ANALISIS POLA PERGERAKAN PENGLAJU ASAL KOTA DEPOK JAWA BARAT

WULAN AZAHRA KHAIRUNISA, - (2020) ANALISIS POLA PERGERAKAN PENGLAJU ASAL KOTA DEPOK JAWA BARAT. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
COVER.pdf

Download (284kB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (209kB)
[img] Text
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (388kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (268kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
[img] Text
BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (74kB) | Request a copy
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (100kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (685kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola pergerakan penglaju asal Kota Depok. Indikator yang diteliti terdiri dari pola pergerakan spasial dan non spasial. Indikator pola pergerakan spasial terdiri dari arah, jarak, karakteristik daerah asal dan tujuan. Kemudian indikator pola pergerakan non spasial ialah jenis moda transportasi, waktu pergerakan dan alasan pergerakan. Populasi pada penelitian adalah 395.093 penglaju asal Kota Depok dan sampel pada penelitian sejumlah 100 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan pengumpulan data survei. Teknik penarikan sampel adalah purposif dengan menggunakan google form dan disebar melalui beberapa lini masa seperti WhatsApp, Twitter dan Instagram. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2020. Hasil penelitian ini menunjukkan penglaju asal Kota Depok berdasarkan statusnya terdiri dari penglaju bekerja (pekerja dan pedagang) dan penglaju sekolah (siswa dan mahasiswa). Pola pergerakan spasial penglaju yang ditemui pada pada penelitian ini mayoritas menuju DKI Jakarta sebanyak 97 persen sedangkan sisanya menuju Tangerang Selatan. Berdasarkan karakteristik wilayahnya, pola pergerakan spasial berasal dari wilayah suburban menuju ke pusat kota dan dari suburban menuju suburban. Sebanyak 40 persen penglaju memiliki wilayah tujuan ke arah Central Business Distict (CBD) Jakarta terutama penglaju bekerja. Rata – rata jarak pergerakan adalah 26 kilometer. Kemudian pola pergerakan non spasial berkaitan dengan moda transportasi yang utama digunakan yaitu Sepeda Motor (43%) dan KRL Commuter Line (37%). Rata – rata durasi perjalanan adalah 86 menit. Seiring meningkatnya jarak pengguna kendaraan umum meningkat khususnya penglaju wanita. Responden yang menggunakan kendaraan umum ialah transit choice user berkaitan dengan dekatnya lokasi tempat tinggal dengan fasilitas transportasi, yakni mereka yang bertempat tinggal <5 km dari fasilitas transportasi. Kata Kunci: Kota Depok, Penglaju, Pola Pergerakan ********************************** This research aims to analyze the commuting pattern of commuters from Depok City. Quantitative descriptive method was used and survey was conducted in this research. Indicators that discuss are spatial and non spatial commuting pattern. The indicators for spatial items are direction and commuting distance, also the characteristic of origin and destination. Meanwhile, the indicators for non spatial items are mode of transport, duration and the reason of commuting. The population of this research are 395.093 commuters from Depok City and 100 commuters were selected as the sample. Research was conducted on May 2020. Respondents were gathered using googleform which spreaded through social media (WhatsApp, Twitter, and Instagram). The result of this research are the characteristic of commuters based on its status can be classified into workers and students. Spatial commuting pattern that found on this research is headed to Jakarta as 97 percent while the rest go to South Tangerang. Based on the region characteristic, commuters come from suburb to city and suburb to suburb. There are 40 percent of respondents commute to Central Business Distict (CBD) of Jakarta, especially workers. The average distances of commuters are 26 kilometers and the commuting duration is 86 minutes. Non-spatial commuting pattern was related to the main mode of transport that use, there are Motorcycle (43%) and Railway Commuter Line (37%). The farther the distance is, the number of public transport users increase, especially for women. The typical of public transport users is ‘transit choice user’, which is related to the availability of public transport facility nearby their origin. Those who have high accessibility toward public transport live less than 5 kilometers from nodal interchanges (railway station and bus stops). Key Words: Depok City, Commuters, Commuting Pattern

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Drs. Suhardjo, M.Pd. ; 2). Dr. Aris Munandar, M.Si.
Subjects: Geografi, Antropologi > Geografi
Ilmu Sosial > Demografi, Penduduk, Ilmu Kependudukan
Divisions: FIS > S1 Pendidikan Geografi
Depositing User: Users 4336 not found.
Date Deposited: 29 Aug 2020 10:53
Last Modified: 29 Aug 2020 10:53
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/8772

Actions (login required)

View Item View Item