AFIFAH JASMINE KRISDINTAMI, . (2022) ASRAMA INDONESIA MERDEKA SEBAGAI PEMBENTUK KADER MUDA INDONESIA (1944-1945). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
COVER.pdf Download (670kB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (813kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (454kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (437kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (467kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (328kB) | Request a copy |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (307kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Asrama Indonesia Merdeka sebagai Pembentuk Kader Muda Indonesia (1944-1945) ini mengkaji peran dari sebuah asrama yang didirikan oleh seorang perwira Angkatan Laut Jepang, yaitu Laksamana Muda Tadashi Maeda, pada bulan Oktober 1944. Asrama Indonesia Merdeka (Dokuritsu Juku) dibangun sebagai bentuk kekecewaan Laksamana Maeda terhadap deklarasi janji Perdana Menteri Kuniaki Koiso karena tidak ada tindak lanjut yang berarti dari pemerintah Jepang. Dengan kekecewaan tersebut, maka Laksamana Maeda menginisiasikan pembentukan Asrama Indonesia Merdeka yang dibiayai bahkan dilindungi oleh Angkatan Laut Jepang. Asrama ini dikelola oleh orang Indonesia, yaitu Ahmad Soebardjo dan Wikana, serta staf kepercayaan Laksamana Maeda yang merupakan orang Jepang, yaitu Nishijima Shigetada dan Tomegoro Yoshizumi. Dalam proses penelitian ini, metode penelitian yang digunakan ialah metode penelitian historis. Dalam pengumpulan sumber, peneliti menghimpun berbagai referensi, baik berupa buku, artikel, skripsi, dan surat kabar. Sumber yang telah dihimpun selanjutnya melalui proses verifikasi data internal dan juga eksternal. Setelah itu, fakta-fakta sejarah yang telah ditemukan diinterpretasikan dengan cara ditafsirkan. Terakhir, barulah melalui proses penulisan sejarah atau historiografi yang dilakukan secara deskriptif-naratif serta komprehensif mengenai Asrama Indonesia Merdeka dan perannya dalam membentuk kader muda politik Indonesia. Hasil dari penelitian ini adalah Asrama Indonesia Merdeka berperan aktif dalam pembentukan kader muda Indonesia melalui kuliah-kuliahnya serta seni bela diri yang diajarkan langsung oleh tentara Jepang. Salah satu lulusan yang terkenal ialah Abdul Kadir Jusuf yang berperan aktif dalam menggelorakan revolusi di Jakarta seperti membentuk angkatan bersenjata. Asrama Indonesia Merdeka juga menjadi asrama yang mencolok dibandingkan asrama-asrama serupa yang juga berdiri di Jakarta, seperti Asrama Baperpi, Asrama Angkatan Baru Indonesia, dan Asrama Mahasiswa Kedokteran. Hal ini dikarenakan adanya paham komunis yang diajarkan pula di dalamnya. Paham komunis ini diajarkan untuk membentuk kader muda Indonesia yang berpaham komunis, sehingga nantinya akan dimanfaatkan oleh Jepang karena adanya kemungkinan terciptanya aliansi Soviet-Jepang setelah Perang Dunia II. Walaupun demikian berbagai kalangan, termasuk Laksamana Maeda sendiri menyangkal adanya penyebaran ideologi komunis tersebut di Asrama Indonesia Merdeka. * This thesis, entitled Dormitory of Free Indonesia as a Forming Indonesian Young Cadre (1944-1945) examines the role of a dormitory established by a Japanese Navy officer, Rear Admiral Tadashi Maeda, in October 1944. Dormitory of Free Indonesia (Dokuritsu Juku) was built as a form of Admiral Maeda's disappointment with Prime Minister Kuniaki Koiso's declaration of promise because there had been no meaningful follow-up from the Japanese government. With this disappointment, Admiral Maeda initiated the formation of the Dormitory of Free Indonesia which was financed and even protected by the Japanese Navy. This dormitory is managed by Indonesians, namely Ahmad Soebardjo and Wikana, as well as trusted staff of Admiral Maeda who are Japanese, namely Nishijima Shigetada and Tomegoro Yoshizumi. In this research process, the research method used is the historical research method. In collecting sources, researchers collect various references, both in the form of books, articles, theses, and newspapers. The sources that have been collected then go through an internal and external data verification process. After that, the historical facts that have been found are interpreted. Finally, the process of writing history or historiography is carried out in a descriptive-narrative and comprehensive manner regarding the Dormitory of Free Indonesia and its role in forming young Indonesian political cadres. The result of this research is that the Dormitory of Free Indonesia plays an active role in the formation of young Indonesian cadres through their lectures and martial arts taught directly by the Japanese army. One of the famous graduates is Abdul Kadir Jusuf who played an active role in stirring up the revolution in Jakarta such as forming the armed forces. Dormitory of Free Indonesia is also a dorm that stands out compared to similar dormitories that also exist in Jakarta, such as Baperpi Dormitory, Angkatan Baru Indonesia Dormitory, and Mahasiswa Kedokteran Dormitory. This is because of the communist ideology that is also taught in it. This communist ideology was taught to form young Indonesian cadres who believed in communism, so that later they would be used by the Japanese because of the possibility of the creation of a Soviet-Japanese alliance after World War II. However, various groups, including Admiral Maeda himself, denied the spread of the communist ideology at the Dormitory of Free Indonesia.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). Dr. Kurniawati, M.Si. ; 2). Dr. Umasih, M.Hum. |
Subjects: | Sejarah Dunia > Sejarah (Umum) > Perang Dunia II |
Divisions: | FIS > S1 Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Users 15186 not found. |
Date Deposited: | 29 Aug 2022 06:22 |
Last Modified: | 29 Aug 2022 06:22 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/33444 |
Actions (login required)
View Item |