STRATEGI KOMUNIKASI HUMAS KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DALAM MENGINFORMASIKAN LAYANAN SAPA 129

DIAN YUSUF, . (2025) STRATEGI KOMUNIKASI HUMAS KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DALAM MENGINFORMASIKAN LAYANAN SAPA 129. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
Dian Yusuf_1408521056_COVER.pdf

Download (551kB)
[img] Text
Dian Yusuf_1408521056_BAB I.pdf

Download (415kB)
[img] Text
Dian Yusuf_1408521056_BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (416kB) | Request a copy
[img] Text
Dian Yusuf_1408521056_BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (308kB) | Request a copy
[img] Text
Dian Yusuf_1408521056_BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (789kB) | Request a copy
[img] Text
Dian Yusuf_1408521056_BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (211kB) | Request a copy
[img] Text
Dian Yusuf_1408521056_DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (205kB)
[img] Text
Dian Yusuf_1408521056_LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan isu prioritas yang memerlukan penanganan komprehensif, termasuk penyediaan layanan pengaduan yang mudah diakses. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) telah meluncurkan layanan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129 sebagai garda terdepan dalam merespons kasus kekerasan. Namun, layanan ini sangat bergantung pada strategi komunikasi dalam menginformasikannya kepada publik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam strategi komunikasi yang diterapkan oleh Humas Kemen PPPA dalam menginformasikan layanan SAPA 129, serta mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambatnya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan kerangka analisis model perencanaan strategi komunikasi lima tahap dari Hafied Cangara, yang meliputi Penelitian (Research), Perencanaan (Plan), Pelaksanaan (Execute), Pengukuran (Measure), dan Pelaporan (Report). Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan informan dari Biro Humas Kemen PPPA, observasi, studi dokumentasi, dan diperkuat dengan triangulasi sumber melalui wawancara dengan seorang praktisi komunikasi publik sebagai informan ahli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Humas Kemen PPPA telah menerapkan strategi komunikasi secara siklus, terstruktur, dan berbasis data. Proses ini diawali dengan riset mendalam berbasis data dari SIMFONI PPA, dilanjutkan dengan perencanaan multisaluran yang berfokus pada platform digital, diwujudkan melalui diseminasi konten edukatif dan pemanfaatan komunikator kunci, serta dievaluasi dan dilaporkan secara sistematis untuk pengambilan keputusan. Praktik ini divalidasi oleh ahli komunikasi publik sebagai sebuah pendekatan yang profesional dan menunjukkan tingkat kematangan organisasi yang tinggi, terutama dalam pengambilan keputusan berbasis bukti. Faktor pendukung utama adalah dukungan pimpinan yang kuat dan kolaborasi eksternal yang luas. Sementara itu, faktor penghambatnya meliputi keterbatasan sumber daya manusia dan anggaran, tantangan jangkauan ke daerah 3T, serta tingkat kepercayaan publik yang masih perlu ditingkatkan. ***** Violence against women and children is a priority issue that requires comprehensive handling, including the provision of easily accessible reporting services. The Ministry of Women Empowerment and Child Protection (Kemen PPPA) has launched the Friends of Women and Children (SAPA) 129 service as the frontline in responding to cases of violence. However, this service heavily relies on the communication strategy used to inform the public about it. This research aims to thoroughly examine the communication strategy implemented by the Public Relations Bureau of Kemen PPPA in disseminating information about the SAPA 129 service, as well as to identify its supporting and inhibiting factors. The research method used is descriptive qualitative with the analytical framework of Hafied Cangara's five-stage communication strategy planning model, which includes Research, Plan, Execute, Measure, and Report. Data was collected through in-depth interviews with informants from the Public Relations Bureau of Kemen PPPA, observation, documentation studies, and was reinforced by source triangulation through an interview with a public communication practitioner as an expert informant. The results of the study indicate that the Public Relations Bureau of Kemen PPPA has implemented a cyclical, structured, and data-based communication strategy. This process begins with indepth research based on data from the PPA SIMFONI (Online Information System for the Protection of Women and Children), followed by multichannel planning focusing on digital platforms, actualized through the dissemination of educational content and the utilization of key communicators, and is systematically evaluated and reported for decision making. This practice was validated by a public communication expert as a professional approach that demonstrates a high level of organizational maturity, especially in evidence-based decision-making. The main supporting factors are strong leadership support and extensive external collaboration. Meanwhile, the inhibiting factors include limitations in human resources and budget, challenges in reaching disadvantaged, frontier, and outermost (3T) regions, and a level of public trust that still needs to be improved.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Wina Puspita Sari, M.Si. ; 2). Muria Putriana, M.Pd.
Subjects: Ilmu Sosial > Kondisi Sosial,Masalah Sosial,Reformasi Sosial
Ilmu Sosial > Wanita,Pernikahan dan Keluarga
Ilmu Sosial > Komunitas Sosial, Ras dan Kelompok
Ilmu Politik > Pemerintahan Lokal dan Sistem Pemerintahan Negara
Ilmu Sosial > Komunikasi
Divisions: FIS > D IV Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Digital
Depositing User: Dian Yusuf .
Date Deposited: 31 Jul 2025 03:20
Last Modified: 31 Jul 2025 03:20
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/57016

Actions (login required)

View Item View Item