Riza Puspitasari, . (2019) PERGESERAN FUNGSI UPACARA SEBA SEBAGAI TRADISI MASYARAKAT BADUY (Studi pada Suku Baduy, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak-Rangkasbitung, Banten). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
1. cover.pdf Download (76kB) |
|
Text
2. abstrak & abstract.pdf Download (14kB) |
|
Text
3. lembar persetujuan skripsi (scan).pdf Download (112kB) |
|
Text
4. lembar pernyataan orisinalitas (scan).pdf Download (434kB) |
|
Text
6. kata pengantar.pdf Download (12kB) |
|
Text
7. daftar isi.pdf Download (79kB) |
|
Text
12. bab 1 skripsi pergeseran fungsi upacara seba baduy.pdf Download (299kB) |
|
Text
12. bab 2 skripsi pergeseran fungsi upacara seba baduy.pdf Restricted to Registered users only Download (471kB) |
|
Text
12. bab 3 skripsi pergeseran fungsi upacara seba baduy.pdf Restricted to Registered users only Download (702kB) |
|
Text
12. bab 4 skripsi pergeseran fungsi upacara seba baduy.pdf Restricted to Registered users only Download (226kB) |
|
Text
12. bab 5 skripsi pergeseran fungsi upacara seba baduy.pdf Restricted to Registered users only Download (55kB) |
|
Text
13. daftar pustaka skripsi pergeseran fungsi upacara seba baduy.pdf Download (191kB) |
Abstract
Penelitian ini secara garis besar memiliki dua tujuan utama. Pertama, untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan Upacara Seba dalam tradisi masyarakat Baduy. Kedua, mendeskripsikan dan menganalisis pergeseran fungsi yang terjadi dalam pelaksanaan Upacara Seba pada masyarakat Baduy. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Data penelitian diperoleh melalui observasi, dokumentasi dan studi kepustakaan, serta wawancara mendalam dengan subjek penelitian berjumlah dua puluh orang informan yang terdiri dari Jaro Pamarentah, Jaro Tangtu Cibeo, wakil Jaro Tangtu selaku tokoh adat Baduy, Jaro Tanggungan, Pangiwa, delapan orang warga Baduy Luar dan delapan orang warga Baduy Dalam. Temuan penelitian memperlihatkan bahwa pelaksanaan Upacara Seba sebagai bagian dari tradisi masyarakat Baduy memiliki fungsi tradisi semula digunakan untuk sosialisasi nilai-nilai adat, nilai ajaran kepercayaan dan aturan tata kehidupan dengan hubungan saling mengingatkan antara Baduy dengan pemerintah. Seperti yang digagas oleh Sztompka dan Shils yaitu Seba sebagai penyedia fragmen warisan historis yang dipandang bermanfaat, memberikan legitimasi pandangan hidup, menyediakan simbol identitas kolektif, dan menentukan kesetaraan dan keseragaman perilaku. Seiring dengan era modern, pelaksanaan fungsi seba mengalami pergeseran. Seba telah memuat beberapa kepentingan sebagai ajang berpolitik dalam memenuhi kebutuhan ekonomi atas nama masyarakat adat. Pertambahan jumlah penduduk dan terbatasnya lahan adat menjadikan pelaksanaan Seba sebagai tradisi yang bernilai ekonomi. Hal tersebut ditandai dengan adanya kegiatan ekonomi dan festivalisasi saat Seba dilaksanakan. Pergeseran fungsi tersebut memberikan dampak positif dan negatif bagi kehidupan adat masyarakat. Namun, tanggapan masyarakat adat terhadap pergeseran tersebut justru menerima adanya pergeseran tersebut. Pelaksanaan Upacara Seba merupakan bagian dari perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat khususnya masyarakat adat Baduy, karena mencakup lima bentuk perubahan menurut Sztompka meliputi perubahan struktur, fungsi, batas, hubungan antarsubsistem dan perubahan lingkungan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). Abdi Rahmat, M.Si ; 2). Dian Rinanta Sari, S.Sos, M.AP |
Subjects: | Ilmu Sosial > Sosiologi |
Divisions: | FIS > S1 Sosiologi |
Depositing User: | Users 10553 not found. |
Date Deposited: | 19 Nov 2021 02:55 |
Last Modified: | 19 Nov 2021 02:55 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/21540 |
Actions (login required)
View Item |