PELANGGARAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA INDONESIA DALAM KOMENTAR PEMBERITAAN PEMILU 2024 DI AKUN X @KOMPASCOM

ASA AN YAHDIANI, . (2025) PELANGGARAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA INDONESIA DALAM KOMENTAR PEMBERITAAN PEMILU 2024 DI AKUN X @KOMPASCOM. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

	Text Cover.pdf Download (1MB)
	Text Bab I.pdf Download (530kB)
	Text Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (586kB) | Request a copy
	Text Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (692kB) | Request a copy
	Text Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (503kB) | Request a copy
	Text Bab V.pdf Restricted to Registered users only Download (288kB) | Request a copy
	Text Daftar Pustaka.pdf Download (520kB)
	Text Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Perkembangan media sosial di Indonesia yang pesat turut memengaruhi pola komunikasi masyarakat dalam ruang digital. Salah satu platform yang kerap digunakan untuk berdiskusi adalah X, termasuk dalam konteks pemberitaan politik seperti Pemilu 2024. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa Indonesia dalam komentar warganet pada unggahan pemberitaan Pemilu 2024 di akun X @kompascom. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa simak bebas libat cakap (SBLC). Data diperoleh dari komentar pengguna pada unggahan antara Oktober 2023 hingga Oktober 2024, dengan proses penelitian berlangsung dari November 2024 hingga Juni 2025. Berdasarkan analisis terhadap 111 data tuturan yang dilakukan menggunakan enam maksim kesantunan Leech, pelanggaran paling dominan terjadi pada maksim penerimaan (68 data), disusul maksim kebijaksanaan (21 data), kecocokan (15 data), kesimpatian (4 data), kerendahan hati (2 data), dan kemurahan hati (1 data). Hasil ini menunjukkan bahwa interaksi warganet dalam diskusi politik cenderung tidak memperhatikan prinsip kesantunan, terutama dalam bentuk celaan, kecaman, dan komentar negatif terhadap pihak lain. Temuan ini mencerminkan rendahnya penghargaan dalam komunikasi digital, khususnya dalam ruang diskusi yang bernuansa politik. Penelitian ini memperluas studi kesantunan di ranah politik digital dan diharapkan dapat menjadi acuan untuk memahami dinamika kesantunan berbahasa di media sosial serta pentingnya etika berbahasa dalam diskusi publik. Penelitian ini memiliki keterbatasan yakni dalam hal analisis terbatas pada satu akun @kompascom sehingga hasil penelitian ini belum merepresentasikan dinamika pelanggaran kesantunan berbahasa di media sosial. Kata kunci: kesantunan berbahasa, pelanggaran maksim, media sosial, komentar warganet, Pemilu 2024.***** The rapid development of social media in Indonesia has influenced people’s communication patterns in the digital space. One of the platforms that is often used for discussio is X, including the context of political news such as the 2024 election. This research aims to examine violations of the principles of Indonesian language politeness in netizens comments on the 2024 election news uploads on the X @Kompascom account. The method used is descriptive qualitative with data collection techniques in the form of Simak Bebas Libat Cakap (SBLC). Data were obtained from user comments on posts between October 2023 to October 2024, with the research process taking time from November 2024 to June 2025. Based on the analysis of 111 speech data using Leech’s six maxim of politeness, the most dominant violation occured in the approbation maxim (68 data), tact maxim (21 data), agreement maxim (15 data), sympathy maxim (4 data), modesty maxim (2 data) and generosity maxim (1 data. The result show that netizen interactions in political discussions tend not to pay attention to the principles of politeness, especially in the form of reproaches, criticism, and negative comments towards other parties.This findings reflects the lack of respect in digital communication especially in political discussion spaces. This research expands the study of politeness in the realm of digital politics and is expected to be a reference for understanding the dynamics of language politeness in social media and the importance of language ethics in public discussions. This research has limitations, namely in terms of limited analysis on one @Kompascom account so that the results of this research have not represented the dynamics of language politeness violations on social media. Keywords: language politeness, maxim violation, social media, netizen comments, election 2024

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Additional Information:	1). Drs. Krisanjaya, M.Hum. 2). Dr. Asep Supriyana, S.S., M.Pd.
Subjects:	Bahasa dan Kesusastraan > Linguistik Bahasa dan Kesusastraan > Bahasa Indonesia Bahasa dan Kesusastraan > Kesusastraan > Sastra Indonesia
Divisions:	FBS > S1 Sastra Indonesia
Depositing User:	Users 30299 not found.
Date Deposited:	18 Aug 2025 15:10
Last Modified:	18 Aug 2025 15:10
URI:	http://repository.unj.ac.id/id/eprint/61434

Actions (login required)

View Item