CUT ERRA RISMORLITA, . (2020) PEMBELAJARAN BERBICARA BAHASA JEPANG DI SMA NEGERI 75 JAKARTA UTARA (Suatu Studi Etnografi). Doktor thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
COVER.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB I -PENDAHULUAN.pdf Download (304kB) |
|
Text
BAB II- KAJIAN PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (586kB) | Request a copy |
|
Text
BAB III -METODE PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only Download (367kB) | Request a copy |
|
Text
BAB IV HASIL PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text
BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN (1).pdf Download (331kB) |
|
Text
BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI.pdf Download (289kB) |
|
Text
DAFTAR RUJUKAN.pdf Download (239kB) |
|
Text
LAMPIRAN (1).pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
JAPANESE SPEAKING LEARNING IN NORTH JAKARTA 75 SENIOR HIGH SCHOOL (Ethnography study) Cut Erra Rismorlita Postgraduate Program in Language Education, Universitas Negeri Jakarta Email: erralita@unj.ac.id ABSTRACT The aim of this study was to get a deep understanding of Japanese speaking learning at SMA Negeri 75 North Jakarta. The research used a qualitative approach with ethnographic methods. The data were gathered through document study, recording, observation, field note, and in-depth interview. Based on the results of the study it was found that basically the learning process of speaking Japanese which was conducted in SMA 75 Jakarta was based on intercultural recognition. This can be seen as follows: (1) syllabus refers to K13 with JF Standards and includes integrated thematic syllabus types. JF Standard has a Japanese language concept for intercultural understanding, (2) the purpose of learning to speak Japanese in particular is so that students can communicate using Japanese that is simple, natural and reached for everyday conversation (nichijou kaiwa youni riyou dekiru) according to context of real situations; (3) learning material contains linguistic rules that place students in the setting of certain situations through intercultural recognition; (4) the learning approaches and methods used vary by prioritizing learning activities through intercultural introduction, such as role play and drilling; (5) daily assessments are taken from a collection of daily values in the form of project task values produced by students both individuals and groups. The results of the project are collected as portfolios, so students can assess their own level of maturity in Japanese, record and record their linguistic and cultural experiences, as well as archive and save them. (6) The linguistic environment built at SMA 75 Jakarta gives the opportunity for students to practice Japanese, speak Japanese, whose situation is made real so that it can be used for everyday conversation. Keywords: The learning speaking, SMA 75 Jakarta, ethnography v PEMBELAJARAN BERBICARA BAHASA JEPANG DI SMA NEGERI 75 JAKARTA UTARA (Suatu Studi Etnografi) Cut Erra Rismorlita Program Pascasarjana Ilmu Pendidikan Bahasa Universitas Negeri Jakarta Email: erralita@unj.ac.id ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh pemahaman secara mendalam tentang pembelajaran berbicara bahasa Jepang di SMA Negeri 75 Jakarta Utara. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode etnografi. Pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi, rekaman video, observasi, catatan lapangan, dan wawancara mendalam yang disesuaikan dengan latar penelitian. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa pada dasarnya proses pembelajaran berbicara bahasa Jepang yang dilaksanakan di SMA 75 Jakarta berbasis pengenalan antar budaya. Hal tersebut terlihat sebagai berikut: (1) silabus mengacu pada K13 dengan JF Standar dan termasuk jenis silabus tematik terpadu. JF Standar memiliki konsep bahasa Jepang untuk pemahaman antar budaya, (2) tujuan pembelajaran berbicara bahasa Jepang khususnya adalah agar siswa dapat berkomunikasi menggunakan bahasa Jepang yang sederhana, natural dan tercapai keterpakaian nya untuk percakapan sehari-hari (nichijou kaiwa riyou dekiru youni) sesuai dengan konteks budaya situasi nyata dalam masyarakat Jepang; (3) materi pembelajaran berisi kaidah-kaidah kebahasaan yang menempatkan siswa pada latar situasi tertentu melalui pengenalan antar budaya; (4) pendekatan dan metode pembelajaran yang digunakan bervariasi dengan mengutamakan kegiatan belajar melalui pengenalan antar budaya, seperti role play dan drilling; (5) penilaian harian diambil dari kumpulan nilai harian berupa nilai-nilai tugas project yang dikumpulkan sebagai portofolio, sehingga siswa dapat menilai sendiri tingkat kematangan bahasa Jepangnya, merekam dan mencatat pengalaman kebahasaan dan kebudayaannya, sekaligus mengarsip dan menyimpannya. (6) Lingkungan kebahasaan yang terbangun di SMA 75 Jakarta memberi kesempatan pada para siswa berlatih bahasa Jepang, berbicara bahasa Jepang, yang situasinya dibuat nyata sehingga tercapai kegunaannya untuk percakapan sehari-hari. Kata kunci : Pembelajaran berbicara, SMA Negeri 75 Jakarta, etnografi
Item Type: | Thesis (Doktor) |
---|---|
Additional Information: | 1) Prof. Dr. Emzir, M.Pd 2) Prof. Dr. Yumna Rasyid, M.Pd |
Subjects: | Bahasa dan Kesusastraan > Bahasa Jepang |
Divisions: | PASCASARJANA > S3 Linguistik Terapan |
Depositing User: | Users 1705 not found. |
Date Deposited: | 21 Apr 2020 12:35 |
Last Modified: | 25 Jul 2022 01:53 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/6917 |
Actions (login required)
View Item |