MEGIA MUGI LUGINA, . (2011) PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM FILM INDONESIA Studi Kasus : Analisis Framing Terhadap Film Alangkah Lucunya Negeri Ini. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
Hasil observasi lapangan.pdf Download (29kB) |
|
Text
Biodata Penulis.pdf Download (36kB) |
|
Text
COver.pdf Download (53kB) |
|
Text
Final REAdy2.pdf Download (2MB) |
|
Text
Instrumen Penelitianku.pdf Download (26kB) |
|
Text
Daftar pustaka.pdf Download (16kB) |
|
Text
Hasil wawancara dengan Deddy Mizwar.pdf Download (13kB) |
|
Text
lengkapn2.pdf Download (27kB) |
|
Text
Pedoman Wawancara 2.pdf Download (11kB) |
Abstract
Penelitian ini membahas pembelajaran mengenai film yang bertema realita dan pembelajaran pendidikan multikultural untuk masyarakat. Masyarakat bisa memahami pendidikan multikultural serta proses kehidupan bermasyarakat. Pesan nilai sosial dalam film tersebut begitu dekat yaitu tentang pentingnya pendidikan, religi dan kebangsaan. Ini yang akan menjadi daya tarik dari penelitian ini. Sehingga akan memberi pembelajaran tersendiri bagi pembaca. Manfaat dari penelitian ini diharapkan mampu memberi konstribusi bagi perkembangan ilmu pada umumnya. Penelitian ini menggunakan kajian konstruksi realitas sosial Peter L Berger�Luckmann yang dilakukan film Alangkah Lucunya Negeri Ini. Penganalisaan penelitian ini menggunakan analisis framing Robert N Entman agar menjadi satu bingkai cerita film yang menarik. Film ALNI sendiri mengangkat refleksi masyarakat Indonesia dengan mengambil isu sosial yang terjadi selama 9 tahun terakhir hingga saat ini. Penelitian ini dilakukan di rumah produksi yakni PT. Demi Gisela Citra Sinema selama empat bulan dari Maret sampai dengan Juli 2011. Metode yang digunakan kualitatif dengan menganalisis, observasi dan wawancara dengan sumber ahli. Peran peneliti sendiri sebagai pengamat film dan melihat segala fenomena sosial yang ditampilkan dalam film tersebut. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa film pada dasarnya hanya hiburan semata yang dibumbui nilai peradaban, nilai kapitalis dan nilai estetika. Namun, sebagai bentuk apresiasi insan perfilman dan refleksi dari bangsa kita. Justru film haruslah menjadi refleksi masyarakat agar kita memperoleh pendidikan dan pembelajaran dalam film tersebut. Selain itu, film bisa menjadi satu alternatif membelajarkan pendidikan multikultural. Pendidikan bisa diraih dimanapun termasuk melalui film dengan konstruksi yang dibentuknya. Namun, semua itu tergantung bagaimana si insan perfilman tersebut menjual produknya dan penonton yang membelinya. Artinya diperlukan wawasan yang luas dan berkualitas. Pendidikan Multikultural yang dikaji ini adalah salah satu realita masyarakat Indonesia tentang nilai pendidikan, agama, gender, kebangsaan, profesi dan lainnya dengan metode audiovisual berupa film. Pengangkatan cerita film dari segala isu sosial yang terdengar dimasyarakat mampu dikemas dengan nilai estetika, etika dan adab ternyata bisa menjadi alternatif melakukan pembelajaran untuk masyarakat multikultur sebagai proses pendidikan sosial. Dengan azas ingin memberikan kontribusi baik untuk masyarakat bisa melalui banyak cara. Termasuk konstruksi sosial media massa yang merefleksikan realita merupakan “distributor” baik guna mentransfer berbagai ilmu. Kiranya konstruksi pendidikan sosial yang digambarkan film dapat menjadi motivasi dan tujuan baru dalam memberdayakan masyarakat.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1) Rusfadia Saktiyanti Jahja, M.Si 2) Dr. Robertus Robet, M.A |
Subjects: | Ilmu Sosial > Sosiologi |
Divisions: | FIS > S1 Pendidikan Sosiologi |
Depositing User: | sawung yudo |
Date Deposited: | 30 Jun 2022 06:19 |
Last Modified: | 30 Jun 2022 06:19 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/31161 |
Actions (login required)
View Item |