SITI MANA RUSANAH, . (2020) PEMAHAMAN ANAK PEREMPUAN TENTANG PERNIKAHAN USIA MUDA (Studi Kasus di Kampung Pasir Nangka Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
COVER 4115153472.pdf Download (158kB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (287kB) |
|
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (143kB) |
|
Text
LEMBAR ORIGINALITAS.pdf Download (121kB) |
|
Text
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf Download (380kB) |
|
Text
KATA PENGANTAR.pdf Download (355kB) |
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (393kB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (316kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (418kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (299kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (739kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 5.pdf Download (298kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (304kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (1MB) |
|
Text
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.pdf Download (209kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman anak perempuan di Kampung Pasir Nangka tentang pernikahan usia muda selain itu juga untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya pernikahan di usia muda. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu 3 bulan, terhitung sejak November 2019 hingga Januari 2020. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Serta tekhnik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa pemahaman anak perempuan tentang pernikahan usia muda masih sebatas memahami bahwa pernikahan muda itu boleh dilakukan karena agama tidak melarang selagi sudah baligh, selain itu masyarakat juga memahami bahwa pernikahan yang dilakukan di usia muda memang beresiko, terutama beresiko perceraian karena masing-masing pasangan masih belum bisa mengontrol emosi, dan masih dalam kondisi yang labil dalam mengambil keputusan. Berkaitan dengan faktor yang mempengaruhi terjadinya pernikahan di usia muda diantaranya adalah faktor ekonomi, faktor pendidikan, faktor agama, faktor sudah ada jodohnya dan faktor ketakutan orang tua terhadap pergaulan bebas. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemahaman anak perempuan Kampung Pasir Nangka tentang pernikahan usia muda hanya sebatas memahami bahwa pernikahan itu adalah suatu kewajiban untuk dapat membangun rumah tangga yang sah tanpa mereka pahami hak dan kewajiban anak di usia produktif, serta resiko yang akan terjadi jika melakukan pernikahan di usia muda. Masyarakat juga yang memahami bahwa menikah di usia muda itu enak, karena sudah bisa terlepas dari beban dan tanggungjawab orang tua, sehingga sedikit banyaknya bisa meringankan beban orang tua mereka. Walaupun demikian beban dan tanggungjawab seorang istri bagi yang menikah di usia muda bukanlah hal yang mudah, karena mereka sudah harus bisa mengurus suami dan rumah tangga sendiri tanpa adanya campur tangan dari orang tua. Kata Kunci : Pemahaman, Anak Perempuan, dan Pernikahan Usia Muda This study aims to determine the understanding of the girls in the village of Pasir Nangka about young marriage as well as to find out what factors influence the occurrence of marriage at a young age. The approach used in this research is a qualitative descriptive method. This research was conducted in a period of 3 months, starting from November 2019 to January 2020. Data collection techniques used were observation, interviews and documentation. As well as data analysis techniques used are data reduction, data presentation and conclusion drawing. From the results of the study show that public understanding of young marriage is still limited to understanding that young marriage is permissible because religion does not forbid while it is already baligh, in addition the community also understands that marriages performed at a young age are indeed risky, especially at risk of divorce because each couples are still unable to control emotions, and are still in an unstable condition in making decisions. Associated with factors that influence the occurrence of marriage at a young age include economic factors, educational factors, religious factors, factors already have a soul mate and fear factors parents about promiscuity. The conclusion of this study is that the understanding of the Kampung Pasir Nangka community about young marriage is only limited to understanding that marriage is an obligation to be able to build a legitimate household without them understanding the rights and obligations of children at productive age, as well as the risks that will occur if marriage in young age. The community also understands that marrying at a young age is good, because it can be separated from the burden and responsibilities of parents, so that more or less can ease the burden on their parents. Nevertheless the burden and responsibility of a wife for those who marry at a young age is not easy, because they have to be able to take care of their own husband and household without any interference from parents. Keywords: Understanding,Girls, and Marriage at a Young Age
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1. Dwi Afrimetty Timoera, S.H., M.H. ; 2. Drs. Suhadi, M.Si |
Subjects: | Ilmu Sosial > Ilmu Sosial (Umum) |
Divisions: | FIS > S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan |
Depositing User: | Users 365 not found. |
Date Deposited: | 04 Mar 2020 14:41 |
Last Modified: | 04 Mar 2020 14:41 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/3485 |
Actions (login required)
View Item |