CENDRA SAMITRI, . (2022) MODERASI BERAGAMA DALAM PERSPEKTIF K.H ABDULLAH BIN NUH. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
COVER.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (362kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (405kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (209kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (426kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (498kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 6.pdf Restricted to Registered users only Download (343kB) | Request a copy |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (285kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (328kB) | Request a copy |
Abstract
Moderasi beragama diperlukan dalam menjawab tantangan zaman yang semakin kompleks mengingat situasi dan kondisi masyarakat Indonesia yang plural dan multikultural. Moderasi beragama dapat menjadi solusi dalam berbagai persoalan yang dihadapi oleh umat beragama maupun kehidupan sosial bermasyarakat. Sementara itu budaya patronase masih kuat di kalangan masyarakat. Hal ini menunjukkan pentingnya “ketokohan” khusunya bagi umat muslim di Indonesia yang cenderung mengikuti tokoh- tokoh yang berpengaruh di tengah-tengah kehidupan mereka. Maka dari itu, pemikiran tokoh harus digali sedemikian rupa untuk mengetahui bagaimana moderasi beragama berdasarkan pandangan tokoh tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menemukenali serta mendeskripsikan pemikiran- pemikiran K.H Abdullah bin Nuh kaitannya dengan moderasi beragama dalam berbagai aspek, seperti aspek akidah, aspek fikih, aspek politik kenegaraan dan aspek hubungan sosial. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan disajikan secara naratif untuk menjelaskan hasil yang mendalam. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi, studi kepustakaan dan wawancara. Sumber data dalam penelitian ini yaitu dokumen-dokumen berupa artikel tulisan tokoh, buku- buku karya tokoh, serta hasil penelitian terdahulu yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam aspek akidah, kekuasaan mutlak Tuhan dan kuasa manusia adalah saling bersambungan, kuasa Allah adalah apa yang dikehendaki-Nya tetapi manusia diberi kesempatan menggunakan akalnya dalam mencapai pengetahuan dan menjalani takdir yang dipilihnya. Dalam aspek fikih, perbedaan pendapat merupakan kewajaran yang harus dihadapi dengan tasamuh yang sehat, di mana ikhtilaf memunculkan mazhab, dan larangan mengkafirkan sesama Muslim walau berbeda pendapat dalam fikih. Dalam aspek politik kenegaraan, tokoh bersepakat bahwa negara dan agama dapat hidup berdampingan, mencintai negara adalah bagian dari iman, ulama harus independen tanpa terlibat politik tetapi dapat menjadi pengaruh yang baik dalam pengambilan keputusan dan fatwa yang memang harus melibatkan diskursus agama. Dan dalam aspek hubungan sosial, tasamuh harus ditegakkan, menghargai dan melindungi minoritas dan kehidupan harmonis dicapai dengan kemuliaan akhlak. Religious moderation is needed in responding to the challenges of an increasingly complex era considering the situation and condition of the plural and multicultural Indonesian society. Religious moderation can be a solution to various problems faced by religious people and social life in society. Meanwhile, the culture of patronage is still strong in the community. This shows the importance of "figures" especially for Muslims in Indonesia who tend to follow influential figures in the midst of their lives. Therefore,the thoughts of the character must be explored in such a way as to find out how religious moderation is based on the view of the character. This study aims to identify and describe the thoughts of K.H Abdullah bin Nuh in relation to religious moderation in various aspects, such as aspects of faith, aspects of fiqh, aspects of state politics and aspects of social relations. This research is a qualitative research with a descriptive approach and presented in a narrative to explain in-depth results. Data collection techniques were carried out by means of documentation studies, literature studies and interviews. Sources of data in this study are documents in the form of articles written by figures, books by figures, as well as relevant previous research results. The results of the study show that in the aspect of faith, God's absolute power and human power are interconnected, God's power is what He wants but humans are given the opportunity to use their minds in achieving knowledge and living their chosen destiny. In the aspect of fiqh, differences of opinion are a natural thing that must be faced with healthy tasamuh, where ikhtilaf gives rise to schools of thought, and the prohibition of disbelieving fellow Muslims even though they have different opinions in fiqh. In the aspect of state politics, the figures agreed that the state and religion can coexist, loving the state is part of faith, the ulama must be independent without being involved in politics but can be a good influence in decision making and fatwas which must involve religious discourse. And in the aspect of social relations, tasamuh must be upheld, respect and protect minorities and a harmonious life is achieved with moral nobility.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). Dr. Andy Hadiyanto, MA. ; 2). Rihlah Nur Aulia, MA. |
Subjects: | Filsafat, Psikologi & Agama > Islam (Ajaran Islam dan pendidikan Islam) |
Divisions: | FIS > S1 Pendidikan Agama Islam |
Depositing User: | Users 15923 not found. |
Date Deposited: | 05 Sep 2022 04:35 |
Last Modified: | 05 Sep 2022 04:35 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/34770 |
Actions (login required)
View Item |