AMALIA FITRI ANNISA, . (2017) A COMPARATIVE STUDY OF IDIOMS TRANSLATION IN TWO INDONESIAN TRANSLATIONS IN GEORGE ORWELL’S “ANIMAL FARM”. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
03. Lembar Pengesahan.pdf Download (419kB) |
|
Text
05. Lembar Pernyataan Publikasi.pdf Download (305kB) |
|
Text
04. Lembar Pernyataan Originalitas.pdf Download (227kB) |
|
Text
01. Cover.pdf Download (109kB) |
|
Text
02. Lembar Persetujuan Pembimbing.pdf Download (181kB) |
|
Text
09. Table of Content.pdf Download (155kB) |
|
Text
08. Acknowledgement.pdf Download (145kB) |
|
Text
07. Abstract.pdf Download (327kB) |
|
Text
06. Abstrak.pdf Download (147kB) |
|
Text
10. List of Tables.pdf Download (144kB) |
|
Text
14. Chapter II.pdf Download (342kB) |
|
Text
13. Chapter I.pdf Download (289kB) |
|
Text
12. List of Appendixes.pdf Download (143kB) |
|
Text
15. Chapter III.pdf Download (289kB) |
|
Text
11. List of Figures.pdf Download (143kB) |
|
Text
16. Chapter IV.pdf Download (622kB) |
|
Text
18. References.pdf Download (355kB) |
|
Text
19. Appendix Cover.pdf Download (141kB) |
|
Text
17. Chapter V.pdf Download (336kB) |
|
Text
20. Appendix I.pdf Download (189kB) |
|
Text
22. Appendix III.pdf Download (382kB) |
|
Text
23. Riwayat Hidup.pdf Download (153kB) |
|
Text
21. Appendix II.pdf Download (406kB) |
Abstract
Studi ini bertujuan menemukan perbedaan dan persamaan jenis idiom bahasa Inggris dan bahasa Indonesia pada terjemahan idiom dalam dua versi terjemahan bahasa Indonesia dari novel "Animal Farm" dan menganalisis bagaimana idiom dalam novel "Animal Farm" diterjemahkan oleh Bakdi Soemanto sebagai penerjemah A dan Mahbub Djunaidi sebagai penerjemah B. Analisis ini menggunakan teori Fernando tentang jenis idiom bahasa Inggris, teori Chaer tentang jenis idiom Bahasa Indonesia, dan Mona Baker tentang strategi menerjemahkan idiom. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah deskriptif analitis dan studi komparatif. Hasil dari studi ini adalah, pertama, penulis menemukan 50 idiom Bahasa Inggris, dengan frekuensi tertinggi 20 pure idioms (40%) dan frekuensi terendah 14 semi idiom (32%). Untuk tipe idiom Indonesia, penulis menemukan di terjemahan penerjemah A frekuensi terendah 5 idiom penuh (10%) dan frekuensi tertinggi adalah 42 idiom diterjemahkan ke bentuk bukan idiom (84%). Sementara di penerjemah B, ditemukan bahwa 39 idiom diterjemahkan ke bentuk bukan idiom (78%) sebagai frekuensi tertinggi dan 7 idiom penuh (14%) dengan frekuensi terendah. Temuan menunjukkan bahwa pure idiom dalam Bahasa Inggris dan idiom penuh di Bahasa Indonesia memiliki kesamaan karakteristik dan definisi. Tipe idiom semi idiom (idiom sebahagian dalam Bahasa Indonesia) di kedua bahasa juga memiliki persamaan. Perbedaannya adalah di Bahasa Indonesia tidak mempunyai tipe idiom yang sebanding dengan literal idiom di Bahasa Inggris. Hasil lainnya yang di dapat dari studi ini adalah penulis menemukan bahwa penerjemah A paling sering menggunakan strategi dengan paraphrase 42 kali (84%) dan strategi dengan menghilangkan terjemahan tidak digunakan (0%). Sementara penerjemah B paling sering menggunakan strategi dengan paraphrase 38 kali (76%) dan strategi paling jarang digunakan adalah strategi dengan menghilangkan terjemahan (2%). Ini menunjukkan bahwa kedua penerjemah cenderung menerjemahkan idiom Bahasa Inggris ke bentuk bukan idiom (non-idiom) dalam Bahasa Indonesia karena kurangnya idiom Bahasa Indonesia yang sebanding dalam artian bentuk dan atau makna. Kedua penerjemah juga banyak menggunakan strategi terjemahan yang sama, yaitu terjemahan dengan parafrase. This study aims at finding out the differences and similarities on the types of English and Indonesian idiom on the translation of idioms in two Indonesian translated versions of novel “Animal Farm” and analysing how the idioms in the novel “Animal Farm” is translated by Bakdi Soemanto as translator A and Mahbub Djunaidi as translator B. The analysis uses Fernando’s theory on type of English idiom, Chaer’s theory on type of Indonesian idiom, and Baker’s theory on strategy of translating idiom. The methods used in this study are descriptive analytical and comparative study. The results of this study are, first, the writer found 50 English idiom, with the highest frequency 20 pure idioms (40%) and the lowest frequency of 14 semi idioms (28%). For the types of Indonesian idioms, the writer found in translator A’s translation the lowest frequency 5 full idioms (10%) and the highest frequency of 42 idioms translated to non-idiom form (84%). While in translator B’s translation, 39 idioms translated to non-idiom form (78%) is most occurred and its least occurrence is 7 full idioms (14%). The findings show that pure idiom of English idiom and full idiom of Indonesian idiom have same characteristics and definition. The types of semi idiom in both languages are also similar. The difference is that Bahasa Indonesia does not have an equivalent type of literal idiom in English language. Another result obtained from this study is the writer found out translator A most use strategy is by paraphrasing 42 times (84%) and the least use strategy is by omission is not used (0%). While translator B uses the most of strategy by paraphrasing 38 times (76%) and his least use strategy is by omission one time (2%). It shows that both translators tend to translate the English idiom to non-idiom form in Bahasa Indonesia because the lack of equivalent Indonesian idioms that have similar form and or meaning. Both translators also heavily use the same translation strategy, which is translation by paraphrasing.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1) Mrs. Ati Sumiati, M. Hum |
Subjects: | Bahasa dan Kesusastraan > Bahasa Inggris Bahasa dan Kesusastraan > Sastra Inggris |
Divisions: | FBS > S1 Pendidikan Bahasa Inggris |
Depositing User: | sawung yudo |
Date Deposited: | 25 Apr 2022 05:24 |
Last Modified: | 25 Apr 2022 05:24 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/27869 |
Actions (login required)
View Item |