NETRALITAS PORTAL BERITA MEDIA ONLINE TERHADAP PEMBERITAAN ISU "PERINGATAN DARURAT" EDISI 1 AGUSTUS - 30 SEPTEMBER 2024 (ANALISIS ISI KUANTITATIF PADA DETIK.COM DAN KOMPAS.COM)

MUHAMMAD TEUKU LUTHFI FAZLI, . (2025) NETRALITAS PORTAL BERITA MEDIA ONLINE TERHADAP PEMBERITAAN ISU "PERINGATAN DARURAT" EDISI 1 AGUSTUS - 30 SEPTEMBER 2024 (ANALISIS ISI KUANTITATIF PADA DETIK.COM DAN KOMPAS.COM). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

	Text COVER.pdf Download (1MB)
	Text BAB 1.pdf Download (1MB)
	Text BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (807kB) | Request a copy
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (845kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana netralitas pemberitaan isu “Peringatan Darurat” yang disajikan oleh dua portal berita media online, Detik.com dan Kompas.com edisi 1 Agustus – 30 September 2024. Isu ini muncul sebagai respons terhadap revisi Undang-Undang Pilkada yang bertentangan dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan cepat memperoleh perhatian publik, hingga memicu demonstrasi besar di Indonesia. Penelitian ini menggunakan teori normatif media dari McQuail dan Deuze (2020) yang menekankan pentingnya media dalam melayani kepentingan publik dan kebaikan masyarakat secara keseluruhan, serta model objektivitas Westerståhl (1983) yang mencakup empat indikator dalam dimensi imparsialitas, yakni non-evaluatif (berita tidak memberikan penilaian), non-sensasional (berita tidak melebih-lebihkan fakta yang diberitakan), akses proporsional (apakah masing-masing pihak telah diberikan kesempatan yang sama), dan dua-sisi (apakah masing-masing perdebatan telah disajikan). Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma positivistik dengan pendekatan kuantitatif-deskriptif. Metode yang digunakan adalah analisis isi kuantitatif dengan sampel 78 berita dari Detik.com dan Kompas.com, masing-masing 39 berita. Sampel diambil menggunakan teknik sampel acak sederhana dengan rumus RAND-Excel, dan data dianalisis menggunakan uji reliabilitas antar-coder serta analisis imparsialitas per-indikator dan per-berita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kompas.com memiliki tingkat netralitas pemberitaan yang lebih tinggi dengan skor (79,49%) dan terkategori ‘sangat netral’, dibandingkan Detik.com yang memperoleh skor (76,92%) dan terkategori ‘netral’. Kedua portal berita media online memenuhi indikator non-evaluatif dan non-sensasional dengan skor (100%) dan terkategori ‘sangat netral’. Akan tetapi, indikator dua sisi pada Detik.com memperoleh skor (17,95%) dan terkategori ‘tidak netral’, sedangkan Kompas.com memperoleh skor (33,33%) dan terkategori ‘kurang netral’. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini menyatakan bahwa Kompas.com memiliki tingkat netralitas yang lebih tinggi (79,49%) dibandingkan Detik.com (76,92%). Meskipun Kompas.com memiliki skor yang lebih tinggi, analisis indikator dua sisi menunjukkan bahwa Detik.com memiliki skor yang lebih baik dalam kategori ‘kurang netral’, sedangkan Kompas.com terkategori ‘tidak netral’. Penelitian ini menunjukkan bahwa kedua portal berita masih perlu meningkatkan proporsi pemberitaan yang berimbang terkait isu “Peringatan Darurat”. Adapun saran yang dapat diberikan untuk kedua media online tersebut adalah agar lebih memperhatikan unsur keberimbangan dalam pemberitaannya, sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik Indonesia dan UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers. Hal ini penting untuk menjaga netralitas media dan menghindari kesan keberpihakan. Kata Kunci: Netralitas, Media Online, Analisis Isi Kuantitatif, Peringatan Darurat, Detik.com, Kompas.com ************ The primary objective of this study is to assess the neutrality of the news coverage regarding the “Peringatan Darurat” (Emergency Warning) issue presented by two prominent online news portals, Detik.com and Kompas.com, during the period from August 1 to September 30, 2024. The “Peringatan Darurat” (Emergency Warning) issue emerged in response to the revision of the Regional Election Law, which contradicted a ruling by the Constitutional Court (MK). This issue quickly gained significant public attention, sparking widespread demonstrations across Indonesia. Given the political implications and the public discourse surrounding the issue, understanding media neutrality in reporting this event is crucial. The study draws upon McQuail and Deuze’s (2020) normative media theory, emphasizing the role of the media in serving public interest and promoting societal well-being. Additionally, Westerståhl’s (1983) objectivity model is used to examine how neutral the news coverage is by looking at four main factors: non-evaluative (not making judgments), non-sensational (not exaggerating facts), proportional access (giving equal representation to all sides), and even-handed (showing all viewpoints in the discussion). These theoretical frameworks provide the foundation for a comprehensive analysis of the media's objectivity in reporting on politically sensitive issues. This research employs a positivist paradigm, utilizing a quantitative-descriptive approach with content analysis as the core method. A sample of 78 articles, 39 from each news portal, was selected using simple random sampling via the RAND-Excel formula. Data analysis included inter-coder reliability testing and impartiality evaluation for each indicator and article. This methodological approach ensures a rigorous and systematic assessment of media neutrality. The findings reveal that Kompas.com exhibited a higher degree of neutrality, scoring 79.49%, categorized as ‘very neutral,’ compared to Detik.com, which scored 76.92%, classified as ‘neutral’. Both portals demonstrated perfect neutrality in the non-evaluative and non-sensational indicators (100%). However, differences emerged in the even-handed indicator, with Detik.com achieving a score of 17.95% (classified as ‘not neutral’) and Kompas.com obtaining 33.33% (categorized as ‘less neutral’). In conclusion, this study asserts that while Kompas.com demonstrated higher neutrality (79.49%) compared to Detik.com (76.92%), both news portals need to improve the balance of perspectives, particularly in terms of presenting multiple sides of the “Peringatan Darurat” (Emergency Warning) issue. Both media outlets are encouraged to place greater emphasis on ensuring balanced coverage, in line with the Indonesian Journalistic Code of Ethics and Law No. 40 of 1999 on the Press, to maintain media neutrality and prevent perceived bias. Keywords: Neutrality, Online Media, Quantitative Content Analysis, Peringatan Darurat, Detik.com, Kompas.com

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Additional Information:	1). Dr. M. Fikri Akbar, M.Si.,M.M. ; 2). Sandy Allifiansyah, M.A.,Ph.D.
Subjects:	Ilmu Sosial > Komunikasi
Divisions:	FIS > S1 Ilmu Komunikasi
Depositing User:	Muhammad Teuku Luthfi Fazli .
Date Deposited:	13 Jun 2025 03:48
Last Modified:	13 Jun 2025 03:48
URI:	http://repository.unj.ac.id/id/eprint/56474

Actions (login required)

View Item