ARIANDA NUR PRATIWI, . (2022) KOMPOSISI, DIVERSITAS DAN DOMINANSI SERANGGA SEBAGAI INDIKATOR KUALITAS LINGKUNGAN DI HUTAN KOTA SRENGSENG, JAKARTA BARAT. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
1-COVER.pdf Restricted to Registered users only Download (753kB) |
|
Text
BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (155kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (410kB) |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (482kB) |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (8kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (515kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Salah satu peran serangga adalah sebagai bioindikator yang menunjukkan kesehatan lingkungan habitatnya. Salah satu habitat serangga adalah ruang hijau terbuka di Jakarta Barat yaitu Hutan Kota Srengseng (HKS) yang merupakan ekosistem suksesi dari bekas tempat pembuangan sampah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi, diversitas, dominansi jenis dan peran serangga di Hutan Kota Srengseng, serta mengetahui hubungan parameter lingkungan dengan aktivitas serangga di Hutan Kota Srengseng. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan desain observasi langsung dan pengambilan sampel secara purposive sampling. Area hutan kota dibagi menjadi empat situs pengamatan yang mewakili tiap mata angin HKS dan penangkapan serangga menggunakan metode tangkap langsung kemudian difoto untuk didokumentasikan. Data dianalisis menggunakan perhitungan Indeks Diversitas Shannon-Wiener (H’), Indeks Kemerataan (E), Indeks Dominansi (C), Analisis Komponen Utama (Principal Component Analysis / PCA), Ukuran Spesifikasi (Aij) dan Ukuran Ketetapan (Bij) Duffrene-Legendre. Hasil analisis menunjukkan bahwa Hutan Kota Srengseng memiliki komposisi serangga dari ordo Hymenoptera (21,99%), sementara komposisi terkecil dimiliki oleh ordo Coleoptera, Neuroptera dan Phasmida (0,29%). Jumlah jenis tertinggi dimiliki oleh ordo Lepidoptera (32,14%), jumlah jenis terendah dari ordo Blattodea, Coleoptera, Neuroptera dan Phasmida (1,78%). Hutan Kota Srengseng mempunyai tingkat keanekaragaman total yang tinggi. Namun pada tingkat situs penelitian, nilai keanekaragamannya sedang yang menunjukkan setiap situs pengamatan memiliki karakteristiknya sendiri. Tidak ada dominansi spesies serangga dari seluruh stasiun pengamatan. Teridentifikasi sebanyak 9 peranan serangga yang ditemukan, yaitu bioakumulator, bioindikator, detritivor, hama, mangsa, netral, polinator predator dan pakan protein hewani. Parameter lingkungan yang paling berpengaruh terhadap kelimpahan adalah tutupan kanopi dan suhu. Faktor lingkungan yang spesifik diperlukan oleh ordo Blattodea, Coleoptera, Neuroptera dan Phasmida. Namun, ordo Lepidoptera dan Orthoptera tidak membutuhkan spesifikasi lingkungan karena dapat ditemukan di tiap situs pengamatan.Serangkaian pengamatan dan analisis hasil menunjukkan bahwa kesehatan lingkungan Hutan Kota Srengseng masih terjaga dengan baik karena masih mampu mengakomodoasi keseimbangan kehidupan serangga.. ******************************************** Insect’s habitat health level could be measured with insect’s role as bioindicator. Located in West Jakarta, an open green space & a succession from garbage dumping area named Srengseng Urban Forest (SUF), has inhabited by many insect species. Our research aimed to found out insects’ composition, diversity, species dominancy, role and the correlation between environmental parameters to insect’s activity in Srengseng Urban Forest. Description method with direct observation design and purposive sampling were used in this research. Four observation sites as compass points representations had determined and direct collections used to collect insects, then photographed for documentations. Obtained results were calculated and analyzed with Shannon-Wiener’s Diversity Index (H’), Evenness Index (E), Dominancy Index (C), Principal Component Analysis (PCA) & Duffrene-Legendre’s Specification Measurement (Aij) & Consistency Measurement (Bij). Analyzed results showed Hymenopteran as SUF highest composition (21,99%), while the lowest compositions came from three orders; Coleoptera, Neuroptera dan Phasmida (0,29%). Total insect diversity index got high numbered, meanwhile on the site level, the diversity index stated in average level. This indicated some unique characteristics in each site. Dominancy was absent in every site and 9 insects’ roles had identified i.e. bio-accumulator, bio-indicator, detritivore, pest, neutral, pollinator, predator and high protein food source. Insects dailies was influenced by environment factors, especially the canopy cover & temperature. Both measured via PCA’s calculations results. PCA’s calculations supported by Duffrene-Legendre’s Specification Measurement (Aij) which pointed out specific insects that scored high in Aij i.e Blattodea, Coleoptera, Neuroptera & Phasmida. The Consistency Measurement (Bij), part of Duffrene-Legendre’s, expressed consistent insects that scored high in Bij i.e Lepidoptera and Orthoptera. Srengseng Urban Forest’s environment health had examined in well-being condition through series of observations and results analysis because of its balanced accommodation in insects lives.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). Dr. Ratna Komala, M. Si.; 2). M. Isnin Noer, M. Si. |
Subjects: | Sains > Ilmu Bumi > Biologi |
Divisions: | FMIPA > S1 Biologi |
Depositing User: | sawung yudo |
Date Deposited: | 29 Oct 2024 02:18 |
Last Modified: | 29 Oct 2024 02:18 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/51788 |
Actions (login required)
View Item |