TRI WARSONO, . (2020) EVALUASI PROGRAM PELAYANAN PANTI SOSIAL BINA REMAJA DI DKI JAKARTA. Doktor thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
COVER.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (982kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (749kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (376kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (681kB) | Request a copy |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (356kB) | Request a copy |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRACT The objective of the research is to evaluate: target and clarity of guidance and training programs in the social service for dropout teenager; the availability of human resources, budget, facilities, materials and methods of guidance and training in guidance and training programs; the implementation process of mentoring and training programs; and achievement of the implementation of the guidance and training programs. The research uses a qualitative approach, with the method of evaluation study. The research data were collected by interviewing the informants and supported by observation and documentation tracing. Data is analyzed qualitatively by the stages as follows: data reduction, data presentation, and conclusion. The research results show that the existing Development Program has not achieved the target outcome as already stated in the Vision Statement. This major problem of this condition is the fact that the system of the existing program does not comply with the concept in developing a training and education system. The aspect of the Contexts and Input of the program do not show a clear big design of the system in producing the target outcome. Keywords: evaluation, program, mentoring, coaching, and social service. EVALUASI PROGRAM PELAYANAN PANTI SOSIAL BINA REMAJA DI DKI JAKARTA ABSTRAK Sasaran utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kualitas outcome yang dihasilkan dan kejelasan sistem dari program Pelatihan dan Pembinaan di PSBR. Penelitian ini mencakup mengenai ketersediaan SDM, Anggaran, Sarana dan Prasarana yang mendukungnya, bagaimana penyusunan rangkaian kegiatan Pelatihan dan Pembinaannya dan bagaimana bentuk kegiatan Pelatihan dan Pembinaannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu menggunakan metode evaluasi program. Data penelitian dikumpulkan dengan pengumpulan dan kajian data yang relevan, wawancara dengan beberapa informan dan pengamatan langsung di lapangan. Selanjutnya data-data yang terkumpul dianalisa secara kualitatif: Data Reduction, Data Presentation and Conclusion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pengembangan WBS yang ada saat ini belum berhasil mencapai target outcome yang ditetapkan. Permasalahan yang utama dari kondisi ini adalah rangkaian sistem dari program yang ada saat ini tidak mengikuti kaidah-kaidah ilmiah dalam mengembangkan sistem Pelatihan dan Pembinaan SDM. Aspek Konteks dan Input dari sistem yang ada saat ini tidak bisa menggambarkan suatu disain yang besar mengenai perjalanan dari rangkaian kegiatan Pelatihan dan Pembinaan WBS untuk mencapai target kemandirian WBS. Kata kunci: evaluasi, program, konseling, pelayanan sosial. EVALUASI PROGRAM PELAYANAN PANTI SOSIAL BINA REMAJA DI DKI JAKARTA RINGKASAN Pendahuluan Salah satu permasalahan sosial di DKI Jakarta adalah munculnya dan bertambah banyaknya angka anak putus sekolah dan sebagian dari mereka terjerumus di kehidupan jalanan yang sangat keras. Dengan kondisi seperti ini, pemerintah memfokuskan ke satu kelompok anak putus sekolah yaitu remaja putus sekolah dan remaja jalanan umur 15 tahun sampai 21 tahun untuk diselamatkan, dibina dan dikembalikan ke kehidupan masyarakat yang normal. Salah satu cara mengatasi masalah remaja putus sekolah adalah dengan membimbing dan melatih remaja tersebut di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR). Hanya saja, program bimbingan dan pelatihan yang dilakukan oleh panti belum optimal. Ini terbukti dari output yang dihasilkan oleh panti hanya sebesar 30% yang dapat mandiri di masyarakat. Merubah perilaku mereka tidaklah mudah. Semua perilaku dan ucapan mereka adalah berasal dari Pola Pikir yang tertanam di Pikiran Bawah Sadar mereka. Artinya pola pikir yang menghasilkan perilaku mereka merupakan perilaku yang munculnya secara tidak disadari karena sudah merupakan program otomatis yang bersumber dari program yang ada di Pikiran Bawah Sadar mereka. Untuk meng “edit” program pola pikir yang ada di Pikiran Bawah Sadar diperlukan tehnik khusus untuk bisa akses ke pikiran bawah sadar mereka. Profesi yang bisa melakukan hal ini adalah Hypnotherapist dan NLP Therapist. Kesimpulannya adalah, pembinaan remaja putus sekolah dan remaja jalanan tidak bisa hanya dilakukan dengan cara yang biasa seperti di sekolah formal atau seperti di Balai Latihan Kerja seperti apa yang ada saat ini. Program transformasi pola pikir ini harus dilakukan oleh tenaga ahli yang lebih khusus bidangnya. Jadi, program pembinaan dan pelatihan yang saat ini dilakukan di PSBR DKI Jakarta perlu dievaluasi sejauh mana tingkat efektifitas dan efisiensinya. Dan selanjutnya perlu dicari tahu dimana sumber dari masalah yang menghasilkan outcome yang kurang memenuhi kualitas yang diharapkan. Dengan kondisi tersebut, dapat dirumuskan masalah penelitian: 1. Bagaimana rumusan VISI dan rumusan Outcome PSBR? 2. Bagaimana disain dari rangkaian berbagai kegiatan program pembinaan dan pelatihan WBS? 3. Bagaimana tata kelola pelaksanaan rangkaian kegiatan pembinaan dan pelatihan? 