PERAN FRONT ANTI-FASIS DALAM PERLAWANAN TERHADAP JEPANG (1942-1945)

FIRMANSYAH, . (2025) PERAN FRONT ANTI-FASIS DALAM PERLAWANAN TERHADAP JEPANG (1942-1945). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

	Text COVER.pdf Download (1MB)
	Text BAB 1.pdf Download (257kB)
	Text BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (371kB) | Request a copy
	Text BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (700kB) | Request a copy
	Text BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (101kB) | Request a copy
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (227kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran front anti-fasis memberikan dampak yang signifikan bagi pemuda dan rakyat Indonesia dalam melakukan perlawanan terhadap Jepang. Front anti-fasis ini dimotori oleh orang-orang nasionalis yang memang sedari awal telah menolak kehadiran Fasisme di Indonesia. Organisasi yang paling keras perlawanannya terhadap Fasis adalah PNI BARU, Partindo yang mereka tuangkan dalam surat kabar mereka seperti Daulat Ra’jat, Pemandangan dan Indonesia Berdjuang. Para kader Partindo dan nasionalisme kiri ini kemudian membentuk wadah yang legal dan sah secara hukum dengan mendirikan Gerindo, yang bertujuan untuk menentang fasisme dan mengajak pemerintah kolonial bekerja sama dalam menghadapi fasis Jepang. Front anti-fasis kemudian terbentuk setelah kedatangan Jepang ke Indonesia, Front anti-fasis ini digerakkan oleh PKI Ilegal dan para kader Gerindo. Pembubaran organisasi politik yang tidak pro-Jepang memaksa organisasi anti-fasis harus bergerak dibawah tanah. Selain PKI Ilegal, terdapat organisasi anti-fasis dengan skala kecil yang melakukan perlawanan dan organisasi anti-fasis terbesar digerakkan oleh dua kelompok yaitu kelompok Amir Sjarifuddin dan kelompok Sjahrir. Kata Kunci: Front Anti-Fasis, Jepang, Fasisme. ***** The results of this research show that the role of the anti-fascist front had a significant impact on Indonesian youth and people in carrying out resistance against Japan. This anti-fascist front was led by nationalists who from the start had rejected the presence of Fascism in Indonesia. The organization with the strongest resistance to the Fascists was PNI BARU, Partindo which they stated in their newspapers such as Daulat Ra'jat, Scenery and Indonesia Berdjuang. These Partindo cadres and leftist nationalism then formed a legal and legal forum by establishing Gerindo, which aimed to fight fascism and invite the colonial government to cooperate in facing Japanese fascists. The anti-fascist front was then formed after the arrival of Japan to Indonesia. This anti-fascist front was driven by the Illegal PKI and Gerindo cadres. The dissolution of political organizations that were not pro-Japanese forced anti-fascist organizations to go underground. Apart from the Illegal PKI, there are small-scale anti-fascist organizations that are carrying out resistance and the largest anti-fascist organizations are driven by two groups, namely the Amir Sjarifuddin group and the Sjahrir group. Keywords: Anti-Fascist Front, Japan, fascism.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Additional Information:	1). Dr. Nurzengky Ibrahim, M.M. ; 2). Firdaus Hadi Santosa, M.Pd.
Subjects:	Ilmu Sejarah > Kumpulan Peristiwa Tertentu Ilmu Sejarah > Kronologis Sejarah Ilmu Sosial > Kondisi Sosial,Masalah Sosial,Reformasi Sosial Ilmu Sosial > Sosialisme, Komunisme Sejarah Dunia > Indonesia Ilmu Politik > Ideologi Politik
Divisions:	FIS > S1 Pendidikan Sejarah
Depositing User:	Users 26805 not found.
Date Deposited:	25 Feb 2025 07:36
Last Modified:	25 Feb 2025 07:36
URI:	http://repository.unj.ac.id/id/eprint/53500

Actions (login required)

View Item