ISTIQOMAH, . (2023) REAKTUALISASI KESENIAN KERONCONG MELALUI HIBRIDITAS BUDAYA DI ERA GLOBAL (STUDI KASUS: GRUP KRONTJONG TOEGOE, KAMPUNG TUGU, JAKARTA UTARA). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
COVER.pdf Download (320kB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (275kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (403kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (347kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (246kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (66kB) | Request a copy |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (185kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (290kB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK Istiqomah, Reaktualisasi Kesenian Keroncong melalui Hibriditas Budaya di Era Global (Studi Kasus: Grup Krontjong Toegoe, Kampung Tugu, Jakarta Utara). Skripsi. Jakarta: Program Studi Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta, 2023. Penelitian ini secara garis besar bertujuan untuk mendeskripsikan latar belakang Grup Krontjong Toegoe melakukan reaktualisasi kesenian keroncong. Penelitian ini menunjukkan hibriditas budaya yang dilakukan Grup Krontjong Toegoe dalam reaktualisasi kesenian keroncong di era global. Kemudian bentuk hibriditas budaya yang dilakukan dianalisis dalam perspektif identitas budaya Stuart Hall. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Lokasi penelitian dilakukan di Rumah Budaya Michiels sejak Februari 2022 hingga Agustus 2023. Subjek penelitian terdiri dari satu orang Manager Grup Krontjong Toegoe, satu orang Ketua Grup Krontjong Toegoe, satu orang sesepuh Grup Krontjong Toegoe, serta lima anggota Grup Krontjong Toegoe. Data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Penelitian ini juga melibatkan informan triangulasi data, yaitu seorang Budayawan Betawi sekaligus Wakil Ketua Lembaga Kebudayaan Betawi. Hasil penelitian ini menjelaskan latar belakang Grup Krontjong Toegoe melakukan reaktualisasi kesenian keroncong di era global. Hal ini didasari atas kekhawatiran akan hilangnya musik keroncong di tanah kelahirannya, yaitu Kampung Tugu karena perubahan selera musik, minimnya promosi dan pemasaran, hingga perubahan gaya hidup. Oleh karena itu dilakukan upaya reaktualisasi kesenian keroncong melalui hibriditas budaya, dimana terjadi pertemuan atau perpaduan elemen-elemen budaya modern dengan budaya tradisional, yaitu dengan historisitas budaya, kolaborasi budaya, dan publikasi budaya. Grup Krontjong Toegoe dalam perspektif Stuart Hall melakukan upaya reaktualisasi untuk mempertahankan eksistensinya karena identitas terus berubah, terutama yang dipengaruhi globalisasi. Dengan demikian, reaktualisasi yang dilakukan Grup Krontjong Toegoe dapat mempertahankan eksistensinya sebagai budaya lokal Kampung Tugu yang diakui sebagai kebudayaan betawi. Kata kunci: Identitas, Keroncong, Reaktualisasi, Globalisasi, Hibriditas ABSTRACT Istiqomah, Reactualization of Keroncong Art through Cultural Hybridity in the Global Era (Case Study: Krontjong Toegoe Group, Kampung Tugu, North Jakarta). Thesis. Jakarta: Sociology Education Study Program, Faculty of Social Sciences, Jakarta State University, 2023. This research broadly aims to describe the background of the Krontjong Toegoe Group to reactualize keroncong art. This research shows the cultural hybridity carried out by the Krontjong Toegoe Group in the reactualization of keroncong art in the global era. Then the form of cultural hybridity carried out is analyzed in the perspective of Stuart Hall's cultural identity. This research uses a qualitative approach with a case study method. The research site was conducted at Michiels Culture House from February 2022 to August 2023. The research subjects consisted of one Krontjong Toegoe Group Manager, one Krontjong Toegoe Group Chairman, one Krontjong Toegoe Group elder, and five Krontjong Toegoe Group members. Research data were obtained through observation, in-depth interviews, and documentation. This research also involved a data triangulation informant, namely a Betawi Culturalist and Vice Chairman of the Betawi Cultural Institute. The results of this study explain the background of the Krontjong Toegoe Group to reactualize keroncong art in the global era. This is based on concerns about the loss of keroncong music in his homeland, namely Kampung Tugu due to changes in music tastes, lack of promotion and marketing, to lifestyle changes. Therefore, efforts are made to reactualize keroncong art through cultural hybridity, where there is a meeting or fusion of elements of modern culture with traditional culture, namely with cultural historicity, cultural collaboration, and cultural publications. The Krontjong Toegoe Group in the perspective of Stuart Hall makes reactualization efforts to maintain its existence because identity is constantly changing, especially those influenced by globalization. Thus, the reactualization carried out by the Krontjong Toegoe Group can maintain its existence as the local culture of Kampung Tugu which is recognized as a betawi culture. Keywords: Identity, Keroncong, Reactualization, Globalization, Hybridity
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). Rakhmat Hidayat, PhD. 2). Marista Christina Shally Kabelen, S.Fil.,M.Hum. |
Subjects: | Ilmu Sosial > Sosiologi Ilmu Sosial > Komunitas Sosial, Ras dan Kelompok Seni Musik > Musik |
Divisions: | FIS > S1 Pendidikan Sosiologi |
Depositing User: | Users 18494 not found. |
Date Deposited: | 24 Aug 2023 06:33 |
Last Modified: | 24 Aug 2023 06:33 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/39658 |
Actions (login required)
View Item |