PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN KAMPUNG BUDAYA SEBAGAI PROSES PERTUKARAN SOSIAL (STUDI KASUS: MASYARAKAT KELURAHAN PETUKANGAN UTARA, JAKARTA SELATAN)

RYANTI CINDY SHAFIRA, . (2025) PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN KAMPUNG BUDAYA SEBAGAI PROSES PERTUKARAN SOSIAL (STUDI KASUS: MASYARAKAT KELURAHAN PETUKANGAN UTARA, JAKARTA SELATAN). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
COVER.pdf

Download (808kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (683kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (495kB) | Request a copy
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (916kB) | Request a copy
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (190kB) | Request a copy
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (244kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (800kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini difokuskan pada pemahaman dan analisis terhadap fenomena kampung budaya di perkotaan yang berhasil menjadi desa wisata di tengah tantangan modernisasi, yakni Kampung Budaya Silat Beksi. Keberhasilan pengembangan Kampung Budaya Silat Beksi menjadi desa wisata tidak terlepas dari partisipasi masyarakat yang menjadi kunci utama dalam prosesnya. Oleh sebab itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengeksplorasi partisipasi masyarakat dalam pengembangan Kampung Budaya Silat Beksi menjadi desa wisata, serta menganalisis pertukaran sosial yang mendasari masyarakat Kelurahan Petukangan Utara untuk berpartisipasi, dengan menggunakan pendekatan teori pertukaran sosial oleh Peter M. Blau. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Penelitian dilakukan mulai dari bulan September 2024 hingga Maret 2025 dengan lokasi penelitian berada di wilayah Kelurahan Petukangan Utara, Jakarta Selatan. Subjek penelitian ini terdiri dari 11 informan, yakni 1 ketua pengurus desa wisata, 3 anggota pengurus desa wisata, tokoh masyarakat, pelaku kesenian, pelaku UMKM dan masyarakat remaja Kelurahan Petukangan Utara, 1 masyarakat Kelurahan Petukangan Utara, Sekretaris Kelurahan Petukangan Utara, serta Kepala Seksi Pemasaran & Atraksi Sudin Parekraf Jakarta Selatan. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa pengembangan Kampung Budaya Silat Beksi menjadi desa wisata melewati beberapa proses yang meliputi identifikasi terhadap potensi wisata, pembentukan pengelola wisata, pembuatan paket wisata, menjalin kemitraan dengan pihak luar, dan diakhiri dengan promosi atau pemasaran. Masyarakat Kelurahan Petukangan Utara berpartisipasi aktif dalam serangkaian proses pengembangan Kampung Budaya Silat Beksi menjadi desa wisata. Partisipasi ini meliputi partisipasi pada pengambilan keputusan, pelaksanaan, pemanfaatan hasil, dan evaluasi. Dalam proses pengembangannya, terjadi pertukaran sosial antar masyarakat dengan pengurus desa wisata yang menunjukkan adanya biaya yang dikeluarkan dan imbalan yang diterima oleh masing-masing aktor, sehingga mendorong masyarakat Kelurahan Petukangan Utara untuk berpartisipasi. ***** This study focuses on understanding and analyzing the phenomenon of urban cultural villages that have successfully transformed into tourism villages amidst the challenges of modernization, with a particular focus on Kampung Budaya Silat Beksi. The success of this transformation is inseparable from the active participation of the local community, which plays a crucial role in the development process. Therefore, this study aims to explore the forms of community participation in the development of Kampung Budaya Silat Beksi as a tourism village, and to analyze the underlying social exchanges that motivate the residents of Petukangan Utara to participate, using Peter M. Blau’s Social Exchange Theory as the analytical framework. This study employs a qualitative approach using a case study method. The research was conducted from September 2024 to March 2025 in Petukangan Utara Subdistrict, South Jakarta. The research subjects consisted of 11 informants, including the head of the tourism village management board, three board members, a community leader, an artist, a local MSME (Micro, Small, and Medium Enterprises) actor, youth community members from Petukangan Utara, one general community member, the Secretary of Petukangan Utara Subdistrict, and the Head of the Marketing and Attraction Section of the South Jakarta Tourism and Creative Economy Sub-Department. Data were collected through observation, interviews, literature studies, and documentation. The research findings revealed that the development of Kampung Budaya Silat Beksi into a tourism village involved several stages, including identifying tourism potential, forming a management team, creating tourism packages, establishing partnerships with external parties, and conducting promotions or marketing. The community of Petukangan Utara actively participated in each stage of the development process, including decision-making, implementation, utilization of results, and evaluation. Throughout this development, social exchanges occurred between community members and tourism village managers, where each actor incurred certain costs and received specific rewards. These exchanges encouraged community participation and sustained their involvement in the village’s development.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Meila Riskia Fitri, S.Pd., M.A. ; 2). Marista Christina Shally Kabelen, S.Fil., M.Hum.
Subjects: Ilmu Sosial > Sosiologi
Divisions: FIS > S1 Sosiologi
Depositing User: Ryanti Cindy Shafira .
Date Deposited: 05 Aug 2025 01:32
Last Modified: 05 Aug 2025 01:32
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/57409

Actions (login required)

View Item View Item