4. Bagaimana tata kelola evaluasi kualitas lulusan WBS? Kajian Teoretik Menurut Marynowski, Denny dan Colverson (2006:1), evaluasi bermakna sebagai pengumpulan secara sistematis dan pengamatan dengan cermat atas informasi tenang aktivitas, karakteristik, dan hasil program untuk membuat penilaian tentang program, meningkatkan efektivitas program, dan memberikan informasi tentang keputusan tentang program di masa mendatang. Program, menurut Karding (2008:32), dapat diartikan dalam dua perspektif, yaitu program dalam arti khusus dan program dalam arti umum. Pengertian secara umum dapat diartikan bahwa program adalah sebuah bentuk rencana yang akan dilakukan. Apabila “program” dikaitkan langsung dengan evaluasi program maka program didefinisikan sebagai unit atau kesatuan kegiatan yang merupakan realisasi atau implementasi dari kebijakan, berlangsung dalam proses yang berkesinambungan dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang. Bimbingan merupakan hal yang esensial dalam program pembinaan remaja putus sekolah. Bimbingan membantu individu untuk memahami dan menggunakan secara luas kesempatan-kesempatan pendidikan, jabatan, dan pribadi yang mereka miliki atau dapat mereka kembangkan, dan sebagai satu bentuk bantuan yang sistematik melalui mana siswa dibantu untuk dapat memperoleh penyesuaian yang baik terhadap sekolah dan terhadap lingkungan (Prayitno dan Erman, 2004: 93). Dengan demikian, bimbingan membantu setiap individu untuk lebih mengenali berbagai informasi tentang dirinya sendiri. Selain bimbingan, hal penting lainnya bagi warga panti adalah pelatihan. Pelatihan adalah aktivitas yang didesain untuk memberikan bagi pembelajar atau peserta pelatihan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan di masa mendatang (Mondy dan Noe, 2006:202). Metode Penelitian Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif. Metode yang digunakan adalah evaluasi program dengan pendekatan CIPP (Context, Input, Process, Output) yang diadaptasi dari Stuflebeam. Asumsi yang mendasari penggunaan model atau pendekatan evaluasi CIPP adalah memandang program yang dievaluasi sebagai suatu sistem. Menurut Stuflebeam, evaluasi CIPP adalah model kerangka kerja yang komprehensif untuk membimbing evaluasi program, proyek, personil, produk, lembaga, dan sistem (Stufflbeam, 2000:280). Hasil penelitian Sasaran program adalah para remaja putus sekolah dan anak jalanan. Program Pelatihan dan Pembinaan oleh PSBR Taruna Jaya adalah berfungsi sebagai sarana untuk merubah mindset dan perilaku WBS. Ketersediaan anggaran, sarana dan prasarana sudah cukup memadai, namun karena aspek Konteks dan Input yang kurang berkualitas termasuk didalamnya yaitu materi pelatihan dan pembinaan yang kurang sesuai dengan kebutuhan industri maka program tersebut menghasilkan outcome yang tidak sesuai dengan harapan. Di aspek Konteks, kejelasan Blueprint atau profil WBS yang mandiri dan bisa diterima oleh masyarakat tidak ada. Bisa dibayangkan bagaimana hasil dari suatu program kalau Target Kualitas Outcomenya tidak ada. Sudah dapat dipastikan, dalam kondisi seperti ini, PSBR tidak memilliki landasan konsep ilmiah dalam mendisain agenda kegiatan harian di PSBR dalam bidang transformasi pola pikir WBS. Dan temuannya adalah: kegiatan harian di PSBR kurang mendukung tewujudnya profil WBS yang mandiri. Di aspek Input, Grand Design rangkaian berbagai macam kegiatan yang telah dirangkai sedemikian rupa dan diprediksi akan dapat menghasilkan transformasi pola pikir warga binaan di PSBR tidak ada. Bisa dipastikan bahwa Grand Design rangkaian rencana kegiatan tersebut harus disusun dengan melibatkan beberapa tenaga ahli di bidang yang berbeda, seperti: Psikolog, Hypnotherapist, NLP Therapist, Guru Bimbingan dan Konseling, Coach dan Konselor, dan sebagainya. Perencanaan kegiatan bisa berupa Juklak, Juknis, SOP atau bentuk kebijakan yang lain. Disamping itu, disain rangkaian kegiatan asesmen untuk memastikan sejauh mana keberhasilan transformasi pola pikir warga binaan di PSBR sangat diperlukan dan saat ini di PSBR belum ada konsepnya. Sehingga dalam kondisi seperti ini, laporan keberhasilan WBS setelah mengikuti program di PSBR perlu dipertanyakan kebenarannya. Kesimpulan Program bimbingan dan pelatihan DI PSBR belum dapat meningkatkan keterampilan dan kemandirian peserta sehingga belum banyak mengubah standar hidupnya. Hal itu disebabkan oleh tidak tersusunnya sistem program Pelatihan dan Pembinaan yang strategis yang tertuang ke dalam prinsip-prinsip aspek Konteks, Input, Proses (CIPP) dalam menghasilkan Produk kualitas kemandirian WBS sesuai dengan rumusan VISI di aspek Konteks. Sayang, anggaran serta sarana dan prasarana yang tersedia kurang termanfaatkan dengan optimal. Di satu sisi, jumlah remaja putus sekolah setiap tahunnya meningkat dengan tajam.
Item Type: | Thesis (Doktor) |
---|---|
Additional Information: | 1). Prof. Dr. Maruf Akbar, M.Pd. ; 2). Prof. Dr. Billy Tunas, M.Sc. |
Subjects: | Manajemen > Manajemen Sumber Daya Manusia |
Divisions: | PASCASARJANA > S3 Ilmu Manajemen |
Depositing User: | Users 2279 not found. |
Date Deposited: | 20 Apr 2020 11:10 |
Last Modified: | 20 Apr 2020 11:10 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/6170 |
Actions (login required)
View Item |