MAKNA BUDAYA PADA MANTRA DALAM ACARA NGADIUKEUN DI BEKASI KAJIAN SEMIOTIK ROLAND BARTHES

ASEP SUNANDAR, . (2017) MAKNA BUDAYA PADA MANTRA DALAM ACARA NGADIUKEUN DI BEKASI KAJIAN SEMIOTIK ROLAND BARTHES. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
Skripsi Asep Sunandar.pdf

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna budaya pada mantra yang terdapat pada acara Ngadiukkeun di Bekasi. Penelitian ini menggunakan metode etnografi yang mendeskripsikan seluruh acara Ngadiukkeun pada penelitian. Metode etnografi digunakan karena pengaruh budaya yang kuat yang kemudian akan dianalisis dengan semiotik Roland Barthes berdasarkan konsep mitos. Mantra pada acara Ngadiukkeun, memiliki tanda-tanda dan simbol yang menggambarkan tujuan keselamatan, kesuksesan dan keberkahan. Tujuan ini merupakan hal yang penting untuk melihat mantra yang merupakan warisan tradisional Indonesia yang memiliki cita-cita luhur dan menyimpan banyak sejarah serta misteri didalamnya. Mantra Ngadiukkeun mempunyai tujuan utama sebagai penyelamat individu baik jiwa dan raga, untuk selanjutnya dapat menyukseskan acara hingga mendapat keberkahan dalam menjalankan seluruh rangkaian tersebut. Mantra pada acara Ngadiukkeun secara dominan memiliki tujuan keselamatan dalam menjalankan acara, karena keselamatan dimulai dari diri individu sendiri. Tujuan lain yang penting adalah kesuksesan acara atau hajatan harus mencapai kesuksesan, kesuksesan sangat berpengaruh pada kehidupan berikutnya, kesuksesan ini akan menentukan sengsara atau keberkahan. Terakhir adalah tujuan keberkahan, keberkahan adalah hasil dari keselamatan dan kesuksesan yang telah dicapai. Keberkahan merupakan hasil penggabungan rohani dan jasmani yang menyatu dalam lindungan yang maha kuasa. Tujuan ini sangat relevan dengan tujuan bangsa Indonesia yang mengagungkan untuk membangun jiwa raga terlebih dahulu baru berjuang untuk meraik kesuksesan dan keberkahan merupakan nilai tambah dari usaha yang telah dikerjakan dengan bersungguh-sungguh. Hasil penelitian ini akan diimplikasikan terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia kurikulim 2013 revisi 2016 dan penelitian ini dapat memberi pengetahuan yang lebih luas bagi penulis, guru dan siswa dalam memahami mantra Ngadiukkeun. This research aims to reveal the meaning of mantra culture on Ngadiukeun show in Bekasi. This research uses ethnography method that describe the whole Ngadiukeun show on this research. Ethnography method used because of strong culture influences which would be analyzed by Roland Barthes’s semiotic based on the myth concept. The mantra on Ngadiukeun show has signs and symbols that describe the safety purpose, success and blessing. This purpose is important to see the mantra which is the traditional heritage of Indonesia who have lofty ideals and save a lot of histories and mysteries in it. Ngadiukeun’s mantra has a primary purpose as a savior of the individual both of body and soul, to further facilitate the event to get blessing to carrying out the whole sequence. The mantra on the Ngadiukeun show predominantly has a safety purpose in carrying out the show, because safety starts from the individual itself. Another important purpose is another success, event or party must achieve success, success is very influential in the next life, this will determine the success will be miserable or blessing. Another important purpose is the success of the event or party must achieve success, success is very influential in the next life, this success will determine the miserable or blessing. The last is the purpose of blessing, blessing is the result of the success and safety that have been achieved. Blessing is the result of merging the physical and spiritual blending in the Almighty's grace. This purpose is very relevant to the purposes of Indonesia nation that glorifies to build the first new soul that struggling for success and blessing which is the added value of the efforts that have been carried out earnestly. The result of this research will be implied towards Indonesian Language Learning curriculum 2013 revision 2016 and this research can provide broader knowledge for authors, teachers and students in understanding the mantra of Ngadiukeun.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1) Dr. Gres Grasia Azmin, M.Si., 2) Dr. Saifur Rohman, M.Hum.
Subjects: Bahasa dan Kesusastraan > Bahasa Indonesia
Bahasa dan Kesusastraan > Kesusastraan > Sastra Indonesia
Divisions: FBS > S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: sawung yudo
Date Deposited: 26 Apr 2022 02:40
Last Modified: 26 Apr 2022 02:40
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/28057

Actions (login required)

View Item View Item