CROSS CULTURAL VALUES IN THE FILM PAST LIVES (2023)

AULIA FATIHANI AVIANDY, . (2025) CROSS CULTURAL VALUES IN THE FILM PAST LIVES (2023). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
Aulia Fatihani Aviandy_1209621015_Cover.pdf

Download (993kB)
[img] Text
Aulia Fatihani Aviandy_1209621015_BAB I.pdf

Download (302kB)
[img] Text
Aulia Fatihani Aviandy_1209621015_BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (321kB) | Request a copy
[img] Text
Aulia Fatihani Aviandy_1209621015_BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (240kB) | Request a copy
[img] Text
Aulia Fatihani Aviandy_1209621015_BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
Aulia Fatihani Aviandy_1209621015_BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (239kB) | Request a copy
[img] Text
Aulia Fatihani Aviandy_1209621015_Daftar Pustaka.pdf

Download (333kB)
[img] Text
Riwayat Hidup.pdf
Restricted to Registered users only

Download (266kB) | Request a copy

Abstract

Melalui film, penonton dapat menjelajahi identitas budaya dan perbedaan antara budaya Korea dan Amerika. Studi ini menganalisis penggambaran nilai-nilai budaya Korea- Amerika dan dampaknya secara sosial-emosional dalam film Past Lives (2023), terutama terkait identitas karakter, nilai-nilai Korea dan Amerika, serta dampak perbedaan budaya lintas budaya. Tujuan utama adalah menganalisis bagaimana nilai-nilai lintas budaya disampaikan melalui film dan dampak negatif perbedaan budaya yang dialami oleh karakter-karakter. Ini adalah studi kualitatif yang menganalisis naskah film yang diperoleh dari sebuah situs web. Dengan menggunakan Teori Representasi Stuart Hall, studi ini mengeksplorasi bagaimana identitas budaya dibangun melalui media. Selain itu, dengan menggunakan Teori Komunikasi Antarbudaya Edward T. Hall, studi kualitatif ini menerapkan analisis teks dan konteks pada adegan dan dialog terpilih dalam film. Adegan terpilih dipilih berdasarkan momen antarbudaya kunci dan dianalisis menggunakan analisis dialog komparatif untuk mengidentifikasi nilai-nilai budaya. Analisis ini menghasilkan bagaimana setiap budaya diwakili dalam film melalui identitas, nilai, dan norma karakter dalam kehidupan sehari-hari, serta dampak negatif perbedaan budaya dalam kehidupan karakter. Penampilan setiap karakter diterapkan dengan pendekatan konstruktif karena pengaruh atau ide penulis mengenai budaya tidak hanya dibentuk oleh idenya sendiri tetapi juga dari budaya kuno. Selain itu, setiap budaya menggunakan gaya komunikasi yang berbeda; misalnya, Korea menggunakan gaya komunikasi berkonteks tinggi, seperti Hae Sung yang mengajukan pertanyaan metaforis kepada Nora. Sementara itu, Amerika menggunakan gaya komunikasi berkonteks rendah, seperti saat Arthur jujur mengungkapkan perasaannya tentang Hae Sung. Karakter-karakter tersebut juga mengalami kesenjangan budaya, terutama hambatan bahasa. Di adegan akhir, Arthur merasa terpinggirkan karena perbedaan bahasa yang digunakan oleh Nora dan Hae Sung. Meskipun mereka duduk bersama, Arthur tidak dapat memahami apa yang dikatakan oleh kedua orang tersebut. Selain itu, studi ini menyoroti bagaimana film mempromosikan nilai- nilai lintas budaya. Studi ini berkontribusi pada studi film dan budaya dengan menekankan bagaimana media dapat menjadi sarana untuk menyampaikan nilai-nilai dan perbedaan lintas budaya. ***** Through film, the audience can explore the cultural identities and differences between Korean and American cultures. This study analyzes the portrayal of Korean American cultural values and their socio-emotional impacts in Past Lives (2023) mainly the characters identity, Korean and American values and the effects of cross-cultural differences. The primary objective is to analyze how the cross-cultural values is conveyed through a film and the negative effects of cross-cultural differences that experimented by the characters.This is a qualitative study that analyze the script of the movie obtained from a website. By using Stuart Hall’s Representation Theory, this study explored how cultural identity is constructed through media. Furthermore, Edward T. Hall’s Intercultural Communication Theory, this qualitative study applies textual and contextual analysis to selected scenes and dialogue in the film. Selected scenes were chosen based on key intercultural moments and analyzed using comparative dialogue analysis identify cultural values. The analysis resulted in how each culture is represented in the film through the character’s identity, values and norms in daily life and the negative effects of cross cultural in the character’s life. The portrayal of each character is applied using constructive approach due to the writer’s influence or ideas regarding the culture is not only shapes by her ideas but also from the ancient culture. Furthermore, each culture are using different communication style, korean are using high context communication style for instance Hae Sung who asks Nora a metaphorical question. Meanwhile american are using low context communication style for instance when Arthur is honestly telling what he feels about Hae Sung. The characters also experienced a cultural gap especially language barrier. In the final scene, Arthur felt left out due to the different language used by Nora and Hae Sung. Even though they are sitting together, Arthur cannot comprehend anything that the other two are saying. Moreover, this study highlights how the film promotes cross cultural values. This study contributes to film and cultural studies by emphasizing how media can be a medium to convey cross cultural values and differences.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Nurul Adha Kurniati, S.S., M.Hum. ; 2). Nurbaity, S.S., M. Hum.
Subjects: Bahasa dan Kesusastraan > Sastra Inggris
Divisions: FBS > S1 Sastra Inggris
Depositing User: Aulia Fatihani Aviandy .
Date Deposited: 21 Aug 2025 01:15
Last Modified: 21 Aug 2025 01:15
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/61241

Actions (login required)

View Item View Item