POLA KOMUNIKASI ANAK PENGHAFAL HADITS USIA 5-6 TAHUN DENGAN TEMAN SEBAYA (PENELITIAN KUALITATIF DI TK IZZATUS SUNNAH, PULO GADUNG, JAKARTA TIMUR)

SILMI ZIKRA AGUSTIN, . (2020) POLA KOMUNIKASI ANAK PENGHAFAL HADITS USIA 5-6 TAHUN DENGAN TEMAN SEBAYA (PENELITIAN KUALITATIF DI TK IZZATUS SUNNAH, PULO GADUNG, JAKARTA TIMUR). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
BAB 1.pdf

Download (588kB)
[img] Text
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (727kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (733kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy
[img] Text
BAB 5.pdf

Download (456kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (395kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf

Download (6MB)
[img] Text
COVER.pdf

Download (7MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola komunikasi anak penghafal hadits usia 5-6 tahun dengan teman sebaya di TK Izzatus Sunnah yang dilakukan pada bulan Agustus – Oktober 2019. Pola komunikasi anak penghafal hadits yang muncul adalah yang berbentuk verbal dan nonverbal. Verbal berkaitan dengan ucapan hadits yang telah anak hafalkan dan nonverbal berupa gerakan tubuh atau ekspresi wajah anak. Subjek penelitian ini adalah murid laki-laki penghafal hadits yang berusia 5-6 tahun di TK Izzatus Sunnah. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, display data, dan verifikasi/kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola komunikasi anak penghafal hadits dengan teman sebaya muncul ketika ada hal yang dilakukan oleh teman sebaya yang tidak sesuai dengan isi hadits yang anak hafal. Hal itu dipertegas dengan ekspresi wajah dan gerakan tubuh sebagai bentuk komunikasi nonverbal. Pola komunikasi anak penghafal hadits dengan teman sebaya tidak hanya muncul di sekolah, tetapi juga di rumah. Tanggapan yang diberikan antara teman sebaya di sekolah dan di rumah memiliki perbedaan ketika diberikan hadits. Tanggapan teman sekolah lebih cenderung ke arah nonverbal, artinya lebih ikut mengikuti apa yang diucapkan dan memberikan jawaban melalui ekspresi wajah. Tanggapan teman rumah ada yang berbentuk verbal yaitu berupa pembelaan diri, dan ada juga yang berbentuk nonverbal yaitu ekspresi wajah dan mengikuti apa yang diucapkan anak penghafal hadits. Metode menghafal hadits di TK Izzatus Sunnah beragam, yaitu talaqi, muraja’ah, gerakan, permainan, dan tanya jawab. Metode evaluasi dalam program menghafal hadits yang digunakan yaitu anak diminta satu per satu atau per kelompok ke depan kelas, ditanya satu per satu, dan melihat gerakan bibir saat kegiatan muraja’ah berlangsung. This research was aimed to describe communication pattern of memorizers the hadits ages 5-6 with peers in Izzatus Sunnah Kindergarten which were conducted in August – October 2019. Communication patterns of memorizers the hadits that appear are in the form verbal and nonverbal. Verbal related to the hadits sayings that children have memorized and nonverbal are form of gesture or facial expression of children.The subject of this research is male students who memorizers the hadits aged 5-6 years in Izzatus Sunnah Kindergarten. The study used qualitative methods. Data collection procedure was carried out by the means of observation, interview, and the documentation. Data analysis used data condensation, data display, and verification/conclusion. The result of the research showed that communication patterns of memorizers the hadits with peers arise when there are things done by peers which are not in accordance with the contents of the hadits that children memorized. It is made clear by facial expressions and body language as a for of nonverbal communication. Communication patterns of memorizers the hadits not only appear in school, but also at home. The responses given between peers at school and at home have differences when given a hadits. Schoolmate’s responses tend to be nonverbal, meaning that they follow what was said and provide answers through facial expressions. Respons from friends in the house are in the form of verbal that is self defense, and there is also a nonverbal form that is facial expressions and follow what was said by the child who memorizers the hadits. The method of memorizing the hadits in Izzatus Sunnah Kindergarten is diverse, namely talaqqi, muraja’ah, movement, games, and question and answer. Evaluation methods in memorizing the hadits program used are children asked one by one or group to the front of the class, ask one by one, and see the elips movement when muraja’ah activities on going.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1.) Azizah Muis, S.Pd., M.Pd. ; 2.) Dra. Yudrik Jahja, M.Pd.
Subjects: Pendidikan > Teori, Penelitian Pendidikan
Divisions: FIP > S1 Pendidikan Guru PAUD
Depositing User: Users 1197 not found.
Date Deposited: 12 Mar 2020 11:22
Last Modified: 12 Mar 2020 11:22
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/5404

Actions (login required)

View Item View Item