AYI HAMBALI, . (2017) KESETARAAN RADIKAL: ANALISIS PEMIKIRAN PENDIDIKAN JACQUES RANCIERE. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
SKRIPSI AYI HAMBALI.pdf Download (6MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemikiran Jacques Ranciere, terkhusus pada konsen kesetaraan dalam pendidikan dari berbagai sumber dan publikasi ilmiah. Apa yang dihadapkan disini adalah telaah sebuah logika baru dalam praktek pendidikan yang emansipatif dari filusuf generasi baru Perancis, Jacques Ranciere, yang hingga saat ini tidak terlalu banyak dikenal dalam diskusi kependidikan di Indonesia. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif, jenis penelitian pustaka (library research) yaitu kegiatan mengambil dan mengkaji teori yang relevan dengan permasalahan penelitian yang dibahas, berupa tinjuan, sintesis atau ringkasan kepustakaan mengenai penelitian ini. Sementara analisis penelitian ini, menggunakan pendekatan hermeneutik yang merupakan kegiatan penafsiran suatu kata atau teks sehingga memiliki makna yang relevan dengan dengan penelitian ini. Jacques Ranciere, dikenal sebagai intelektual sekaligus filusuf generasi baru Perancis. Dalam beberapa tulisannya Ranciere berangkat dari pertanyaan tentang logika model partikular dari emansipasi. Terkhusus dalam domain pendidikan, kritiknya pada sistem penjelasan (explicative order) ia sebut sebagai mitos pedagogi (pedagogical myth) yang mendominasi praktek-parktek pendidikan dewasa ini. Sedangkan menurut logika ini (explicative order) optimis akan benar-benar menghantarkan pada emansipasi, Ranciere berpendapat bahwa alih-alih membawa emansipasi, logika ini memperkenalkan ketergantungan mendasar dalam relasi dominasi dan partisi intelektualitas. Hal ini karena yang akan dibebaskan (emancipated) masih tergantung pada kebenaran atau pengetahuan yang diungkapkan kepadanya oleh si pembebas (emancipator). Selanjutnya, hasil penelitian ini menunjukan bahwa konsepsi pendidikan Ranciere berupaya menunjukan cara untuk membayangkan praktek pedagogi sebagai bentuk emansipasi intelektual (intellectual emancipation), atau dengan kata lain, sebagai praktik yang memverifikasi kesetaraan kecerdasan manusia. Diwujudkan secara praktis melalui metode pengajaran yang diintrodusir oleh Josep Jacotot dengan nama pengajaran universal (universal teaching). Universal Teaching sebagai metode pengajaran yang mengemansipasi guru dan murid, berdiri pada prinsip kesetaraan inteligensi. Peran guru dalam Universal Teaching adalah menjaga perhatian murid pada materi yang dipelajari, dan menaruh kepercayaan pada kemampuan inteligensi murid. Untuk menegaskan kodrat alamiah dari kemanusiaan bahwa: “all men are equally intelligence” This research aim aimed to analyze the thought of Jacques Ranciere, especially those in the concentrated equity in education from various sources and scientific publications. What are confronted here is a review of a new logic in the practice of emancipatory education of the new generation of French philosopher, Jacques Ranciere, which to this day is not too much known in discussions about education in Indonesia. In this research the authors use qualitative methods, types of library research, that the activities taking and reviewing relevant theory with research problems are discussed, such insights, synthesis or summary of the literature on this study. While analysis of this research, using hermeneutic approach which is an activity of the interpretation of a word or text that has a meaning relevant to this research. Jacques Ranciere, known as an intellectual and a new generation of French philosophers. In some writings Ranciere departing from questions about the logic of a particular model of emancipation. Especially in the domain of education, a critique of the explicative order he calls the myth of pedagogy (Pedagogical myth) that dominate the practice of educational practices today. Meanwhile, according to this logic (explicative order) optimistic will actually deliver on emancipation, Ranciere argues that instead of bringing emancipation, this logic introduces fundamental dependency in relationships of domination and intellectual partition. This is because the man who was about to be freed (emancipated) still depends on the truth or knowledge revealed to him by the Liberator (emancipator). Furthermore, the results of this study show that the conception of education Ranciere seeks to show ways to envision pedagogical practice as a form of intellectual emancipation, or in other words, a practice that verifies the equality of human intelligence. Realized in practice through teaching methods introduced by Josep Jacotot with the name of universal teaching. Universal Teaching as teaching methods emancipate teachers and students, stand on the principle of equality of intelligence. The role of teachers in Universal Teaching is keeping the students' attention to the material being studied, and put his trust in the ability of student intelligence. To confirm the true nature of humanity that: "all men are equally intelligence"
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1) Rakhmat Hidayat, PhD 2) Syaifudin, M.Kesos |
Subjects: | Ilmu Sosial > Sosiologi |
Divisions: | FIS > S1 Pendidikan Sosiologi |
Depositing User: | sawung yudo |
Date Deposited: | 28 Mar 2022 02:18 |
Last Modified: | 28 Mar 2022 02:18 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/25404 |
Actions (login required)
View Item |