KARAKTERISTIK HABITAT BERBIAK KATAK DI KOTA JAKARTA: KAJIAN MENGENAI AREA TERKELOLA DAN TIDAK TERKELOLA

IVAN HAFIDHUDDIN, . (2022) KARAKTERISTIK HABITAT BERBIAK KATAK DI KOTA JAKARTA: KAJIAN MENGENAI AREA TERKELOLA DAN TIDAK TERKELOLA. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
1. COVER.pdf
Restricted to Registered users only

Download (29kB)
[img] Text
2. Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only

Download (470kB)
[img] Text
3. BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (88kB)
[img] Text
4. BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (227kB)
[img] Text
5. BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (122kB)
[img] Text
6. BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (795kB)
[img] Text
7. DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (205kB)
[img] Text
8. LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (375kB)

Abstract

Urbanisasi yang terjadi secara global menyebabkan degradasi atas lahan basah. Lahan basah merupakan suatu ekosistem yang dinamis serta ditandai dengan keberadaan genangan air. Penurunan area lahan basah terjadi bersamaan dengan penurunan signifikan pada populasi amfibi dalam satu dekade ini. Hal ini terjadi karena degradasi lahan basah yang merupakan salah satu habitat berbiak dari kelompok katak di perkotaan. Degradasi lahan basah yang juga terjadi di Indonesia ini, menjadi alasan untuk melakukan penelitian mengenai karakteristik habitat berbiak katak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik habitat berbiak katak di kota Jakarta. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2021 – Januari 2022 di Jakarta. Data yang diambil terdiri dari variabel air yaitu suhu, pH, turbiditas, salinitas, dan kadar nitrit. Variabel katak yang diambil dengan survey akustik dan visual. Serta variabel vegetasi yaitu tutupan vegetasi akuatik serta luas area vegetasi dan non-vegetasi dengan analisis NDVI. Data karakteristik habitat berbiak katak akan divisualisasikan dengan PCA. Analisis korelasi akan dilakukan untuk variabel vegetasi menggunakan analisis korelasi Rank Spearman. Pada 25 plot yang dibuat di Jakarta, ditemukan delapanjenis katak dari lima suku. Habitat berbiak katak di kota Jakarta memiliki karakteristik kondisi perairan dengan rata-rata: turbiditas 7.82 NTU, temperatur 27.4oC, salinitas 0,41 ppt, derajat keasaman 6.4, dan kadar nitrit 0.22 (mg/L).Kondisi vegetasi seperti: tutupan vegetasi akuatik sebesar 23%, serta persentase luas area non-vegetasi dan vegetasi berturut-turut 9% dan 31%. Terlihat adanya perbedaan karakteristik habitat antara area terkelola dan tidak terkelola dari hasil visualisasi PCA. Terdapat adanya korelasi negatif lemah dan moderat dengan luas area vegetasi, pada jenis Amnirana nicobariensis dan Duttaphrynus melanostictus. Faktor yang mendukung habitat berbiak katak di Jakarta berbeda untuk setiap jenis. Amnirana nicobariensismemiliki kecenderungan untuk menggunakan area tidak terkelola sebagai habitat berbiak. Secara umum, perairan sementara yang tidak tercemar dan vegetasi sekitar yang beragam dapat mendukung habitat berbiak. ************************************************************ Urbanizations have caused wetlands degradation globally. Wetland is a dynamic ecosystem characterized by the presence of water reservoirs. In the past decade, degradation in wetland areas has coincided with a significant decline in amphibian populations. It happens because wetland is one of the breeding habitats being used by amphibians in urban areas, especially frogs. The fact that wetland degradation alsooccurred in Indonesia, provides an urgency to perform research on frog breeding habitat characteristics. The goal of this study is to reveal the frog breeding habitat characteristics. This study was conducted from October 2021 to January 2022, in Jakarta. Data gathered in this study was from water variables, including temperature, acidity, turbidity, salinity, andnitrite level. Data from the frog variable was collected using acoustic and visual surveys. Vegetation variables including aquatic vegetation cover, vegetation area, and non-vegetation area data were carried out using NDVI. We used PCA to visualize the frog's breeding habitat characteristics. Correlation analysis was performed for vegetation variables using Spearman rank correlation analysis. 25 plots were made in Jakarta, and eight frog species from five families were discovered in those plots. The frog’s breeding habitatin Jakarta has water characteristics with an average of 7.82 NTU in turbidity, 27.4oC in temperature, 0,41 ppt in salinity, 6.4 in acidity, and 0.22 mg/L in nitrite level. In vegetation characteristics with aquatic vegetation cover of 23%, 9% of the non-vegetation area, and 31% of vegetation area. From PCA visualization, we can see a difference in habitat characteristics of managed and unmanaged areas. Respectively, Amnirananicobariensis and Duttaphrynus melanostictus have a weak and moderate negative correlation with vegetation area. Frog's breeding habitat in Jakarta is supported by a various factor that is different for every species. Amnirana nicobariensis tends to use unmanaged area as breeding habitat. In general, an unpolluted ephemeral pool and diverse vegetation could support the anuran breeding habitat in Jakarta.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Agung Sedayu, S.Si, M.Sc.; 2). M. Isnin Noer, M.Si.
Subjects: Sains > Ilmu Bumi > Biologi
Divisions: FMIPA > S1 Biologi
Depositing User: sawung yudo
Date Deposited: 07 Nov 2024 06:56
Last Modified: 07 Nov 2024 06:56
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/51968

Actions (login required)

View Item View Item