RAHMA SUSMIATI., . (2012) KEARIFAN LOKAL DALAM ANTOLOGI CERPEN KOLECER DAN HARI RAYA HANTU SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA. Sarjana thesis, Universitas Negeri Jakarta.
Text
RAHMA SUSMIATI .pdf Download (749kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang kearifan lokal dalam antologi cerpen Kolocer dan hari Raya Hantu. Penelitian ini dilakukan di Jakarta, mulai dari Mei sampai dengan Desember 2011. Objek penelitian berupa antologi cerpen Kolecer dan Hari Raya Hantu, diterbitkan oleh penerbit Selasar Pena Talenta pada tahun 2010. Metode yang digunakan ialah metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi terhadap kearifan lokal dalam antologi cerpen Kolocer dan Hari Raya Hantu. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dibantu dengan tabel analisis kearifan lokal. Fokus penelitian ini ialah kearifan lokal dalam antologi cerpen Kolecer dan Hari Raya Hantu karangan Benny Arnas dkk. Subfokusnya ialah kearifan lokal pada dimensi pengetahuan lokal, dimensi nilai lokal, dimensi keterampilan lokal, dimensi sumber daya lokal, dimensi mekanisme pengambilan keputusan lokal, dan dimensi solidaritas kelompok lokal. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa kearifan lokal pada antalogi cerpen KdHRH pada dimensi pengetahuan lokal ditemukan dalam cerpen Tukang Cerita, cerpen Kolecer, dan cerpen Pastu berupa kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sekitar dengan memanfaatkan binatang, tumbuhan atau sumber daya alam yang ada di daerah setempat, sedangkan pada cerpen Antara Bali dan Balige, cerpen Hari Raya Hantu, cerpen Sembahyang Makan Malam, dan cerpen Baminantu tidak ditemukan adanya dimensi pengetahuan lokal. Dimensi nilai lokal yang ditemukan berupa nilai-nilai yang berfungsi untuk mengatur kehidupan di masyarakat yaitu hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, serta manusia dengan alam, dimensi ini ditemukan dalam cerpen Tukang Cerita, cerpen Antara Bali dan Balige, cerpen Hari Raya Hantu, cerpen Sembahyang Makan Malam, Cerpen Pastu, dan cerpen Baminantu, sedangkan dalam cerpen Kolecer tidak ditemukan dimensi nilai lokal. Dimensi keterampilan lokal berupa kecakapan (life skill) atau kemampuan yang dimiliki seseorang dalam masyarakat dan digunakan menghadapi permasalahan dalam kehidupannya ditemukan dalam cerpen Tukang Cerita dan cerpen Kolecer yaitu keterampilan lokal dalam bercocok tanam. Pada cerpen Antara Bali dan Balige, cerpen Hari Raya Hantu, cerpen Sembahyang Makan Malam, cerpen Pastu, dan cerpen Baminantu tidak ditemukan adanya dimensi keterampilan lokal Dimensi sumber daya lokal yang ditemukan yaitu berupa pemanfaatan secara efektif sumber daya alam lokal oleh masyarakat setempat dan para tokoh, sehingga dapat memberikan manfaat kepada tokoh dan masyarakat setempat. Sumber daya lokal yang dimiliki yaitu ladang yang pada dasarnya berupa tanah yang ditanami tumbuhan bermanfaat bagi manusia. Dimensi sumber daya lokal tersebut ditemukan dalam cerpen Tukang Cerita. Dimensi sumber daya lokal tidak ditemukan pada cerpen Antara Bali dan Balige, cerpen Hari Raya Hantu, cerpen Sembahyang Makan Malam, cerpen Kolecer, cerpen Pastu, dan cerpen Baminantu. Dimensi mekanisme pengambilan keputusan lokal berupa pengambilan keputusan lokal yang menunjukkan pengambilan keputusan yang harus diambil sebagai keputusan terakhir pemecahan suatu permasalahan secara demokratis atau hierarki dapat menggunakan hukum adat yang berlaku di masyarakat setempat yang dijadikan sebagai acuan atau dasar pengambilan keputusan bagi masyarakat setempat, dimensi ini hanya ditemukan dalam cerpen Pastu. Pada cerpen Tukang Cerita, cerpen Antara Bali dan Balige, cerpen Hari Raya Hantu, cerpen Sembahyang Makan Malam, cerpen Kolecer, cerpen Baminantu tidak ditemukan adanya dimensi mekanisme pengambilan keputusan lokal. Dimensi solidaritas kelompok lokal berupa pemersatuan masyarakat setempat melalui kebersamaan yang membentuk solidaritas lokal yaitu dalam merayakan hari besar, melaksanakan acara-acara adat atau melakukan tradisi-tradisi yang dilakukan untuk kerukunan sehingga menciptakan solidaritas masyarakat setempat dimensi ini ditemukan dalam cerpen Hari Raya Hantu. Dimensi solidaritas kelompok tidak ditemukan dalam cerpen Tukang Cerita, cerpen Sembahyang Makan Malam, cerpen Kolecer, cerpen Pastu, dan cerpen Baminantu. Hasil penelitian ini dapat diimplikasikan bagi pembelajaran sastra Indonesia di SMA serta dapat menambah pengetahuan dan wawasan guru dan siswa tentang kearifan lokal. Antologi cerpen Kolocer dan Hari Raya Hantu juga dapat dijadikan sebagai media alternatif dalam pembelajaran sastra di SMA. Kata kunci: kearifan lokal, antologi cerpen, pembelajaran sastra.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Subjects: | Bahasa dan Kesusastraan > Bahasa Indonesia Bahasa dan Kesusastraan > Kesusastraan > Sastra Indonesia |
Divisions: | FBS > S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia |
Depositing User: | putra putra putra |
Date Deposited: | 22 Oct 2019 14:29 |
Last Modified: | 22 Oct 2019 14:29 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/438 |
Actions (login required)
View Item |