communication in the work environment in Kuningan Karet South Jakarta. In this study, the researcher uses the theory of private management communication discovered by Sandra Petronio. This theory comes from the sociocultural tradition. In Littlejohn, sociocultural focuses on discussions related to the process of understanding meaning, norms, roles, and rules that are formed interactively in communication. In the theory of private management communication, there are 5 factors that play a role in developing the realm of concealing and revealing privacy, namely culture, motivation, gender, context, and risk-benefit rasio. This research approach uses a qualitative approach using a constructivist paradigm and narrative research type. The unit of analysis in this study is the individual as an informant in obtaining data. The research subjects were obtained through nonprobability sampling techniques with six informants and one key informant. In collecting data, researchers used in-depth interviews as a data collection technique. Data validity techniques are carried out by triangulation of sources. The results of this study indicate that companies have a large role in the openness of individuals and generation Z within them. This is because a company has its own rules and culture that have been formed since the company was founded. Generation Z only opens to their work environment when there is a group that exchanges information with each other. In developing relationships, generation Z in the work environment discusses goals, imagination, and fantasies as one of the topics of discussion. In addition, there are several obstacles to generation Z's openness in the work environment such as competition in the work environment and the limitations of information that can be given to colleagues around them. Generation Z in the work environment is indeed a generation that is aware of mental health, therefore generation Z has close colleagues for them to express their emotions. The conclusion of this study is that self-disclosure of generation Z in the work environment is certainly regulated by the culture and rules of the company. Generation Z in the work environment has determined and knows the limits of information that they can provide to others around them. Environment has a big role in the openness of individuals to their surroundings. In addition, generation Z has close friends to be a place for them to talk about their worries and feelings so that their mental health is maintained.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Dr. Elisabeth Nugrahaeni P., M.Si. ; 2). Dr. Dini Safitri, M.Si
Subjects: Ilmu Sosial > Kondisi Sosial,Masalah Sosial,Reformasi Sosial
Ilmu Sosial > Komunitas Sosial, Ras dan Kelompok
Ilmu Sosial > Komunikasi
Divisions: FIS > S1 Ilmu Komunikasi
Depositing User: Muhammad Ferdiyan .
Date Deposited: 28 Feb 2025 03:14
Last Modified: 28 Feb 2025 03:14
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/53906

Actions (login required)

View Item View Item