PENGARUH PENGGUNAAN SERAT IJUK DENGAN PENAMBAHAN SUPERPLASTICIZER TERHADAP KUAT TARIK BELAH BETON IMPLEMENTASI MATA KULIAH PRAKTEK UJI BAHAN

ERIZA FUTRA YUDI, . (2025) PENGARUH PENGGUNAAN SERAT IJUK DENGAN PENAMBAHAN SUPERPLASTICIZER TERHADAP KUAT TARIK BELAH BETON IMPLEMENTASI MATA KULIAH PRAKTEK UJI BAHAN. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

	Text file Cover..pdf Download (717kB)
	Text File Bab 1 Pendahuluan.pdf Download (395kB)
	Text File Bab 2 Landasan Teori.pdf Restricted to Registered users only Download (596kB) | Request a copy
	Text File Bab 3 Metodelogi Penelitian.pdf Restricted to Registered users only Download (494kB) | Request a copy
	Text File Bab 4 Hasil Pembahasan.pdf Restricted to Registered users only Download (830kB) | Request a copy
	Text File Bab 5 Kesimpulan Dan Saran.pdf Restricted to Registered users only Download (338kB) | Request a copy
	Text File Daftar Pustaka.pdf Download (279kB)
	Text File Lampiran dan Daftar Riwayat Hidup.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Beton merupakan salah satu material konstruksi yang paling banyak digunakan karena memiliki kekuatan tekan yang tinggi. Namun demikian, beton memiliki kelemahan dalam menahan gaya tarik, yang dapat memicu retak awal dan mengurangi durabilitas struktur. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan modifikasi campuran beton dengan penambahan bahan tambahan seperti serat alami dan superplasticizer. Serat ijuk dipilih karena memiliki sifat mekanis yang baik, tahan terhadap lingkungan agresif, dan mudah diperoleh secara lokal, sedangkan superplasticizer digunakan untuk meningkatkan workability beton yang menurun akibat penambahan serat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan serat ijuk sebanyak 5% dari berat semen dengan variasi panjang 3 cm, 4 cm, dan 5 cm serta penambahan superplasticizer sebanyak 0,8% terhadap sifat mekanik beton, khususnya kuat tekan dan kuat tarik belah. Pengujian dilakukan terhadap nilai slump, kuat tekan, dan kuat tarik belah pada umur beton 14 dan 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan serat ijuk menurunkan nilai slump, tetapi dengan bantuan superplasticizer, nilai slump tetap berada dalam batas standar yang dapat diterima. Kuat tekan maksimum sebesar 10,8 MPa diperoleh pada variasi panjang serat 5 cm pada umur 28 hari, sementara kuat tarik belah tertinggi sebesar 1,93 MPa juga ditemukan pada variasi yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa panjang serat ijuk 5 cm memberikan pengaruh paling optimal terhadap peningkatan sifat mekanik beton.penambahan serat ijuk 5% dan superplasticizer 0,8% memberikan pengaruh positif terhadap kuat tarik belah beton dan cukup mempertahankan kuat tekan beton agar sesuai dengan mutu rencana. Kombinasi ini dapat digunakan sebagai alternatif inovatif dalam pengembangan beton struktural yang ramah lingkungan dan ekonomis. ****** Concrete is one of the most widely used construction materials due to its high compressive strength. However, it has a weakness in resisting tensile forces, which can lead to early cracking and reduce the durability of structures. To address this issue, concrete mixtures can be modified by adding supplementary materials such as natural fibers and superplasticizers. Ijuk fiber is chosen because of its good mechanical properties, resistance to aggressive environments, and local availability. Superplasticizer is used to improve the workability of concrete, which tends to decrease due to fiber addition. This study aims to investigate the effect of adding 5% arenga fiber by weight of cement with fiber lengths of 3 cm, 4 cm, and 5 cm, along with 0.8% superplasticizer, on the mechanical properties of concrete, particularly compressive strength and splitting tensile strength. The tests conducted include slump, compressive strength, and splitting tensile strength at 14 and 28 days of curing. The results show that the addition of arenga fiber decreases slump values, but the presence of superplasticizer maintains the slump within acceptable limits. The highest compressive strength of 10.8 MPa and the highest splitting tensile strength of 1.93 MPa were obtained with 5 cm fiber length at 28 days. This indicates that 5 cm fiber length provides the most optimal improvement to the mechanical performance of concrete. The combination of 5% arenga fiber and 0.8% superplasticizer positively influences the tensile strength and sufficiently maintains the compressive strength according to the design mix. This combination can serve as an innovative and eco-friendly alternative for structural concrete development.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Additional Information:	1.) Anisah, M.T ; 2.) Ririt Aprilin S, ST., M.Sc.Eng
Subjects:	Teknologi dan Ilmu Terapan > Teknik Sipil Teknologi dan Ilmu Terapan > Teknik Jalan Raya Teknologi dan Ilmu Terapan > Konstruksi Bangunan
Divisions:	FT > S1 Pendidikan Teknik Bangunan
Depositing User:	ERIZA FUTRA YUDI .
Date Deposited:	12 Aug 2025 02:26
Last Modified:	12 Aug 2025 02:26
URI:	http://repository.unj.ac.id/id/eprint/59340

Actions (login required)

View Item