MUHAMMAD LUTHFI, . (2013) KONFLIK SOSIAL DALAM NOVEL TERJEMAH “MAGDALENA” OLEH MUSłAFĀ LŪłFĪ AL-MANFĀLŪłĪ DAN IMPLIKASINYA DALAM PENGAJARAN TELAAH SASTRA ARAB (KAJIAN STRUKTURAL-SEMIOTIK). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
1. COVER-DAFTAR ISI.pdf Download (333kB) |
|
Text
3. BAB 1-BAB 5.pdf Download (761kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi yang jelas tentang konflik sosial dalam novel terjemah “Magdalena” oleh Musţafā Lūţfī Al-Manfālūţī dengan menggunakan kajian struktural-semiotik, besar harapan agar hasil dari penelitian ini dapat diimplikasikan dalam pengajaran Telaah Sastra Arab bagi mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan analisis isi. Fokus penelitian ini adalah Konflik Sosial dalam Novel Magdalena oleh Al-Manfālūţī dengan menggunakan kajian struktural-semiotik. Sub�fokus penelitian ini, semiotik dalam bentuk ikon, indeks dan simbol tentang konflik sosial dalam novel Magdalena oleh Al-Manfālūţī. Dari penelitian ini menghasilkan bahwa Struktural novel terjemah “Magdalena” oleh Al-Manfālūţī, sebagai berikut: 1) Penokohan dalam novel ini terbagi menjadi dua, yakni: tokoh utama dan tokoh tambahan. Peneliti menemukan dua tokoh utama, yakni Stevan dan Magdalena. Dan ditemukan 12 tokoh tambahan, yakni Edward, Muller, Fritz, Susan, Eugen Walter, Ayahnya Stevan, Frederick, Josefine, Hommel, Smith, Albert, dan Geneviva. Tokoh utama terdiri dari 17 ungkapan (53%) dan tokoh tambahan 15 ungkapan (47%). 2) Latar dalam novel ini terbagi menjadi dua: latar tempat 10 ungkapan (83%), dan latar waktu sebanyak dua ungkapan (17%) 3) Alur dan Gaya bahasa, alur dalam novel ini terbagi menjadi 3, yakni alur progresif, alur episodik, dan alur sorot balik. Alur progresif terdiri dari 26 ungkapan (65%), alur episodic 8 ungkapan (20%), alur sorot balik 6 ungkapan (15%) 4) Tema dalam novel ini terbagi menjadi dua: tema mayor dan tema minor. Tema mayor dalam novel ini adalah tentang perbedaan antara realita kota dan desa. Dan Tema minor dalam novel ini adalah persahabatan, pengkhianatan, pengorbanan, kebahagiaan, dan kesetiaan. Dan bentuk-bentuk semiotik tentang konflik sosial dalam novel “Magdalena” terdiri dari: 1) Ikon 23 ungkapan (30%) 2) Indeks 38 ungkapan (50%) 3) Simbol 11 ungkapan (20%). Dan konflik sosial dalam novel “Magdalena” oleh Al-Manfaluthi terdapat 72 ungkapan. Konflik sosial terbagi 8 kelompok: 1) Konflik dalam pribadi 18 ungkapan (25%) 2) Konflik antar pribadi 26 ungkapan (36%) 3) Konflik antar kelompok 10 ungkapan (14%) 4) Konflik organisasi tidak ditemukan 5) Konflik suku tidak ditemukan 6) Konflik antar tingkatan sosial 16 ungkapan (23%) 7) Konflik pollitik 1 ungkapan (1%) 8) Konflik negara 1 ungkapan (1%). Implikasi terhadap pengajaran tahlil adab yakni menjadikan novel Magdalena oleh Al-Manfaluthi sebagai salah satu bahan pelajaran khususnya dalam pengajaran Telaah Sastra pada tingkatan mahasiswa di Universitas Negeri Jakarta dan Universitas lainnya.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). Dr. Zuriyati, M. Pd ; 2). Dr. Nuruddin, M. A |
Subjects: | Bahasa dan Kesusastraan > Bahasa Arab Bahasa dan Kesusastraan > Sastra Arab |
Divisions: | FBS > S1 Pendidikan Bahasa Arab |
Depositing User: | Users 14685 not found. |
Date Deposited: | 20 Sep 2022 02:16 |
Last Modified: | 20 Sep 2022 02:16 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/36197 |
Actions (login required)
View Item |