PROSES AFIKSASI PADA KATA DALAM PASAL TINDAK PIDANA KESUSILAAN KUHP

SUHERIADI, . (2016) PROSES AFIKSASI PADA KATA DALAM PASAL TINDAK PIDANA KESUSILAAN KUHP. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
SKRIPSI- SUHERIADI 1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Skripsi ini dilatarbelakangi oleh permasalahan publik tentang pemahaman mengenai produk hukum khususnya undang-undang tindak pidana kesusilaan. Bahasa sebagai alat untuk menyampaikan pesan dari produk hukum itu sendiri punya peran penting agar maksud dan tujuannya dapat dipahami oleh masyarakat luas. Dalam produk-produk hukum di Indonesia dapat ditemukan keunikan bentuk-bentuk kata yang mengalami proses afiksasi, dari proses afiksasi tersebut kata dapat mengalami perubahan bentuk kata serta makna. Dari sinilah peneliti ingin meneliti proses afiksasi yang terjadi dan banyaknya perubahan bentuk kata dari pasal tindak pidana kesusilaan dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP). Penelitian ini mengambil data dari pasal tindak pidana kesusilaan dalam KUHP. Pasal mengenai tindak pidana kesusilaan sendiri terdapat di dalam Bab XIV Kejahatan Terhadap Kesusilaan dalam buku kedua KUHP, dan Bab VI Pelanggaran Kesusilaan dalam buku ketiga KUHP. Dari keseluruhan buku KUHP terdapat 36 pasal mengenai tindak pidana kesusilaan. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat ditemukan berbagai jenis proses afiksasi yang terbagi atas prefiks: 99 buah kata (36,67%), infiks: 0 buah kata (0%), sufiks: 22 buah kata (8,15%), konfiks: 67 buah kata (24,81%), dan kombinasi afiks: 82 buah kata (30,37%). Dari data sejumlah 270 buah data ditemukan kata yang mengalami proses inflektif sejumlah 140 kata (51,86%), sedangkan kata yang mengalami proses derivatif ditemukan sejumlah 130 kata (48,14%). Sedangkan dalam fitur semantiknya terbagi dalam enam jenis, dengan perincian: kebendaan: 10 kata (3,7%), tindakan: 97 kata (36%), keadaan: 94 kata (34%), kejadian: 9 kata (3,4%), keterangan: 52 kata (19,5%) dan perangkai: 8 kata (3%). Dari hasil penelitian dapat dikemukakan bahwa bentuk prefiksasi merupakan bentuk yang paling banyak diperoleh yaitu sebanyak 99 kata atau 36,67%. Dalam penelitian ini mengambil pasal yang terdapat di KUHP, rukujan setiap pasal yang terdapat di KUHP dapat melihat pada yurisprudensi makamah agung pada tahun sebelumnya. Yurispudensi ialah adalah keputusan hakim terdahulu terhadap suatu perkara yang tidak diatur oleh undang-undang dan dijadikan pedoman oleh hakim lainnya dalam memutuskan perkara yang serupa. Diharapkan para peneliti tergugah untuk melakukan penelitian yang mendalam dan menyeluruh tentang linguistik dalam bahasa hukum di Indonesia, mengingat dalam penelitian ini sumber data yang digunakan masih jauh dari cukup.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Drs. Krisanjaya, M.Hum, ; 2). Aulia Rahmawati, M.Hum,
Subjects: Bahasa dan Kesusastraan > Kesusastraan > Sastra Indonesia
Divisions: FBS > S1 Sastra Indonesia
Depositing User: Users 29 not found.
Date Deposited: 20 Feb 2020 14:24
Last Modified: 20 Feb 2020 14:24
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/3663

Actions (login required)

View Item View Item