NABILLA FARAM SYACH, . (2025) PEMETAAN TINGKAT KETAHANAN KELUARGA DI KELURAHAN KAMPUNG MELAYU. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
![]() |
Text
COVER.pdf Download (982kB) |
![]() |
Text
BAB I Pendahuluan.pdf Download (320kB) |
![]() |
Text
BAB II Landasan Teori.pdf Restricted to Registered users only Download (465kB) | Request a copy |
![]() |
Text
BAB III Metodologi.pdf Restricted to Registered users only Download (618kB) | Request a copy |
![]() |
Text
BAB IV Hasil & Pembahasan.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
![]() |
Text
BAB V Kesimpulan dan Saran.pdf Restricted to Registered users only Download (226kB) | Request a copy |
![]() |
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (248kB) |
![]() |
Text
Lampiran_compressed.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk memetakan tingkat ketahanan keluarga di RW 07 RW 08, dan RW 09 Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur , serta mengidentifikasi peran pendidikan dan pelatihan keterampilan dalam meningkatkan ketahanan keluarga dan program pemberdayaan yang dibutuhkan. Metode yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengan pendekatan survei, dilengkapi data kualitatif melalui wawancara. Sebanyak 100 responden ibu rumah tangga menjadi partisipan, dan instrumen yang digunakan adalah Family Resilience Assessment Scale (FRAS) dari Walsh (2021). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat ketahanan keluarga secara umum berada pada kategori sedang hingga tinggi. Dimensi Flexibility and Connectedness (65%), Transcendence and Spirituality (69,6%), dan Collaborative Problem-Solving (63 %) tergolong tinggi, mencerminkan kemampuan adaptasi, peran spiritualitas, dan kerja sama dalam menyelesaikan masalah. Sementara dimensi Meaning Making and Positive Outlook (60,2%), Clarity and Open Emotional Expression (59,2), Resources Community (58,75%), dan Resources Neighbors (59%) berada dalam kategori sedang, menunjukkan masih adanya ruang peningkatan terutama dalam komunikasi emosional dan pemanfaatan sumber daya komunitas. Secara kontekstual, keluarga menghadapi tantangan ekonomi karena ketergantungan pada sektor informal, serta hambatan dalam akses layanan kesehatan dan pendidikan. Pendidikan nonformal dan pelatihan keterampilan terbukti berperan dalam meningkatkan ketahanan keluarga. Program pemberdayaan yang paling dibutuhkan mencakup pelatihan kewirausahaan, penyuluhan kesehatan, dan pelatihan keterampilan teknis. Penelitian ini merekomendasikan penguatan program berbasis komunitas yang terintegrasi dan relevan dengan kebutuhan lokal untuk memperkuat ketahanan keluarga secara berkelanjutan. ***** This study aims to map the level of family resilience in RW 07, RW 08, and RW 09 of Kampung Melayu Sub-district, East Jakarta, and to identify the role of education and skills training in enhancing family resilience, as well as the types of empowerment programs needed. The research employed a descriptive quantitative method with a survei approach, supported by qualitative data from interviews. A total of 100 housewives participated as respondents, using the Family Resilience Assessment Scale (FRAS) developed by Walsh (2021) as the main instrument. The findings indicate that overall family resilience levels range from moderate to high. The dimensions of Flexibility and Connectedness (65%), Transcendence and Spirituality (69,6%), and Collaborative Problem-Solving (63%) fall into the high category, reflecting strong adaptability, spiritual support, and problem-solving cooperation within families. Meanwhile, Meaning Making and Positive Outlook (60,2%), Clarity and Open Emotional Expression (59,2), Resources Community (58,75%), dan Resources Neighbors (59%) fall inro the moderate category, indicating the need for improvements, especially in emotional communication and the utilization of community resources. Contextually, families face economic challenges duet o dependence on the informal sector, and limited access to healthcare and education services. Non-formal education and skills training are proven to play a role in strengthening family resilience. The most needed empowerment programs include entrepreneurship training, health education, and technical skills training. This studey recommends strengthening integrated community-based programs tailored to local needs to support sustainable family resilience
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). Drs. Sri Koeswantono Wongsonadi, M.Si; 2). Drs. Ahmad Tijari, M.Pd. |
Subjects: | Pendidikan > Teori, Penelitian Pendidikan |
Divisions: | FIP > S1 Pendidikan Masyarakat |
Depositing User: | Nabilla Faram Syach . |
Date Deposited: | 01 Aug 2025 02:23 |
Last Modified: | 01 Aug 2025 02:23 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/57168 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |