SINTA DEWI NAZARINA, . (2022) OBROLAN RINGAN DI DUNIA KERJA DAN MASALAH YANG MUNCUL DALAM PERBANDINGAN ANTARA JERMAN DAN INDONESIA (Penelitian pada Mahasiswa Semester XI Tahun Akademik 2022 Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Bahasa dan Seni). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
2. BAB 1.pdf Download (267kB) |
|
Text
3.BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (501kB) | Request a copy |
|
Text
4. BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (390kB) | Request a copy |
|
Text
5. BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (386kB) | Request a copy |
|
Text
6. BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (202kB) | Request a copy |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (344kB) | Request a copy |
|
Text
7.DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (263kB) |
|
Text
COVER.pdf Download (2MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan masalah obrolan ringan dalam kehidupan profesional antara Indonesia dan Jerman dan untuk mendapatkan wawasan tentang bagaimana orang dengan budaya yang berbeda menghadapi masalah tersebut. Analisis dilakukan antara kedua belah pihak. Hal ini memungkinkan kedua budaya ini saling memahami selama obrolan ringan dalam kehidupan profesional tanpa menyakiti perasaan satu sama lain karena pengetahuan yang buruk tentang latar belakang, kebiasaan, dan budaya.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif untuk menjawab pertanyaan penelitian secara empiris. Penelitian dilakukan melalui pengumpulan data melalui wawancara semi-terstruktur. Rumusan pertanyaan dibuat terlebih dahulu oleh pewawancara. Pertanyaan terbuka dikembangkan dan tidak terikat pada kategori jawaban. Hal ini memungkinkan peserta untuk menjawab pertanyaan sepenuhnya dengan bebas.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 18 dari 20 orang yang diwawancarai memiliki masalah dengan obrolan ringan. Beberapa aspek seperti humor yang berbeda, kesulitan dalam menemukan topik, topik tabu seperti agama, kurangnya pengetahuan tentang suatu topik, keengganan, hierarki yang berbeda, mengajukan pertanyaan pribadi terlalu dini, latar belakang budaya, terlalu banyak berbicara dalam obrolan ringan, terlalu ingin tahu, keterbatasan bahasa dan tertawa di saat yang salah adalah salah satu masalah dalam obrolan ringan antara orang Indonesia dan Jerman. 8 dari 20 orang yang diwawancarai memiliki masalah dengan atasan mereka. Masalah dengan atasan dalam obrolan ringan antara lain: tidak tertarik pada sepak bola dan politik dalam obrolan ringan, bos tidak ramah, berbicara tentang topik tabu seksualitas dalam obrolan ringan, orang-orang di Indonesia mencampuradukkan pribadi dan hal profesional,atasan Jerman bertanya tentang kehidupan pribadi karyawan, pemikiran orang Indonesia tentang kritik sebagai hal yang negatif. Pada akhirnya, 13 dari 20 mitra wawancara memiliki pengalaman dengan obrolan ringan terkait dengan masalah budaya konteks rendah dan tinggi. Hasil penelitian ini berguna sebagai referensi bagi mahasiswa lainnya di bidang pariwisata dan komunikasi antar budaya. Khususnya mahasiswa jurusan Wirtschaftssprache Deutsch und Tourismusmanagement di HTWG-Konstanz, yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai masalah-masalah obrolan ringan di bidang lain. The purpose of this study is to compare the problem of smalltalk in professional life between Indonesians and Germans and to gain insight into how people with different cultures deal with these problems. The analysis was carried out between the two parties. This allows these two cultures to understand each other during smalltalk in professional life without hurting each other's feelings due to poor knowledge of background, customs and culture. This study uses qualitative research methods to answer research questions empirically. The research was conducted through data collection through semi-structured interviews. The questions were formulated in advance by the interviewer. Open ended questions are developed and are not tied to answer categories. This allows participants to answer questions completely freely.The results of this study showed that 18 out of 20 interviewees had problems with smalltalk. Some aspects like different humour, difficulty in finding topics, taboo topics like religion, lack of knowledge of a topic, reluctance, different hierarchies, asking personal questions too early, cultural background, talking too much in smalltalk, being too curious, limited language and laughing at the wrong time is one of the problems in small talk between Indonesians and Germans. 8 out of 20 interviewees had problems with their boss. Problems with bosses in smalltalk include: not being interested in football and politics in smalltalk, bosses being unfriendly, talking about taboo topics of sexuality in smalltalk, people in Indonesia mixing personal and professional things, German bosses asking about personal life employees, Indonesians think of criticism as negative. In the end, 13 of the 20 interview partners had experience with smalltalk related to low and high context cultural issues. The results of this study are useful as a reference for other students in the field of tourism and intercultural communication. Especially students majoring in Wirtschaftssprache Deutsch und Tourismusmanagement at HTWG-Konstanz, who want to further research on smalltalk issues in other fields.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). Dr. Ellychristina D.H., M.Pd. 2). Dr. Ellychristina D.H., M.Pd. |
Subjects: | Bahasa dan Kesusastraan > Bahasa Jerman |
Divisions: | FBS > S1 Pendidikan Bahasa Jerman |
Depositing User: | Users 14113 not found. |
Date Deposited: | 26 Mar 2022 07:37 |
Last Modified: | 26 Mar 2022 07:37 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/24426 |
Actions (login required)
View Item |