RAHAYU PUSPITASARI, . (2024) RANCANG BANGUN TONGKAT PINTAR BERBASIS INTERNET OF THINGS (IOT) BAGI PENYANDANG TUNANETRA. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
COVER.pdf Download (799kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (243kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (952kB) | Request a copy |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (646kB) | Request a copy |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (947kB) | Request a copy |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (237kB) | Request a copy |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (309kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (965kB) | Request a copy |
Abstract
Tujuan utama dari penelitian ini adalah merancang dan menguji sebuah tongkat pintar berbasis Internet Of Things (IoT) untuk penyandang tunanetra. Diharapkan alat ini dapat memudahkan penyandang tunanetra untuk berjalan sendiri dengan lebih aman, memberikan informasi tentang adanya objek penghalang di depan tongkat, mendeteksi genangan air di ujung tongkat, serta mengetahui posisi tongkat. Selain itu, alat ini juga bertujuan untuk memungkinkan pemantauan lokasi pengguna ketika mereka berjalan sendirian. Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan Research and Development (R&D) oleh Borg & Gall, dengan sistem yang diusulkan menggunakan ESP32 sebagai mikrokontroler, sensor ultrasonik, water level sensor, dan gyroscope sensor, yang terintegrasi dengan aplikasi telegram sebagai platform Internet of Things (IoT). Penyandang tunanetra merupakan bagian dari komunitas dengan keterbatasan mobilitas dalam kehidupan sosial. Harapan mereka atas mobilitas tidak hanya terbatas pada aspek sosial, melainkan juga berkaitan dengan kemampuan untuk memperoleh informasi. Indra penglihatan merupakan salah satu sumber informasi vital bagi manusia, dan sebagian besar informasi yang diterima berasal dari indra ini. Rancangan alat bantu ini dirancang untuk membantu pengguna menghindari objek-objek di depan tongkat, mendeteksi genangan air di ujung tongkat, dan mengetahui posisi tongkat dengan tongkat mengeluarkan suara peringatan dan telegram memberikan notifikasi sesuai dengan pembacaan sensor, serta memberikan informasi tentang lokasi pengguna tongkat tersebut. Berdasarkan hasil pengujian, tongkat pintar ini berfungsi dengan baik. Alat ini dapat mendeteksi objek di depan tongkat dengan jarak kurang dari 100 centi meter, genangan air di ujung tongkat, mengetahui posisi tongkat dengan tongkat mengeluarkan suara peringatan kepada pengguna tongkat dan telegram memberikan notifikasi sesuai dengan pembacaan sensor. Selain itu, alat ini mampu mengetahui lokasi pengguna tongkat melalui pesan telegram berisi titik koordinat Global Positioning System (GPS), sehingga memudahkan pencarian pengguna tongkat saat mereka berada jauh dari rumah. Hasil keseluruhan sistem menunjukkan bahwa rancang bangun tongkat pintar berbasis Internet of Things (IoT) bagi penyandang tunanetra dapat bekerja dengan baik, karena selama pengujian sebanyak 10 kali, alat dapat membaca semua pembacaan data sensor, serta notifikasi yang masuk di telegram. Pada pengujian latency dan delay di Jl. Tebet Timur Raya sebanyak 10 kali dan di Universitas Negeri Jakarta sebanyak 10 kali, maka dikategorikan baik karena memiliki nilai rata-rata kurang dari 150 detik. Dapat diartikan sistem ini memiliki waktu respons yang cepat. Pada pengujian jitter yang telah dilakukan, maka dapat dikategorikan baik karena memiliki nilai rata-rata jitter direntang 1 detik sampai dengan 75 detik. Pengujian sistem yang lengkap telah menunjukkan bahwa tongkat pintar ini mampu bekerja dengan baik. Kata Kunci: Tongkat Pintar Tunanetra, Tunanetra, Sensor Ultrasonik, Sensor Water Level, GPS, Speaker, Mikrokontroler. ***** The main objective of this research is to design and test an Internet of Things (IoT) based smart cane for the blind. It is hoped that this tool can make it easier for blind people to walk more safely on their own, provide information about the presence of obstructing objects in front of the stick, detect puddles of water at the end of the stick, and find out the position of the stick. Additionally, the tool also aims to enable monitoring of users' location when they are walking alone. In this research, the research method used is research and development Research and Development (R&D) by Borg & Gall, with the proposed system using ESP32 as a microcontroller, ultrasonic sensor, water level sensor, and gyroscope sensor, which is integrated with the Telegram application as a platform Internet of Things (IoT). Blind people are part of a community with limited mobility in social life. Their expectations for mobility are not only limited to social aspects, but are also related to the ability to obtain information. The sense of sight is a vital source of information for humans, and most of the information received comes from this sense. The design of this tool is designed to help users avoid objects in front of the stick, detect puddles of water at the end of the stick, and find out the position of the stick with the stick emitting a warning sound and a telegram providing notifications according to sensor readings, as well as providing information about the location of the stick user. Based on test results, this smart stick functions well. This tool can detect objects in front of the stick at a distance of less than 100 centimeters, puddles of water at the end of the stick, determine the position of the stick with the stick emitting a warning sound to the stick user and a telegram providing notifications according to sensor readings. In addition, this tool is able to determine the location of the cane user via telegram messages containing Global Positioning System (GPS) coordinates, making it easier to find cane users when they are far from home. The results of the entire system show that the design of an Internet of Things (IoT) based smart cane for the blind can work well, because during testing 10 times, the tool was able to read all sensor data readings, as well as notifications that came in on Telegram. In testing latency and delay on Jl. Tebet Timur Raya 10 times and at Jakarta State University 10 times, so it is categorized as good because it has an average value of less than 150 seconds. This means that this system has a fast response time. In the jitter testing that has been carried out, it can be categorized as good because it has an average jitter value in the range of 1 second to 75 seconds. Complete system testing has shown that this smart stick is capable of working well.. Keywords: Blind Smart Stick, Visually Impaired, Ultrasonic Sensor, Water Level Sensor, GPS, Speaker, Microcontroller.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). Dr. Aodah Diamah, S.T., M.Eng ; 2). Dr. Baso Maruddani, M.T |
Subjects: | Teknologi dan Ilmu Terapan > Teknik Elektronika |
Divisions: | FT > S1 Pendidikan Teknik Elektronika |
Depositing User: | Rahayu Puspitasari . |
Date Deposited: | 22 Jan 2025 07:13 |
Last Modified: | 22 Jan 2025 07:13 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/52366 |
Actions (login required)
View Item |