MUHAMAD IVAN HIDAYATULLAH, . (2023) PENGARUH TERPAAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM @KOMPASCOM TANGGAL 8 JULI 2022 TERKAIT BERITA PENYELEWENGAN DANA AKSI CEPAT TANGGAP (ACT) TERHADAP MINAT BERDONASI FOLLOWERS @KOMPASCOM PADA LEMBAGA FILANTROPI. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
COVER.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (293kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (471kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (384kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (571kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (122kB) | Request a copy |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (197kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT) diduga menyalahgunakan dana donasi publik untuk kepentingan individu pimpinannya. Hal tersebut bermula dari kecelakaan Lion Air tahun 2018, pihak ACT tidak melibatkan ahli waris korban dalam pembagian dana CSR. Dengan adanya kasus tersebut, memberikan dampak bagi lembaga filantropi lain. Masyarakat tidak sama lagi melihat kegiatan penggalangan dana oleh lembaga filantropi. Oleh sebab itu, Tujuan dalam penelitian ini, adalah untuk mengetahui bagaimana terpaan media sosial Instagram @kompascom dan minat berdonasi followers Instagram @kompascom serta untuk mengetahui pengaruh terpaan media sosial Instagram @kompascom tanggal 8 Juli 2022 terkait berita penyelewengan dana ACT terhadap minat berdonasi followers @kompascom pada lembaga filantropi. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian, yaitu Terpaan Media sebagai variabel bebas dan Minat sebagai variabel Terikat. Terpaan media dapat didefinisikan sebagai kegiatan mendengar, melihat, dan membaca pesan media atau mempunyai pengalaman dan perhatian terhadap pesan tersebut yang dapat terjadi pada individu atau kelompok. Sementara minat dapat didefinisikan sebagai dorongan atau keinginan dalam diri seseorang pada objek tertentu. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kognitif sosial yang dicetuskan oleh Albert Bandura. Teori ini menyoroti bagaimana pesan media dapat memengaruhi khalayak baik dalam jangka pendek dan dalam jangka panjang. Dalam prosesnya teori ini menjelaskan bagaimana skema kognitif dan perilaku (minat) khalayak dipengaruhi oleh terpaan media. Penelitian ini menerapkan paradigma positivist dengan pendekatan kuantitatif. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah followers Instagram @kompaskom yang menyukai postingan terkait berita penyelewengan dana ACT tanggal 8 Juli 2022 sejumlah 644 akun, dan sampel pada penelitian ini berjumlah 87 responden berdasarkan penghitungan sampel dengan rumus slovin. Data yang peneliti gunakan adalah data primer dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. Penelitian ini menerapkan metode analisis data univariat serta bivariat dengan analisis regresi linier sederhana dan koefisien determinasi. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan terpaan media sosial Instagram @kompascom telah memenuhi kebutuhan informasi responden untuk mencari berita yang up to date, objektif, dan dari sumber terpercaya khususnya terkait pemberitaan kasus penyelewengan dana yang dilakukan ACT. Selain itu, dalam minat berdonasi followers Instagram @kompascom masih memiliki kecenderungan untuk berdonasi kepada lembaga filantropi yang amanah. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif, kuat, serta signifikan antara terpaan media sosial Instagram @kompascom tanggal 8 Juli 2022 terkait berita penyelewengan dana Aksi Cepat Tanggap (ACT) terhadap minat berdonasi followers Instagram @kompascom. Hal tersebut dibuktikan dari efek adanya kasus tersebut, khalayak tetap masih memiliki minat untuk berdonasi pada lembaga filantropi. Akan tetapi, khalayak menjadi lebih berhati-hati dalam menyalurkan donasinya pada lembaga filantropi dengan berusaha mencari informasi lebih mendalam tentang lembaga filantropi yang amanah dan terpercaya untuk dijadikan penyalur donasinya. Selain itu, khalayak menjadi lebih waspada terhadap lembaga filantropi yang korup seperti Aksi Cepat Tanggap. Kesimpulan penelitian ini ialah informasi yang up to date, kredibel, serta mudah dipahami dalam terpaan media sosial Instagram @kompascom tanggal 8 Juli 2022 terkait berita penyelewengan dana ACT mampu mempengaruhi minat berdonasi followers Instagram @kompascom agar masih tetap konsisten berdonasi, akan tetapi lebih berhati-hati lagi dalam memberikan donasi kepada lembaga filantropi dengan berusaha menyeleksi lebih mendalam untuk mendapatkan lembaga filantropi yang amanah dan terpercaya. Saran dari penelitian ini ialah praktisi media baru @kompascom dapat lebih memperjelas lagi informasi penting yang semestinya publik ketahui dan mengedukasi masyarakat yang masih awam terkait hal baru yang belum diketahui. Peneliti berharap pada penelitian selanjutnya dapat meneliti pengaruh lain yang tidak disebutkan dalam penelitian ini, serta memiliki cakupan