HAJAT BUMI KRAMAT GANCENG SEBAGAI ARENA REPRODUKSI KEBUDAYAAN MASYARAKAT BETAWI (STUDI KASUS: MASYARAKAT BETAWI PONDOK RANGGON)

RIZQI AYU IMANNITYA, . (2022) HAJAT BUMI KRAMAT GANCENG SEBAGAI ARENA REPRODUKSI KEBUDAYAAN MASYARAKAT BETAWI (STUDI KASUS: MASYARAKAT BETAWI PONDOK RANGGON). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
COVER.pdf

Download (921kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (507kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (230kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (219kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (204kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (137kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (242kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (279kB)

Abstract

Penelitian ini secara garis besar memiliki tujuan untuk mendeskripsikan tentang reproduksi budaya Betawi yang terjadi di Hajat Bumi Kramat Ganceng. Penelitan ini menunjukan bagaimana masyarakat Pondok Ranggon memiliki habitus, modal budaya dalam reproduksi budaya nya. Pada penelitian ini juga menunjukan bagaimana reproduksi sosial yang di dalamnya terdapat nilai dan norma. Pola pewarisan budaya menjadi bagian dari reproduksi budaya dan sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif, dengan metode studi kasus. Data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah sebanyak lima informan kunci yaitu satu orang sesepuh adat, satu orang staf kelurahan Pondok Ranggon, tiga orang masyarakat asli Pondok Ranggon dan satu orang masyarakat pendatang. Penelitian ini juga menggunakan dua informan triangulasi yaitu, satu orang Budayawan Betawi dan satu orang Sejarawan sekaligus Budayawan Betawi. Lokasi penelitian ini dilakukan di Pondok Ranggon dan penelitian ini dimulai sejak Juli 2021 sampai Agustus 2021. Hasil penelitian ini berupa analisis mengenai reproduksi budaya yang terjadi dalam Hajat Bumi Kramat Ganceng yang dilakukan oleh juru kunci sebagai agen lalu diwariskan kepada generasi mereka. Juru kunci menarasikan sebuah cerita dari makam keramat ke masyarakat dengan mitos-mitos yang turut membumbui sehingga dipercaya oleh masyarakat Betawi yang ada di Pondok Ranggon. Narasi dari makam keramat menjadi modal kultura yang telah lama ditabung dari zaman dahulu hingga sekarang. Reproduksi sosial yang tertanam pada masyarakat Betawi Pondok Ranggon telah dimaknai sebagai identitas masyarakat. Hal ini dikarenakan sudah terciptanya pola dari hasil kesepakatan bersama untuk menjadikan norma, nilai adat istiadat yang diajarkan merupakan identitas masyarakat untuk berkehidupan sosial. Penelitian ini juga menemukan adanya ancaman perubahan budaya di masa depan dari generasi selanjutnya dan masyarakat pendatang bila pola pewarisan tidak dilakukan secara terus menerus. Kata kunci: Hajat Bumi, Reproduksi Budaya, Reproduksi Sosial   In general, this study aims to describe the reproduction of Betawi culture that occurred at Hajat Bumi Kramat Ganceng. This research shows how the people of Pondok Ranggon have habitus, cultural capital in the reproduction of their culture. This study also shows how social reproduction in which there are values and norms. The pattern of cultural inheritance is part of cultural and social reproduction. The method used in this research is a qualitative approach, with a case study method. Research data was gained through observation, in-depth interviews and documentation. The subjects of this study were five key informants, namely one traditional elder, one Pondok Ranggon sub-district staff, three Pondok Ranggon natives and one immigrant community. This study also uses two triangulation informants, namely, one Betawi Cultural and one Betawi Cultural historian as well. The location of this research was carried out in Pondok Ranggon and this research started from July 2021 to August 2021. The results of this study are an analysis of the cultural reproduction that occurs in Hajat Bumi Kramat Ganceng which is carried out by the caretaker as an agent and then passed on to their generations. The caretaker narrates a story from a sacred tomb to the community with myths that have also been embellished so that it is believed by the Betawi people in Pondok Ranggon. The narrative of the sacred tomb becomes a cultural capital that has been saved for a long time from ancient times to the present. Social reproduction embedded in the Betawi community of Pondok Ranggon has been interpreted as community identity. This is because a pattern has been created as a result of a mutual agreement to make the norms, values, and customs that are taught become the identity of the community for social life. This study also finds the threat of cultural change in the future from the next generation and immigrant communities. Keywords: Hajat Bumi, Cultural Reproduction, Social Reproduction

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Rakhmad Hidayat, Ph.D. 2). Achmad Siswanto, M.Si.
Subjects: Geografi, Antropologi > Budaya, Adat Istiadat
Ilmu Sosial > Sosiologi
Divisions: FIS > S1 Pendidikan Sosiologi
Depositing User: Users 13939 not found.
Date Deposited: 06 Mar 2022 06:39
Last Modified: 14 Mar 2022 06:01
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/23252

Actions (login required)

View Item View Item