KETAHANMALANGAN (ADVERSITY QUOTIENT) ANAK USIA 7-8 TAHUN DI LINGKUNGAN PEMULUNG (Studi Kualitatif di Jatipadang, Jakarta Selatan)

ARSYA NUR MAULIDA, . (2017) KETAHANMALANGAN (ADVERSITY QUOTIENT) ANAK USIA 7-8 TAHUN DI LINGKUNGAN PEMULUNG (Studi Kualitatif di Jatipadang, Jakarta Selatan). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
arsya nur maulida (1615130234) skripsi.pdf

Download (7MB)

Abstract

Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan mengenai ketahanmalangan (Adversity Quotient) pada anak usia 7-8 tahun di lingkungan pemulung, Jatipadang, Jakarta Selatan sebanyak 2 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode fenomenologi, dengan teknik analisis data Miles and Huberman meliputi reduksi data, display data, dan verifikasi/kesimpulan. Pemeriksaan data dilakukan dengan triangulasi data dan member check. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketahanmalangan (Adversity Quotient) dapat terbentuk di dalam lingkungan pemulung tempat anak tinggal. Ketahanmalangan (adversity quotient) yang muncul pada anak yaitu 1) awal munculnya ketahanmalangan pada anak usia dini ditunjukkan oleh proses melakukan kegiatan secara terus menerus dengan cara memulung dan tetap melakukan aktivitasnya di lingkungan pemulung dengan keadaan yang serba terbatas, 2) salah satu bentuk ketahanmalangan yang ditunjukkan pada anak dalam melakukan usaha untuk merubah kehidupan yang lebih baik dengan cara belajar dan membantu orangtua untuk mencapai keinginannya, dan 3) Ketahanmalangan anak usia dini juga mengarah kepada perilaku yang ditunjukkan anak ketika memiliki kontrol dan komitmen dalam menghadapi kesulitan secara mendalam, dan tanpa adanya perlawanan. Implikasi dari penelitian ini secara teoritis bahwa, ketahanmalangan (adversity quotient) dibentuk oleh anak melalui daya tahan, perilaku gigih, dan ketabahan dengan pengalaman yang terjadi di lingkungan. Pembentukan ketahanmalangan (adversity quotient) yang dialami oleh anak di lingkungan pemulung juga didapatkan dari dukungan dan didikan orang tua agar tetap bertahan dalam kesulitan. This qualitative research is to find out and describe Adversity Quotient in 7-8 year olds in scavengers, Jatipadang, South Jakarta as many as 2 people. Data collection is done by observation, interview, and documentation. The method used in this research is phenomenology method, with Miles and Huberman data analysis techniques including data reduction, data display, and verification/prediction. Data checking is done by triangulating data and member checks. The results show that Adversity Quotient can be formed in the scavengers environment where the child lives. The adversity quotient that occurs in children is 1) early emergence of resilience in early childhood is shown by the process of doing activities continuously by scavenging and keep doing activities in the scavenger environment with limited circumstances, 2) one of the forms of resilience shown in a child in making an effort to change a better life by learning and helping his people to achieve their desires, and 3) early childhood vulnerability also leads to behaviors that children commitment to face difficulties in depth and without resistance. The implications of this study theoretically, adversity quotient is shaped by the child through endurance, persistent behavior, and fortitude with experience occurring in the environment. The formation of adversity quotient experienced by the child in the scavengers environment is also obtained from the support and upbringing of parents in order to stay in trouble.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Indah Juniasih, S.Pd, M.Pd 2). Dr. Hapidin, M.Pd
Subjects: Pendidikan > Pendidikan Dasar > Pendidikan Anak
Divisions: FIP > S1 Pendidikan Guru PAUD
Depositing User: sawung yudo
Date Deposited: 30 Mar 2022 02:12
Last Modified: 30 Mar 2022 02:12
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/25508

Actions (login required)

View Item View Item