subjek penelitian yang lebih luas lagi untuk hasil yang lebih maksimal. Kata Kunci: Terpaan Media, Minat, Media Sosial The philanthropic organization Aksi Cepat Tanggap (ACT) is suspected of misusing public donations for the benefit of its individual leaders. This stems from the Lion Air accident in 2018, ACT did not involve the victim's heirs in distributing CSR funds. With this case, it has an impact on other philanthropic institutions. Society no longer sees the same fundraising activities by philanthropic institutions. Therefore, the aim of this research is to find out how exposed social media Instagram @kompascom is and the interest in donating to Instagram followers @kompascom and to find out the effect of social media exposure Instagram @kompascom on July 8 2022 regarding the news of ACT misappropriation of funds on followers interest in donating @ kompas.com on philanthropic institutions. In this study there are two research variables, namely Media Exposure as the independent variable and Interest as the Bound variable. Media exposure can be defined as activities of hearing, seeing, and reading media messages or having experience and attention to these messages that can occur in individuals or groups. While interest can be defined as a drive or desire in a person for a particular object. The theory used in this study is the social cognitive theory initiated by Albert Bandura. This theory highlights how media messages can influence audiences in both the short term and the long term. In the process, this theory explains how the cognitive schema and behavior (interest) of audiences are influenced by media exposure. This study applies a positivist paradigm with a quantitative approach. The population in this study were Instagram @kompaskom followers who liked posts related to the news of misappropriation of ACT funds on July 8, 2022, with a total of 644 accounts, and the sample in this study consisted of 87 respondents based on sample calculations using the slovin formula. The data that researchers use are primary data by distributing questionnaires to respondents. This study applies univariate and bivariate data analysis methods with simple linear regression analysis and coefficient of determination. The results obtained in this study indicate that exposure to social media Instagram @kompascom has fulfilled the information needs of respondents to find news that is up to date, objective and from reliable sources, especially regarding reporting on cases of misappropriation of funds by ACT. In addition, in the interest of donating, @kompascom Instagram followers still have a tendency to donate to trustworthy philanthropic institutions. The results of this study also show that there is a positive, strong, and significant influence between exposure to social media Instagram @kompascom on 8 July 2022 regarding news of the misappropriation of Aksi Cepat Tanggap (ACT) funds on the interest in donating to @kompascom Instagram followers. This is evidenced by the effect of the existence of the case, the public still has an interest in donating to philanthropic institutions. However, the public is becoming more careful in channeling their donations to philanthropic institutions by trying to find more in-depth information about philanthropic institutions that are trustworthy and trustworthy to be channeled for their donations. In addition, the public has become more wary of corrupt philanthropic institutions such as Aksi Cepat Tanggap. The conclusion of this study is that information that is up to date, credible, and easy to understand in Instagram social media exposure @kompascom on 8 July 2022 regarding the news of misappropriation of ACT funds was able to influence the interest in donating to Instagram @kompascom followers so that they remain consistent in donating, but be more careful to be more careful in making donations to philanthropic institutions by trying to select more deeply to get philanthropic institutions that are trustworthy and trustworthy. The suggestion from this research is that new media practitioners @kompascom can further clarify important information that the public should know and educate the general public regarding new things that are not yet known. The researcher hopes that future research can examine other influences not mentioned in this study, and have a wider range of research subjects for maximum results. Keywords: Media Exposure, Interest, Social Media
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). Dr. Dini Safitri, M.Si. 2). Dr. Kinkin Yuliaty Subarsa Putri, M.Si. |
Subjects: | Ilmu Sosial > Ilmu Sosial (Umum) Ilmu Sosial > Kondisi Sosial,Masalah Sosial,Reformasi Sosial |
Divisions: | FIS > S1 Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | Users 16939 not found. |
Date Deposited: | 06 Mar 2023 05:29 |
Last Modified: | 06 Mar 2023 05:29 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/38072 |
Actions (login required)
View Item |