DEBORA MUSTAMU, . (2017) Identity Construction of Main Female Character in Alice Walker’s The Color Purple. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
Debora Mustamu - 2225121583.pdf Download (2MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti konstruksi kepribadian tokoh utama wanita dalam novel The Color Purple karya Alice Walker, yang mengalami penindasan ganda, dan melihat bagaimana hingga ia menjadi seorang wanita yang diberdayakan. Penelitian ini menggunakan pendekatan teori Womanism oleh Alice Walker dan teori pemberdayaan oleh Nalia Kabeer untuk mengetahui apakah tokoh utama tersebut memiliki kemampuan untuk membuat pilihan hidup sendiri atau orang lain yang memiliki kuasa atas dirinya yang membuat pilihan itu baginya. Untuk menganalisis dimensi pemberdayaan kepribadian tokoh utama, peristiwa yang terjadi didalam cerita dikategorikan kedalam tiga fase hidupnya; The Past, The Breakthrough dan The Future. Desain penelitian deskriptif interpretatif yang digunakan dalam penelitian ini akan membantu dalam mengeksplorasi data dan informasi berdasarkan sumber tekstual, untuk mendukung interpretasi data guna melihat perkembangan kepribadian tokoh utama. Temuan penelitian ini memberikan hasil yang signifikan dari pembangunan kepribadian tokoh utama, ia diberikan dorongan oleh sosok tiga orang wanita yang kuat dan mandiri dan merubahnya menjadi wanita yang diberdayakan. Dorongan yang sangat signifikan ditunjukan oleh tokoh yang bernama Shug Avery yang Walker gambarkan sebagai seorang womanist. dari seorang wanita yang tidak berdaya menjadi seorang wanita yang diberdayakan. Dalam buku ini Walker juga mencoba menjelaskan bahwa dengan bantuan dari wanita lain, seorang womanist, seorang wanita yang tidak berdaya dapat menjadi seorang wanita diberdayakan. This study aims to examine identity construction of main female character in Alice Walker’s The Color Purple novel, who suffered from double oppressions, and how she became an empowered woman. This study uses an approach of Alice Walker’s womanism theory and through dimensions of empowerment theory by Nalia Kabeer to see whether the character has a power to make her own choices in life or has a power over her that make the decision for her. To analyze dimensions of empowerment theory, the events in the story are categorized into three different phases of the main character’s life; The Past, The Breakthrough and The Future. The method of the study uses descriptive interpretative research design to explore the data and information based on textual sources. The findings of this study give significant results about identity construction of the main character, that she is encouraged by three strong and independent female characters and changes her from a disempowered woman to become an empowered woman. The character named Shug Avery that Walker presents as a true womanist character shows the most significant support in identity construction of the main female character. In this novel, Walker also tries to explain that with a help of another woman, a womanist, a disempowered woman can become an empowered woman.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1) Rahayu Purbasari, M.Hum |
Subjects: | Bahasa dan Kesusastraan > Bahasa Inggris |
Divisions: | FBS > S1 Pendidikan Bahasa Inggris |
Depositing User: | sawung yudo |
Date Deposited: | 27 Apr 2022 03:11 |
Last Modified: | 27 Apr 2022 03:11 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/28309 |
Actions (login required)
View Item |